Bag 26 ~ Dimatamu 💕

3K 139 31
                                    

*Story ini sudah pernah saya up di work sebelah, namun disini akan saya tambahkan beberapa detailnya saja. Jika sebelumnya anda sudah membaca dengan judul yang sama, bisa diabaikan.

❤❤


Duduk disebuah kursi tinggi dengan gitar akustik dipangkuan, menjadi sorotan beberapa pasang mata yang memandang kearahnya.

Ditemani boneka kura-kura besar yang diletakan dikursi tinggi tepat disampingnya duduk.

Berusaha mengabaikan degup jantung yang berdetak tak beraturan.

Menelan saliva kasar, berusaha mengusir rasa gugup dengan menghembuskan napas secara perlahan.

Bukan hal mudah, tampil disebuah acara dengan banyaknya tamu yang berdatangan.

Hal seperti ini bukan hal baru untuknya, ia sudah terbiasa diundang atau bahkan diminta untuk menyanyikan sebuah lagu diberbagai acara.

Namun kali ini berbeda, sebuah acara dimana ia sungguh tak mampu untuk hadir, disebuah acara dimana rasa gugup beradu dengan rasa sakit dan kecewa menjadi satu.

Tapi sekali lagi, bukankah ia harus menjadi seorang profesional..? Diminta dan diundang khusus untuk hadir, bukankah tidak sopan jika tidak menghadiri undangan tersebut..?

Maka. disinilah ia duduk, disebuah panggung dengan latar belakang kain satin berwarna putih dan karpet bulu berwarna merah maroon, juga beberapa hiasan bunga memperindah panggung ini.

Disebuah acara mewah yang diadakan dihotel berbintang, dengan banyaknya para tamu undangan yang turut hadir disini.

Menatap beberapa mata yang sudah menunggu dirinya untuk mulai menyanyikan lagu dengan poncel ditangan mereka, bersiap untuk mengabadikan moment ini.

Ia hanya bisa tersenyum miris saat menyadari fakta bahwa ia tak bisa marah kepada mereka yang sudah siap untuk merekam dan bisa dipastikan akan mereka posting diakun milik mereka.

Ia memang bukanlah penyanyi terkenal, ia hanya seorang musisi jalanan yang memiliki channel youtube dengan puluhan ribu subscriber dan ribuan Followers di Instagram.

Mengingat hal itu, bukan hal mudah baginya. Sebuah perjuangan yang tak bisa ia abaikan bahkan ia lupakan begitu saja.

Dan ia tidak ingin mengecewakan orang-orang dengan tidak hadirnya dirinya diacara ini. Ia bukanlah laki-laki pengecut yang hanya bisa diam dan meratapi nasib.

Ia yakin ia kuat, itu yang selalu ia yakini sejak kecil dulu. Ia takkan mudah tumbang begitu saja, ia pasti bisa menghadapi hal seperti ini, walau tidak semudah yang dibayangkan.

"Echmm... Doaku untuk mereka..." ucapnya sedikit bergetar, hening sejenak mengambil napas.

"Semoga mereka selalu bahagia..." sambungnya lagi dengan senyum menghiasi wajah manisnya.

Dapat ia rasakan, tatapan beberapa mata mulai fokus kepadanya, terlebih kedua manik yang menatapnya tajam sedari tadi.

Dan saat kedua mata mereka bertemu, saat manik hitam bak elang itu bertemu tatap dengan kedua matanya, disaat itupula wajah datar itu berpaling, seakan sipemilik mata elang itu tak memperdulikan kehadirannya.

Hati rasanya tercubit, bahkan hancur berkeping-keping, matanya mulai terasa panas. Tapi bukankah ia harus melanjutkan untuk mengisi acara..?

Kembali mengembuskan napas perlahan menenangkan jiwanya yang meronta, ia merindukan sosok itu, sosok yang selama ini menemaninya, ia sangat merindukannya, Namun semua telah berbeda.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KongArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang