.
"MAAAAAA MAMAAAAA MAMAAAA!"
.
"Tuh mah. Calon mantumu. Dari depan gerbang aja udah melengking suaranya." kata papa Seo yang lagi enak sarapan.
"Untung mama sayang Felix." Mama Seo ngelus dada sambil keluar bukain pintu.
"MAAAAAAA"
"GAUSAH TERIAK YA ANAK CANTIIKKKKK."
"Eh tapi mama juga teriak tuh. Awawwwww iya ampun maap maaaa."
Kuping Felix langsung dijewer sama Mama Seo.
Mereka masuk kerumah dan Felix langsung ngerebahin di sofa. Baru mak bugh jatuhin badan, langsung bangun lagi.
"Ma, kak Changbin belum bangun?"
"Belum. Bangunin sana."
Felix langsung ngacir ke kamar Changbin. Dan emang anaknya masih tidur. Felix coba iseng geli-geliin telinga Changbin tapi Changbin tetep nggak bangun. Biasanya emang yang bangun bukan Changbin. Tapi anu. Itu.. Emm.. Tau ah.
Changbin masih dipose nyamannya. Ngelingker didalem selimut.
"IH SI BOGEL MAH. BANGUN IIHH. FELIX MAU JAJANNN~" rengeknya.
Ini masih pagi. Sekitar pukul 7. Felix sudah berjalan kaki menuju rumah Changbin yang memang sedikit agak jauh dari rumahnya.
"KAAAAAKKKKKKKK"
PRANG.
"Kenapa sih Ma?" papa Seo yang dideket dapur kaget karna piring tiba-tiba jatuh.
"Eh gatau pa. Jatuh sendiri. Kayanya piringnya kaget denger suara Felix barusan. Untung kita nggak jantungan ya Pah. Coba kalo iya. Udah sekarat kita berdua sekarang." oceh mama Seo.
"Hus. Mama ni kalo ngomong suka betul aja." balas papa Seo.
.
Dikamar Changbin,
"Ish kak Changbin ga asik. Felix pundung." Felix mau pergi dari ranjang tapi ditarik sama Changbin.
"Ssst. Gausah brisik. Gue lagi nggak enak badan. Gue mau istirahat sehari aja ya sayang. Lagian kan ini libur, kamu istirahat juga sini. Nggak usah keluyuran. Jajannya besok aja kalo gue bisa nganterin." kata Changbin sambil ngusap kepala Felix.
Felix langsung pegang dahi Changbin dan nampilin wajah shock memeablenya.
"Ih Felix cariin kompres dulu ya."
Felix langsung ke dapur bilang sama mama Seo kalo Changbin demam dan dia pengen ambil kompres sama obat.
Mama Seo cuma nyiapin dan kasih tau mana letak obatnya. Karna mama Seo juga kan pengen tau seberapa sabarnya Felix ngerawat Changbin kalo lagi sakit.
"Makasih ma." Felix terus balik ke kamar Changbin.
Mulai mengompres kepala Changbin dan menegakkan tubuh Changbin agar menyandar di kepala ranjang.
"Nih minum dulu dikit kak. Kak Changbin mau apa biar Felix cariin. Felix beliin." tawarnya.
"Aku mau kamu bikinin bubur. Itu aja udah. Terus temenin kakak disini." kata Changbin sambil senyum yang mana membuat Felix mabuk kepayang sampe khayangan.
"Iihhhhhhh."
Plak.
"IH KOK GUE DIGAPLOK SIH KREMPENG!" emosi Changbin terpancing.
"Ya... Ya abisnya ngeselin."
"Yang ngeselin dimana sih yaampun Lix..."
"Yaaaa..Yaitu tadi ngapain senyum gitu? K-kkk-kan Felix jadi malu 👉👈"
"Hhhhh. Udah sana bikin buburnya. Kalo gatau, minta mama ajarin. Gue takut keracunan."
"BODOAMAT. GUE MASUKIN BATU SEKALIAN TAU RASA LO."
Felix langsung lari keluar.
Changbin masih menyunggingkan senyumnya.
"Bisa gitu lo bikin gue jatuh cinta berkali-kali." gumam Changbin.
.
sementara ini dulu, besok sambung lagi 😂🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
daιly cнanglιх ✔
FanficBOOK II (CUEK) Kehidupan rumah tangga pasangan bukan absurd lagi. tapi sudah menjerumus ke ketidaknormalan ~ tertanda : Felix Burik - Changbin Boncel 💃❤️