Maaf ini sebatas hiburan. Tidak ada sangkut pautnya dengan hidup pemilik visual yang namanya tercantum didalam kisah ini. Semuanya murni fiksi.Happy reading guyzs!
-----------------------------------------------------
Namaku Jung Mina, aku baru berusia 25 tahun saat ini.
Aku adalah gadis penuh energi dengan sikap posesif juga over protektif. Ya, awalnya memang seperti itu hanya saja seseorang merubahku dan menjadikanku sosok yang mendinginkan suasana sekitar. Dan membatasi diri dengan sosok pria asing yang entah bagaimana aku menjelaskan kisah kami berdua.Aku akan memulainya dari momen disaat aku merasa hancur tak berbentuk akibat perbuatan seseorang yang ku sayangi bahkan ku kagumi setengah mati.
----Little Trace----
Aku berdiri tepat di belakang punggungnya sembari menatap langkahnya yang semakin menjauh. Tak pernah terpikir sebelumnya, aku berdiri seperti orang bodoh dengan semua perasaan yang masih ku miliki untuknya. Menggunung, tentunya aku belum siap mengakhiri hubunganku dengannya. Tapi tepat kata putus itu meluncur dari birainya aku dapati diriku hancur berkeping-keping. 5 tahun aku setia padanya. Dan selama itu aku tidak pernah milirik siapapun pria tampan yang sering berada disekelilingku, aku bahkan menentang setiap perjodohan yang di suguhkan kedua orang tuaku hanya karena berharap dia akan menjadi satu-satunya pilihanku---selamanya.
Dan hari ini, dia membuktikan bahwa aku salah memilihnya.
Pria berengsek bernama Park Jungwoo itu meninggalkanku setelah mengatakan hal-hal yang sulit untuk ku lupakan."Maaf." Dia berkata maaf setelah semuanya, ia memberitahuku dengan angkuh jika kami tidak cocok untuk bersama. Dia berkata dia jenuh menghadapiku yang super protektif dan posesif. Aku tidak mengerti kenapa dia bisa membenci itu, padahal aku hanya ingin mengistimewakan dia, terlebih dia--- Jun orang yang ku cintai selama tahun-tahun terbodoh yang kami jalani bersama. Tak ku kira, sikapku malah membuat pria tampan dengan peribadi hangat itu, muak dan memilih untuk mengakhiri hubungan.
Aku terlalu ingin menumpahkan segalanya, dan tepat tangisanku mulai pecah gerimis mengguyurku perlahan seperti sebuah takdir lalu menyamarkan air bening yang lolos satu persatu melewati lekuk wajah. Aku hancur, benar-benar hancur.Ini sakit. Dan lebih sakit lagi saat bayangan Jun menghilang aku menyadari diriku yang bodoh ini masih mencintainya---sangat. Rasa kehilangan menghantam kerelung hati membuat sebak yang tak tertahankan.
Setelah kejadian itu. Hari-hariku berubah suram, bahkan aku akhirnya tidak mengenali diriku sendiri, aku sangat kacau. Hingga satu saat dengan tatapan mata kosong aku meng-iyyakan permintaan orang tuaku yang ingin aku menikah dengan putra kenalannya.
***
Park Jimin.
Sebaris nama yang orang tuaku banggakan setelah pria itu resmi menjadi suamiku. Dan jujur saja, aku tidak merasakan getar apapun ketika kalimat sakral mengikat takdir kami. Ternyata kehilangan orang terkasih mampu menghapus sebahagian kewarasan yang ku miliki. Entah apa yang menguasai pikiranku hingga aku bertingkah seperti ini, menuruti semua permintaan orang tua tanpa menunjukkan sisi pemberontak tegar seperti yang sering ku lakukan di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Trace (END)
Fanfiction(COMPLETED) Special for jimin birtday. Apa jadinya jika dua orang dengan sikap yang saling bertolak belakang di satukan? Haruskah itu di anggap keberuntungan? Atau malah sebuah kutukan? "Mau mencoba melakukan sesuatu?" Jimin berucap tenang seper...