Boneka

189 17 16
                                    

     Matahari telah lama tenggelam, bulan pun telah menampakkan dirinya di langit. Tak mau kalah, bintang pun bertaburan di langit seakan-akan sedang berlomba bintang mana yang cahayanya paling terang. Angin malam yang berhembus terasa begitu menembus kulit. Pulau ini terasa lebih sepi di malam hari.

Karena sepi, RAMEIN LAH! :DDD

"WOY WOY WOY! DRAMA SEMUA LO PADA! AYO KELUAR! KITA MAEN!" Iya, ini kata saya.

Soraru keluar dari kamarnya dan bertanya, "Maen paan njg malem-malem? Tidur goblok."

"IH APAAN SI? MASA PADA NGINEP TAPI GA ADA GAME APAA GITU DI MALEMNYA? GA SERU AH!"

"BERISIK WOY!" Kata Urata sambil melempar bantalnya pada wajahku yang imoedh ini.

"Najis bat. Imut dari mana?" Kata Soraru. Et dah, ni orang kok bisa ngebaca batin gua? Jangan jangan marga aslinya tuh Emoshi?

Ga ngerti? Maksud saya, bapaknya Soraru namanya Roi Emoshi.

"Ya udahlah hayu kita maen. Kalian juga ngapain sih? Baru jam 8. Ga yakin gw kalian langsung tidur. Curiga gw kalian mau nga一" Kata-kata Rin terpotong, Len yang motong. "OKEI! AYO MAEN KAWAND KAWAND!"

"Kalo gw bilang gw mau nganu gimana?" Tanya Soraru secara frontal kepada Rin. Mafu yang ada di belakangnya blushing, "S-Soraru-san!"

"Gua videoin. Mayan buat asupan gua." Kata Rin.

Anjer serem bat :"v

Abis itu aplot di ututube. Auto #1 selama 5 tahun menggantikan video Tokek :v

Ngek :v

//paan dah

"Yaudah atuh, kita maen dimana?" Tanya Nemu.

"Hm, di aula aja kuy." Kata Samatoki sambil menunjukkan jalannya. Yang lain mengikutinya.

Etdah, di hotel emangnya ada aula? Atau emang saya nya aja yang ga pernah ke hotel?

    Samatoki berjalan menuju lift dan menekan tombol untuk naik ke lantai 5. Tunggu, selift muat semua kah? Jawabannya iya. Uwai? Because lift nya emang gede.

    Sesampainya di lantai 5, kami menemukan sebuah pintu yang besarnya dua kali lebih besar dari pintu yang lain. Semuanya langsung menerka-nerka, itulah ruangan aula. Ternyata benar saja. Setelah Samatoki mendorong pintu tersebut, terlihat sebuah ruangan yang sangat luas dengan karpet merah.

Kalian kira karpet merah itu karpet kalo artis artis mau jalan?

No no no, bukan.

Karpet merah itu karpet yang biasa dipake buat tahlilan.

"Kuy masuk." Kata Samatoki.

   Mereka semua pun masuk dan tak bisa menahan diri untuk berdecak kagum. Yang paling kampungan siapa? Karena saya baik hati, jujur, dan tidak sombong, saya ngaku kalo saya sama Daisu yang paling kampungan.

 Yang paling kampungan siapa? Karena saya baik hati, jujur, dan tidak sombong, saya ngaku kalo saya sama Daisu yang paling kampungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ReBoot!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang