Part 12 (Aleyna's Return)

124 17 7
                                    


.

.

Haaii... maaf karena sudah membuat kalian lama menunggu. Sudah berapa lama aku hiatus? Emm... Sepertinya hampir 2 tahun lebih. Terlalu banyak hal menyakitkan yang aku alami selama beberapa tahun ini. Hingga aku butuh waktu dan proses untuk bisa bangkit kembali.

Aku hadir dengan lanjutan cerita ini. Jika kalian lupa dengan ceritanya, kalian bisa baca lagi sedari awal. Tapi aku tidak memaksa. Aku berpikir jika aku sangat jahat jika tidak melanjutkannya lagi.

Jadi ... silahkan baca kembali ceritaku yang sangat biasa ini.

Happy reading ^.^

.

Kedua mata Rae Jin langsung secerah awan mentari pagi tatkala dirinya melihat salah satu penculik tersebut datang dengan sepiring makanan dan segelas air putih di tangannya. Pria itu lalu menunduk dan meletakkan makanan itu di hadapan Rae Jin. Gadis itu berkedip polos melihatnya.

"Kenapa hanya satu piring? Mana makanan untuk Hyu Rin?" tanya Rae Jin tak mengerti. Bukankah di sini ada dua orang yang diculik.

"Temanmu tidak memintanya," jawab pria itu tak peduli.

"Ck, dasar pelit. Kau tahu? Orang pelit itu nanti lubang hidungnya semakin sempit. Dan kalau sudah sempit nanti kau tidak bisa bernapas, dan jika sudah tidak bisa bernapas nanti kau akan mat_"

"Benar-benar cerewet sekali gadis ini."

Tak

Rae Jin langsung berkedip polos ketika sepiring nasi diletakkan kembali di hadapannya. Sejak kapan pria itu membawa makanan lagi untuknya?

Rae Jin mendongak, dan mendapati salah satu penculik lain membawa nampan makanan sembari berjalan ke arah kursinya dan memanggil temannya yang dibuat pusing oleh Rae Jin tadi.

"Makan itu, dan jangan berisik. Aku pusing mendengar ocehanmu. Kemarilah Ji Woo, kita makan dulu."

Rae Jin melengkungkan bibirnya ke bawah. "Bagaimana aku bisa makan jika kedua tanganku terikat begini?"

Pria bernama Ji Woo itu mendesah pelan, lalu berjalan menghampiri Rae Jin lagi dan melepaskan tali yang mengikat kedua tangan Rae Jin.

"Buka sendiri ikatan temanmu itu." Setelah mengatakan hal itu. Pria itu pun berjalan menghampiri temannya untuk menikmati makanannya yang tertunda.

Rae Jin mendekatkan tangannya ke belakang kepala Hyu Rin dan membuka penutup mata gadis itu, lalu beralih pada kedua tangan Hyu Rin.

"Rae, tidakkah seharusnya kita kabur dari sini?" bisik Hyu Rin.

"Nanti dulu, kita harus mengisi perut kita dulu. Aku tidak mau kelaparan di jalan," sahut Rae Jin.

Hyu Rin mendesah pelan, lalu beralih menatap pintu dan mendapati kenyataan bahwa pintu ruangan tempat mereka disekap telah kunci oleh kedua orang yang tengah sibuk menyantap makanannya.

"Ayo kita makan." Rae Jin meraih piring makanannya.

"Ahjussi, selamat makaann...!!" Rae Jin berseru riang tidak peduli jika dirinya sedang disekap saat ini.

Hyu Rin pun mau tak mau ikut memakan makanannya. Benar apa yang di katakan Rae Jin, dia tidak boleh kelaparan disaat berusaha kabur nanti. Gadis itu melirik Rae Jin yang tengah memakan makanannya dengan lahap.

Cklek

Hyu Rin mendongak tatkala dirinya mendengar suara pintu kecil itu terbuka. Dan kedua matanya membola dan langsung tertunduk kembali ketika dirinya melihat siapa yang datang dan tengah menghampirinya saat ini.

MY CRAZY MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang