Aleysha melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah bergaya eropa. Gadis itu tersenyum dan berdecak kagum akan keindahan rumah tersebut. Lalu Aleysha melihat lagi alamat rumah yang ada di tangannya untuk memastikan bahwa dia tidak salah rumah."Aku tidak tahu jika ayahku sekaya ini," gumamnya pelan.
Gadis itu lalu menoleh ke arah penjaga gerbang. Kedua penjaga itu diam saja ketika Aleysha berjalan masuk ke halaman rumah melewati mereka berdua, mungkin mereka mengira Aleysha itu Aleyna. Hanya sebuah kernyitan di dahi yang mereka tunjukkan ketika mereka melihat penampilan Aleysha yang tampak begitu sederhana.
Aleysha mengendikkan bahunya tak peduli, lalu mendorong pelan pintu besar rumah itu dan masuk ke dalamnya tanpa izin. Gadis itu menatap sekeliling isi rumah, dan lagi-lagi berdecak kagum ketika melihat betapa indahnya interior rumah ayahnya ini.
"Appa, sudah kukatakan tak perlu menjemputku," rutuk seorang gadis yang terdengar merajuk pada ayahnya. Aleysha berbalik, dan melihat seorang gadis yang memiliki wajah yang sama dengannya tengah cemberut memajukan bibirnya.
"Kau putri Appa, sudah seharusnya Appa menjemputmu."
"Tapi kan_" ucapan gadis itu terhenti ketika dirinya melihat Aleysha yang kini tengah menatap dirinya.
"Dia ... Appa...." Gadis itu menunjuk Aleysha sembari memanggil ayahnya.
"Kau kenapa Aleyna?" tanya ayahnya tak mengerti, namun tetap mengikuti arah yang ditunjukan oleh putrinya.
Pria paruh baya itu terkejut ketika melihat seorang gadis yang sangat mirip sekali dengan putrinya Aleyna.
"Kau ... Aleysha?"Aleysha tersenyum ketika mendengar ayahnya menyebutkan namanya.
"Aleysha?" tanya Aleyna tak mengerti.
"Ya sayang, dia Aleysha. Saudara kembarmu," jawab ayahnya.
"Apa? Jadi aku memiliki saudara kembar?" Aleyna bertanya tak mengerti. Namun bukannya menjawab pertanyaan Aleyna, pria paruh baya itu berjalan cepat menghampiri Aleysha dan memeluk gadis itu.
"Ya ampun Aleysha, benarkah ini kau Nak?" tanya pria paruh baya itu.
"Eum, Appa. Ini aku."
Pria paruh baya itu lalu melepaskan pelukannya dan menatap wajah putrinya penuh haru. "Appa kira Appa tidak akan bisa melihatmu lagi. Tapi pemikiran Appa salah, kau justru datang sendiri ke rumah Appa. Mengapa kau baru datang sekarang, Nak? Appa sudah lama menunggumu."
"Eomma selalu melarangku untuk bertemu dengan Appa. Ini saja aku pergi diam-diam."
Pria paruh baya itu mengangguk paham. Dia tahu jika mantan istrinya saat ini pasti masih sangat membencinya. Ya, siapa yang tidak akan membenci pria yang berselingkuh di belakang istrinya.
"Lalu ... apakah Appa sudah menikah lagi?" tanya Aleysha.
Pria paruh baya itu mendesah pelan lalu menggelengkan kepalanya. "Appa tidak bisa bersama wanita lain selain ibumu. Appa sudah berusaha mengajak ibumu rujuk tapi dia tetap tidak mau, ibumu sudah terlanjur kecewa pada Appa."
Aleysha tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Appa. Eomma hanya sedikit marah saja pada Appa."
Aleyna yang sedari tadi mendengar percakapan mereka hanya bisa terdiam. Lalu ... dengan langkah perlahan gadis itu berjalan menghampiri keduanya.
"Jadi ... aku masih memiliki eomma? Kau saudara kembarku Kan? Bolehkah aku bertemu dengan eomma? Aku ingin sekali melihat wajahnya."
Aleysha menatap ayahnya meminta bantuan untuk melarang Aleyna yang ingin bertemu dengan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRAZY MAID
FanfictionApa jadinya jika gadis konyol, absurd, polos dan hyperaktif seperti Park Rae Jin diminta oleh ayahnya untuk menjadi pelayan pribadi seorang pria lumpuh yang bersifat dingin, berwajah datar dan ketus seperti voldemort. Dan akankah pria lumpuh bernam...