Hanna Nata 12

28 4 2
                                    

"Hallo selamat datang, ada yang bisa saya bantu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo selamat datang, ada yang bisa saya bantu?."

Seperti biasanya aku menjaga toko pagi ini sampai sore nanti. Rencananya setelah pulang bekerja, aku dan Tia akan berjalan-jalan. Sudah lama sekali aku dan Tia tidak quality time. Tapi aku tidak tau akan kemana karena Tia akan mengajakku ke suatu tempat. Katanya sih, tempat paling menyenangkan.

Aku tidak masalah mau kemana saja, asalkan bersama Tia. Dia yang selalu punya tempat menarik untuk kami menghabiskan waktu berdua.

Hari ini di toko buku Ibu Dara, banyak pengunjung yang datang dari kalangan mahasiswa. Mereka mencari beberapa buku untuk mata kuliah. Salah satu pengunjung bernama Marissa, dia telah menjadi temanku bahkan kami saling bertukar nomor handphone. Entah apa yang membuatnya betah ngobrol denganku, padahal buku yang dia cari tidak ada.

Dia juga menanyakan sudah berapa lama aku bekerja disini. Ada banyak pertanyaan tentang aku yang katanya tidak cukup untuk hari ini. Jadi, kami akan mengobrol di lain waktu. Anaknya sangat ramah dan nyambung diajak ngobrol.

Setelah beberapa jam dia pergi, dia mengirim pesan singkat padaku.

"terimakasih waktunya, kamu baik."

Aku hanya membalasnya dengan emoji tersenyum lebar.

*

Waktunya quality time.......

"Hanna, kamu janji ya jangan marah kalau kita ke suatu tempat."

"Gimana aku bisa marah Ti, kita kan udah dijalan sekarang." Aku membonceng Tia dan menjawab pertanyaan Tia sembari tertawa.

Tia memintaku untuk berhenti di sebuah minimarket, dia membeli minuman. Tia keluar dengan wajah tidak tersenyum lepas. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Han, ini tiketnya aku sengaja beli dua."

Aku mengambil tiket itu dan......

Itu adalah tiket menonton konser Nata. Duh! Bagaimana ini, Tia tidak boleh tau kalau aku ada masalah dengan dia, aku masih merahasiakannya pada Tia atau aku bongkar saja sekarang, tapi aku juga tidak mau membuat Tia kecewa. Dia sudah membeli tiket ini. Oh tidak!

"Hanna kamu kenapa melamun, mau kan?."

Aku tersentak dan mencoba tenang.

"Tia, lain kali kalau beli tiket konser kabarin dulu, nanya aku dulu. Lagian ngapain sih kamu masih suka aja sama artis belagu ini." Aku harus bisa menyimpan rahasia ini dari Tia.

"Dia udah minta maaf loh, tapi aku nggak bilang sama kamu Hanna. Dia sering buat postingan minta maaf ke fans. Duh sweet banget kan Hanna. Gimana aku nggak suka. Lagian masalah yang lalu bukan salah dia, itu kan salah temanku yang nggak jelas itu."

Aku jadi ragu untuk ikut bersama Tia, tapi aku juga tidak mungkin menolak. Ah sudahlah! Aku tidak mau Tia curiga, lagian mana mungkin Nata akan melihatku disana. Pasti sangat ramai.

Hanna NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang