Hanna Nata 7

26 5 0
                                    

Minggu, 05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu, 05.00

Getaran ponselku sangat menganggu. Aku sempat melirik ke jam dinding dengan mata yang masih lengket. Aku dapat melihat jarum pendek jam itu menunjuk ke angka lima. Aku meraih ponsel dan melihat panggilan masuk.

Huntu!

"Haa ngapain si huntu nelpon aku pagi-pagi buta begini sih." Aku menghiraukan panggilan masuk itu dan kembali berselimut dan tidur.

Getaran itu semakin membuatku tidak nyaman. Aku harus mengangkatnya sekarang, belum sempat aku mengatakan hallo. Dia sudah lebih dulu mengomeliku tanpa henti."Dimana kamu, bangunlah sekarang. Jadwalku padat apa kamu tidak mengerti dengan perkataanku tadi malam."

"Tapi kamu tidak mengatakan sepagi ini, sekarang bukan jam kerjaku." Aku mengomeli balik dia.

"Mulai sekarang kamu harus siap bekerja sesuai perintahku. Cepatlah bersiap."

"Apa katamu, aku masih ngantuk."

"Cepatlah. Aku akan menjemputmu."

"Nggak, aku belum mandi. Aku akan memberi kabar segera. Tunggu saja."

"Nggak usah mandi, aku sudah di depan. Cepatlah turun."

"Apaaaaaaaaa........ Kamu benar-benar boss gila!. "

Dia sangat tidak sabaran dan seenaknya menjemputku tanpa memberitahu. Aku tidak sempat berbuat banyak, aku hanya membasuh wajahku dan tidak sempat menyisir rambutku. Aku berfikir, dengan berpenampilan seperti ini dia akan jijik dan geli, dan memutuskan tidak membawaku kerumahnya.

Aku masuk ke dalam mobil sambil menguap. "Aku tidak mengerti mengapa nasibku sangat sial."

"Jangan mengomel, lanjutkan tidurmu disini. Aku akan menyetir."

Demi apa dia berkata seperti itu, dia tidak protes dengan penampilanku. Apa dia tidak membuka mata. Ah.. Sudahlah aku tidur saja disini, lumayan panjang perjalanan menuju rumah si artis aneh.

*

Aku masih sangat mengantuk dan rasanya aku harus mandi sekarang. Badanku sangat tidak enak. Seharusnya aku bisa bersiap dulu, tapi dia sangat tidak sabar dan tidak mengerti aku.

"Mandilah sana." Kata Nata sembari berdiri di hadapanku.

"Haaa. Mandi, disini? Nggak mau."

"Kamu bilang belum mandi, aku mana mungkin membawamu kucel seperti ini."

Aku sangat geram dan ingin menonjok dia." Nggak mau, aku nggak bawa apa-apa. Yaudah kalau nggak mau bawa aku, aku pulang sendiri sekarang."

Tiba-tiba Chiby datang.

"Eh sayang, sini deh." Dia menarik tanganku dan membawa ke kamar yang di khususkan untukku.

"You mandi sekarang. Siap-siap disini, nggak ada yang mau ngintip you. Lihat saja luasnya kamar ini. Oh iya, you nggak usah panik. Semua perlengkapan you udah lengkap."

Hanna NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang