Hanna dan Nata adalah teman di waktu kecil. Akan tetapi, keduanya memiliki masa lalu yang buruk. Nata selalu membully Hanna dan membuat hidup Hanna menjadi kacau. Dia sangat membenci Nata dan berharap lelaki itu lenyap di muka bumi ini.
Namun, buka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak pernah menyebutkan namamu pada Tuhan. Aku hanya menginginkan seseorang seperti harapanku. Tapi kenapa harus kamu yang datang padaku? Apakah kamu takdirku atau hanya ujian kesabaran dalam hidupku? Aku ingin segera menemukan ending cerita kita. Aku tidak ingin terluka karena cinta. Tapi, kenapa aku membenci akhir dari kisah ini?
-Hanna
Aku tidak pernah berharap menjadi setampan ini dan akhirnya membuat keributan di bumi Karena banyak yang tergila-gila denganku. Tidak ada satupun yang membuat aku tertarik padahal banyak yang menarik. Tapi kenapa aku mendadak bodoh. Aku malah jatuh hati pada wanita aneh yang pernah aku temui. Bukan orang baru dia adalah masa lalu. Bisakah beri tahu aku, mengapa aku harus memilikinya sekarang?
-Nata
Tidak ada yang menyangka perpisahan menjadi sebuah pertemuan baru. Di waktu yang cukup lama, aku seperti menemukan jawaban dari harapan-harapanku pada Tuhan.
Aku tidak pernah berfikir akan bertemu dengan dia lagi. Aku tidak pernah menyebutkan namanya setelah perpisahan itu di mulai. Bahkan, tidak penting bagiku mengingat dia kembali.
Dia hanya anak kecil yang menyebalkan saat itu. Aku sangat membencinya. Dia sama sekali tidak menarik di mataku. Tapi mengapa dia menjadi pusat perhatian hampir seluruh manusia di permukaan bumi ini. Aku hanya mengenalnya di masa kecil. Lalu, mengapa di masa sekarang aku harus berurusan dengan dia lagi. Tidakkah cukup masa kecilku di hancurkan olehnya. Setelah hampir belasan tahun berpisah, aku seperti di paksa oleh takdir untuk bertemu dengannya lagi.
Dan ini adalah kisahku dengan si cowok yang katanya artis kaya raya dan punya banyak penggemar. Hati-hati bagi yang mendekati dia. Nyawa taruhannya, ah benar saja aku mana peduli tentang itu.
Sialnya, aku harus menjadi asisten seumur hidup cowok yang ku beri sebutan huntu ini. Alias hantu!
Menurut kamu apakah dia jodohku atau musuhku? Bisa jadi salah satunya dan bisa jadi keduanya. Ah aku benci ending cerita ini.
