Chapter 14 : Argumen

1.5K 219 16
                                    

Saat Dahyun hendak tidur tiba-tiba bunyi dering bel dari pintu depan mengganggunya. Dahyun keluar dari kamarnya, menuju ke pintu depan dan saat Dahyun membuka pintu dia melihat Jungkook yang tak sadarkan diri bersama dengan seorang pria, mungkin pegawainya.

"Aku minta maaf karena mengganggu anda malam-malam, tapi apakah kamu Jeon Dahyun ?"

Pria itu bertanya sambil memapah tubuh Jungkook. Dahyun mengangguk dan dengan cepat membantunya memapah Jungkook ke sofa.

"Dia mabuk, mungkin karena stres. Sebelumnya aku minta maaf, tapi siapa Lisa? Karena dia terus menyebut namanya." Pria itu bertanya.

Dahyun melihat ke bawah, merasa patah hati.

"Putri angkat kami."

Dahyun mendongak dan tersenyum palsu. Ya, Dahyun berbohong kepada pria itu.

Pria itu hanya menganggukkan kepalanya dan berpamitan pulang.

Dahyun duduk di samping Jungkook, menyeka keringat di wajah Jungkook. Dahyun bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Jungkook?

"Kookie oppa ..." panggil Dahyun pelan, Jungkook melihat wajah Dahyun dan menyentuh wajahnya.

"Dimana .. Lisa?" Jungkook bertanya.

Dahyun menghempaskan tangan Jungkook dan segera berdiri.

"Kenapa selalu Lisa, Lisa, dan Lisa !? Siapa aku untukmu ?!" Dahyun berteriak pada Jungkook.

"Lisa adalah istriku dan kamu juga, tapi kamu perlu memahami bahwa Lisa sekarang sedang hamil dan aku harus memberikan lebih banyak perhatian padanya dan bayinya! Kenapa kamu tidak mengerti!" Jungkook mengangkat suaranya, wajahnya memerah.

"Bagaimana dengan aku? Kamu tidak pernah menunjukkan perhatianmu lagi kepadaku. Apa kamu pernah memikirkan tentang aku? Peduli padaku? Tidak kan? Apa yang kamu pikirkan dan pedulikan hanyalah Lisa Bitchmu itu!"

Saat mendengar kata-kata kasar dari Dahyun, Jungkook dengan cepat berdiri dan menampar Dahyun.

Dahyun terdiam, terlalu terkejut dengan tindakan Jungkook yang kasar. Hati Dahyun sangat sakit karena Jungkook dengan tega menamparnya demi membela Lisa.

"Kamu sudah berubah Jungkook oppa!!. Kamu bukan Jungkook oppa yang aku tahu sebelumnya." Dahyun berkata di antara tangisannya.

Jungkook mengerang dan naik ke atas meninggalkan Dahyun yang menangis sendirian.

Dahyun memeluk lututnya, dia tidak bisa berhenti menangis karena hatinya sangat sakit dan kecewa dengan perilaku Jungkook yang sekarang.

Dahyun tidak bermaksud mengatakan kata-kata itu, Dahyun hanya terlalu marah terhadap Jungkook dan Dahyun tidak pernah menyangka Jungkook akan tega menamparnya. Dahyun terus menangis dan menangis sampai tertidur.



*******



Keesokan paginya, Dahyun tetap memasak sarapan favorit Jungkook sebagai permintaan maaf. Dahyun melihat Jungkook berjalan melewati dapur, Dahyun dengan cepat pergi ke Jungkook dan meraih pergelangan tangannya.

"Kookie oppa, aku membuatkan sarapan favoritmu. Ayo sarapan bersama!" Kata Dahyun, berharap Jungkook akan menyetujinya tapi sayangnya tidak.

"Aku tidak lapar dan aku tidak ingin makan masakanmu!!" kata Jungkook dengan sinis.

Dahyun hanya tersenyum.

"Tolong .. sekali ini saja!"

Dahyun merengek dan menarik tangan Jungkook menuju ke dapur. Jungkook mengerang dan melepas tangan Dahyun dengan kasar.

"Aku bilang aku tidak mau! Jadi jangan paksa aku!" Jungkook berteriak pada Dahyun.

Dahyun masih belum menyerah, dia memeluk erat Jungkook dari belakang.

"Jungkook oppa, tolong jangan pergi! Kalau kamu ingin pergi, setidaknya makan sarapan bersama denganku dulu."

Dahyun memohon pada Jungkook tapi Jungkook tetap tidak peduli dengan keinginan Dahyun.

Jungkook yang sudah sangat kesal dengan tindakan Dahyun, Jungkook dengan kesal mendorong Dahyun sampai Dahyun jatuh ke lantai.

"Jangan ganggu aku! Urusi dirimu sendiri! Aku pergi!" Jungkook berteriak dan menutup pintu dengan kencang.

Dahyun masih terduduk di lantai sambil dan menangis. Air matanya tidak berhenti mengalir.

Tiba-tiba Sinb memasuki rumahnya. Sebenarnya, Sinb memang berniat untuk datang ke rumah Dahyun karena Sinb tahu Dahyun hanya sendirian di rumah, dan Dahyun pasti merasa kesepian dan membosankan jadi Sinb berniat berkunjung, tapi saat Sinb sampai di depan rumah Dahyun dia melihat Jungkook keluar dari rumah dengan ekspresi wajah marah yang terlihat jelas di wajahnya dan saat dia masuk kedalam rumah, Sinb melihat Dahyun duduk di lantai sambil menangis.

"Yak dubu! Apa yang Jungkook lakukan padamu? Kenapa pipimu memar? Apa dia menamparmu? Kenapa kamu duduk di lantai dan menangis? Dubu beritahu aku!" Sinb memeluk Dahyub dengan erat.

Dahyun tetap diam dan hanya menangis. Sinb membelai rambut Dahyun untuk menenangkannya. Banyak yang ingin Sinb tanyakan tapi dengan kondisi Dahyun yang seperti ini, Sinb tidak bisa menanyakannya. Sinb akan bertanya pada Dahyun setelah Dahyun merasa lebih baik.

Sepuluh menit berlalu, Dahyun sudah tidak menangis lagi. Sinb menatap Dahyun, Dahyun tertidur. Dahyun selalu seperti ini, setelah lelah menangis dia pasti akan tertidur. Sinb mengambil teleponnya dan menelpon Taehyung.

Tidak lama kemudian Taehyung datang, dia terlihat sangat khawatir.

"Aku akan membawa Dahyun ke kamarnya." kata Taehyung dan membawa Dahyun ke kamarnya.

Taehyung meletakkan Dahyun di tempat tidur dan menyelimutinya. Taehyung duduk di tepi tempat tidur, membelai rambut Dahyun dengan lembut. Taehyung menatap Sinb.

"Apa yang terjadi dengan Dahyun?" Taehyung bertanya pada Sinb, wajah Taehyung sangat serius.

Taehyung sangat peduli pada Dahyun, bahkan mungkin dia lebih baik dari pada Jungkook. Karena saat Dahyun mempunyai masalah, Taehyunglah yang selalu datang pertama bukan Jungkook.

"Aku belum bertanya padanya. Beri dia waktu, lalu kita bisa tanyakan padanya apa yang terjadi." Kata Sinb dan Taehyung hanya mengangguk.





******













Jangan lupa votment!!

Runaway From You [ JJK - KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang