.
Felix semaleman nggak tidur. Nungguin Changbin yang emang nggak pulang. Karna hari ini juga dia ada kelas pagi, Felix langsung beranjak mandi dan berangkat sendirian ke kampus.
Pas sampe kampus, Felix langsung meringsut di bangkunya. Tak lama Jisung datang dengan wajah kesalnya.
"FELIX!" Bentak Jisung.
"Apasih Sung?".
"KAK CHANGBIN KEMANA SEMALEMAN GUE SAMA KAK CHAN LATIAN BUAT PERFORM MALAH DIA NGGAK NONGOL-NONGOL." Jisung udah ngegembungin pipinya.
"Eh? Kak Changbin nggak sama lo semalem?" Felix sedikit kaget.
"KAGAKLAH. KALO IYA SAMA GUE YA GUE NGGAK MARA-MARA TOLOL."
Felix langsung tertunduk. Sesaat kemudian bergegas mencari ponselnya dan mendial nomer Changbin beberapa kali. Tapi nomernya tidak aktif. Mata Felix mulai berkaca. Perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
" WOE FELIX LU MAU KEMANA???" Jisung langsung nyusulin Felix yang lari kenceng.
Felix pulang sendiri dan nyari Changbin dirumah. Bahkan sempat melewati rumah keluarga Seo tapi mobilnya tidak nampak parkir disana. Felix tidak ingin mertuanya tau kalo Changbin pergi jadi dia memutuskan untuk langsung beranjak dari sana.
Jisung sudah lengah sampai depan kampus tadi jadi dia menghubungi Minho dan bahkan Chan. Sekarang semuanya sudah berkumpul dikampus Jisung termasuk Hyunjin, Jeongin, Seungmin, bahkan Woojin.
"Kenapa sih Sung?" tanya Hyunjin.
"Felix gatau kenapa tadi lari sambil nangis pas gue bilang kak Changbin nggak latihan sama gue. Gue khawatir mereka berdua lagi ada masalah."
"Ya biarinlah Sung. Mereka udah nikah. Kita nggak bisa sembarangan nyampurin urusan." kata Seungmin.
"Tapi kan mereka jarang kaya gini. Terakhir waktu di London itu kan." Jisung tetap peduli dengan Felix meskipun itu bukan urusannya.
Minho juga masih berusaha menghubungi Changbin. Sampai dia mendapat pesan dari orang yang tentu dia kenal di masalalu.
MYG
Tumben nggak nyari sobat kesayangan lo.Pesan itu membuat Minho menggenggam erat ponselnya. Rahangnya mengeras bahkan urat lengannya pun mulai terlihat.
"Bangsat lo Bin." umpat Minho yang langsung meninggalkan kumpulan sahabatnya.
Yang lain hanya saling memandang mengikuti Minho. Tapi Minho berhenti dan berputar menghadap yang lainnya.
"Kali ini biar gue sendiri. Kalian nggak usah ikut. Kalian jaga Felix aja. Sung, kakak titip Felix ya. Gak usah khawatir. Kakak nggak bakal kenapa-kenapa. Tunggu dirumah Felix ya. Gue bawa Changbin pulang." kata Minho sambil ngewink ke Jisung.
Yang lain mau nggak mau ngikutin aja apa yang dibilang Minho. Soal cerita bisa ditunda nanti aja.
.
Minho mengemudikan mobilnya ke sebuah club kecil disudut kota. Terlihat jelas sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun dalamnya berupa sebuah miniclub yang penghuninya rata-rata orang kaya.
Club itu milik Min Yoongi. Sahabat Seo Changbin dan Lee Minho sebelum mereka bertemu dengan 7 orang baru yang merubah kehidupan mereka jadi lebih baik.
BRAK.
Minho mendobrak pintu masuk rumah itu. Didalam, sudah banyak orang yang terkejut. Meskipun ini siang hari yang terik, tapi diclub ini sangat gelap dan dingin. Semua menatap ke arah Minho yang dengan kasar menendangi kursi-kursi yang menghalangi jalannya menuju sang pemilik.
"Dimana Changbin?"
"Oh? Mana gue tau."
Bugh!
"Bangsat lo!" umpat Minho.
"Hei. Gue salah apa sama lo hah? Gue udah dengan berbaik hati ngasih tau lo tentang Changbin malah ini balesan lo?" Yoongi menghapus darah disudut bibirnya.
"Dimana dia sekarang?"
"Cari aja diatas."
Minho langsung ninggalin Yoongi dan nyusulin Changbin ke atas.
Ada banyak kamar disana, Minho mendobraknya satu persatu sampai akhirnya menemukan Changbin yang dengan posisi diranjang sedang diatas seorang cewek.
Dobrakan pintu membuat Changbin mengalihkan atensinya. Sedangkan si cewek cuma menyampirkan selimut ke tubuhnya.
"BANGSAT LO BIN!"
BUGH BUGH BUGH
Minho meninju rahang Changbin bertubi-tubi. Yoongi yang baru saja sampai dikamar itu langsung berusaha memisahkan mereka berdua.
"LO APAAN SIH HO! BIARIN LAH CHANGBIN SEKALI-KALI NGERASAIN SENENG." protes Yoongi.
"SENENG? MAKSUD LO? SENENG DENGAN DIA NINGGALIN BININYA DIRUMAH YANG LAGI KHAWATIR?? GILA LO YOON. CUKUP LO YANG RUSAK KALI INI."
"LO BILANG GUE RUSAK? IYA GUE RUSAK. TAPI GUE NGGAK PERNAH NGAJAK KALIAN BUAT NGERUSAK DIRI KALIAN. KALIAN YANG DATENG KE GUE. KALIAN YANG SELALU PUNYA MASALAH TAPI GUE YANG SELALU DISALAHIN. GUE CUMA JADI SAHABAT PELARIAN KALIAN DOANG. GUE TAU DAN GUE SADAR. TAPI GUE GAMAU LIAT KALIAN BERANTEM KAYA GINI. LURUSIN MASALAHNYA BARENG-BARENG."
Sekarang Minho udah agak reda. Kalimat yang Yoongi keluarkan seakan tamparan juga untuk dirinya.
"Yoonji, lo bisa keluar dulu?" kata Yoongi ke adiknya.
Yoonji mengangguk dan meninggalkan mereka bertiga setelah berpakaian.
.
Hening.
Changbin mulai meneteskan air matanya.
"Bin.."
Changbin mengusap wajahnya kasar.
"Gimana Felix?" tanya Changbin.
"Dia nyari lo dari tadi sambil nangis. Lo ada masalah?"
"Gue mungkin yang keterlaluan. Mungkin gue terlalu sayang sama Felix sampe liat dia deket sama laki lain aja gue garela. Tapi malah gue main cewek disini."
"Bin, lo jangan egois juga kaya gini. Kasian Felix." kata Minho.
"Terus lo nggak kasian sama Changbin? Faktanya Felix itu beberapa kali buat Changbin kecewa." protes Yoongi.
Kini Minho dan Yoongi saling tatap kemusuhan.
"Udahlah kalian gausah berantem. Sama aja. Bukannya tenang malah makin pusing gue"
Changbin meninggalkan Minho dan Yoongi yang masih saling cibir. Sebenernya mereka berdua masih tetap sama.
Changbin menjalankan mobilnya pulang kerumah. Melihat rumahnya ramai, Changbin langsung mengkode semuanya untuk bubar. Dan yang lain langsung pulang.
Felix duduk disofa menghadap tv. Changbin dibelakangnya. Felix menoleh dan mendapati Changbin sudah memeluknya dari belakang.
"Maaf." kata Changbin lirih.
Felix menggelengkan kepalanya dan menangis sejadinya.
"Felix salah. Maaf kakkk"
Changbin mengelus halus rambut Felix dan menciumnya lama.
'Rasa gue nggak kaya kemarin Lix. Maaf.'
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
daιly cнanglιх ✔
FanfictionBOOK II (CUEK) Kehidupan rumah tangga pasangan bukan absurd lagi. tapi sudah menjerumus ke ketidaknormalan ~ tertanda : Felix Burik - Changbin Boncel 💃❤️