III.

3.2K 395 79
                                    

"Ku kira semu, namun ternyata kita benar-benar betemu"

👑👑👑

Sesampainya di sebuah kontrakan kecil di salah satu kampung, Jungkook memarkirkan mobilnya dan membantu membuka'kan pintu mobil untuk Jimin.

"Jungkook, Makasih ya." Jungkook tersenyum.

"Sama-sama, Oh iya lu tinggal di sini?" Jimin mengangguk. "Kenapa?" Tanya Jimin polos. Jungkook menggeleng.

"Enggak pa-pa ko Jim." Jimin tersenyum tulus ke arah Jungkook. "Ya udah ini udah malem kook, aku bukannya gak nawarin mampir cuman nanti di jalan aku takut kamu kenapa-napa."

Hati Jungkook menghangat mendengarnya.
Benar benar berbeda hanya sekecil perhatian yang Jungkook dapat, namun ber'efek luar biasa untuk kinerja liver'nya.

"Ah iya Jim Gak pa-pa, besok-besok gue bisa main kesini ko." Jimin mengangguk lemah. "Ya Udah Jim gue cabut dulu. Night Jim."

Jungkook tersenyum ke arah Jimin, Jimin mengangguk dan memabalas senyum Jungkook. Jungkook masuk kedalam mobil setelah ia melambai kecil ke arah Jimin.
Jimin yang melihat membalas lambaiannya singkat dan memundurkan badannya.

Jimin melihat mobil Jungkook pergi hingga meninggalkan tempat tinggalnya. Jimin tersenyum dan masuk kedalam kontrakan kecilnya.

Di dalam kamar yang tidak seberapa luas itu Jimin melepaskan sepatunya dan membuka seluruh pakaiannya, Untungnya esok pergantian hari jadi ia tak perlu cemas bagaiamna memakai seragam untuk hari esok, lantaran seragam Jimin hanya ada satu stel untuk setiap harinya.

Jimin disini tinggal sendiri, Sebenarnya Jimin masih memiliki keluarga di kampung tapi karena Jimin yang selalu tidak dapat mengumpulkan uang lebih untuk modal pulang kampung jadi ia jarang sekali pulang ke kampung halamannya, Jimin hanya sering di beri tahu oleh tetangga nenek nya bahwa nenek nya baik baik saja di kampung jadi Jimin tak perlu khawatir.

Yang selalu di jadikan patokan Jimin saat ini adalah, bagaimana caranya ia bertahan hidup tanpa membuat neneknya pusing di kampung halamannya.

Tok... Tok.. Tok..

Jimin yang sudah siap untuk mandi itu membatalkan niatnya. Ia berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang mengetuknya.

Mata Jimin membola kala melihat seseorang yang berdiri di depan pintu kontrakannya.

"Ju-Jungkook..? Kamu kenapa?" Jimin terkejut kala ia melihat Jungkook yang sudah babak belur, bibirnya sobek mengeluarkan darah dan pipi sebelah kirinya lebam.

"Jim, Gue mohon kalo Taehyung, nanya kontrakan lu ini jangan pernah di kasih tau ya." Jungkook meringis memegang rahangnya. Jimin menggeleng cepat.

"Gak kamu masuk dulu biar aku obatin ini bibit kamu luka." Jimin menarik lengan Jungkook namun Jungkook menahannya.

"Gak usah gue langsung pulang aja." Jimin menggeleng.

"Kalo kamu gak nurut aku juga gak akan nurut, ayo cepet masuk." Dengan berat hati Jungkook menuruti permintaan Jimin.

Di dalam kamar Jimin mendudukan Jungkook di atas kasur lantainya, ia berjalan mencari mangkuk berisi air dan sapu tangan untuk membersihkan luka Jungkook.

The Queen Without Crown-Vm&Km.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang