"Berawal dari kamu dan berkahir di kamu. Aku lemah tak bisa apa-apa. Aku kalut aku kalah"
👑👑👑
Kaki Jimin lemas amat teramat lemas, matanya sudah sembab sedari tadi ia menangis dan menangis. Ia tak bisa melawan saat Taehyung mengukungnya dan memperkosa dirinya secara brutal di dalam kamar mewah ini.
Jimin yang terduduk di atas ranjang hanya bisa meratapi nasibnya yang tak pernah berbuah sejak awal ia masuk ke bangku SMA.
Ejekan dan hinaan selalu jadi makanannya sehari hari.Hatinya sakit saat seluruh orang orang mencela dan mencibirnya. Sebenarnya apa salahnya hanya karena Jimin anak beasiswa jadi ia di perlakukan seperti itu?
Entahlah Jimin tak mengerti namun mungkin ini cara Tuhan untuk menunjukan rasa sayangnya pada Jimin. Tuhan ingin melihat bagaimana sabar dan seberapa besar kepercayaam Jimin akan Tuhannya.
Jimin berhati besar dan juga mulia, ia akan menganggap semua masalahnya seperti angin lalu, jika ia sudah berusaha Tuhan tak'kan pernah tidur untuk menolongnya itu yang selalu Jimin jadikan patokan kehidupan.
"Udah bangun lo?" Suara berat yang datang dari arah kamar mandi menyadarkan Jimin dari lamunannya. Jimin mengangguk lemah.
"Tae.. Aku mau pulang ya, ini udah malem tadi aku gak bisa ngajar les gara gara aku di bawa kamu kesini." Taehyung menoleh dengan satu cangkir berisi kopi ditangannya.
"Pulang aja, lo punya kaki'kan?" Jimin mengangguk ia turun dari kasur dengan sangat hati hati ia pungut satu demi satu pakaian yang di lempar Taehyung tadi. Namun saat Jimin berjongkok di bawah Taehyung dari arah belakang menyenggol tubuh Jimin dengan sengaja. Sehingga Jimin terhuyung dan tergeletak tak berdaya di atas lantai.
"Gak usah lemah, gue muak liatnya, oh iya tubuh lo oke gue suka." Taehyung pergi keluar dengan mudahnya tanpa membantu Jimin yang sedang berusaha bangkit dari posisi terduduknya sekarang.
Hati Jimin kembali sakit saat dengan gamblang Taehyung berucap seperti itu padanya.
"Ibu.. Ayah.."
👑👑👑
Setelah Jimin memakai pakaiannya ia sekarang hendak keluar dan pergi untuk pulang.
Jimin berjalan turun lantai bawah dan matanya melihat banyak orang di ruang tengah.Matanya menangkap satu orang yang sedari tadi ia cari. Ia ingin berpamitan terlebih dahulu.
"Wihh gila nih jablainya boss keluar kamar."
"Wih bibirnya bengkak woy, agresif juga ya lu bos hahaha."
Jimin menunduk malu, ia malu di olok olok seperti itu bahkan semua ini di luar keinginannya. Jimin sama sekali tidak mau seperti ini.
"Ta-Tae aku pamit mau pulang." lirih Jimin.
"Iya sono." seru Taehyung tanpa menolehkan pandanganya dari televisi yang ia tonton.
Jimin mengangguk dan pergi keluar meninggalkan 5 orang yang ada di ruang tengah itu.
Jimin berjalan sedikit di seret, sungguh untuk di pakai berjalan keluar dari rumah ini saja sudah sangat perih bagian holenya apa lagi ia harus berjalan menuju rumahnya.
Jimin berjalan menyusuri trotoar, angin malam yang menerpa kulitnya membuat Jimin sekuat tenaga menahan dinginnya jadi ia harus memeluk tubuhnya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Without Crown-Vm&Km.
Фанфик[On Going] Copyright© Mochkkie 2019 Kim Taehyung. Seseorang yang sangat menggilai hal hal berbau kekuasaan. Ia Gila hormat dan tidak bisa di bantah. Menjadi anak pemilik sekolah adalah salah satu kekuatannya. Jeon Jungkook. Sahabat Taehyung, sifatny...