"Bhuahaha, aigoo. Pinter amat sih keponakan Samchon ini, hahaha.""Gak sia-sia Samchon punya keponakan sepertimu, Jin-ah. Hahaha, perutku, astaga ...."
Tawa menggelegar dari kedua paman setengah gesrek Yoon Jin itu membuat Yoongi yang berada tidak jauh dari mereka mendengus kesal. Tapi, Yoongi lebih kesal lagi pada putranya yang dengan senang hati menceritakan bagaimana bibi cantiknya tadi mencium ayahnya.
Padahal kan itu terjadi karena kesalahannya, demi apa pun, jika tidak ingat Yoon Jin adalah putranya, sudah pasti Yoon Jin akan dijadikan sop daging oleh Yoongi karena telah membuatnya mati kutu di hadapan karyawannya sendiri.
"Jadi Bibi cantikmu tadi mencium Daddy-mu, Jin-ah?" tanya Jimin memastikan. Yoon Jin yang sekarang ini tengah berada dipangkuan Jimin, terlihat sangat antusias menceritakan bagaimana bibi cantiknya itu mencium ayahnya tadi. Sedangkan Taehyung juga tak kalah antusias mendengar cerita keponakannya.
"Ayo-ayo, ceritakan lagi, Jin-ah," ujar Taehyung tak sabar.
"Nee Camchon, Bibi cantik cium-cium pipi Daddy! Telus-telus--"
"Gak ada terus-terusan, sudah waktunya tidur, Baby," sergah Yoongi.
"Yoon Jin ke kamar sama Taehyung Samchon dulu gih, entar Daddy nyusul," lanjutnya.
"Tapi Hyung--"
"Tidak ada tapi-tapian!"
"Huft arraseo, kajja! Jin-ah," pasrah Taehyung sembari mengambil alih Yoon Jin dari pangkuan Jimin.
"Good night, Baby!" seru Jimin.
"Nee, Camchon!" balasnya kemudian menghilang di balik pintu.
"Kau juga tidur lah, Jim. Atau besok kau akan terlambat kuliah lagi, dan lagi-lagi Hyung yang akan kena marah oleh orang tuamu dan Taehyung," tutur Yoongi.
Yah, Jimin dan Taehyung dititipkan oleh orang tuanya masing-masing pada Yoongi. Karena Kampus Jimin dan Taehyung yang berada di Seoul, dan kebetulan rumah Yoongi juga ada di kota yang sama, jadilah para orang tua mereka menitipkan putra mereka pada anak dari kakak mereka yang tidak lain adalah Yoongi.
Yoongi sendiri tak keberatan dengan itu, toh dia juga di untungkan karena sesekali kedua adik sepupunya itu bisa ia perintah untuk mengurus Yoon Jin. Itung-itung hemat pengeluaran, jaman gini nyewa baby sitter kan mahal guys.
Lupakan itu, kita kembali pada dua namja tampan yang sedang duduk berhadapan di ruang tengah. Entah apa yan ingin Jimin katakan pada Yoongi, sampai ia mengabaikan perintahnya untuk tidur dan malah mengajaknya ngobrol tengah malam begini.
"Apa yang ingin kau katakan, Jim?" tanya Yoongi karena sedari tadi Jimin hanya diam, seakan ragu untuk mengatakan hal yang ingin ia sampaikan pada Yoongi.
"Eum, itu ... aku, Hyung ...."
"Bicara yang jelas, eoh," kesal Yoongi.
"Baiklah, Hyung akan pergi jika kau memang tidak ingin bicara," lanjutnya kemudian bangkit dari duduknya bersiap akan pergi. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar sesuatu yang terlontar dari mulut Jimin.
"Menikahlah lagi, Hyung."
"Jim, kau tahu Hyung--"
"Yoon Jin juga membutuhkan kasih sayang seorang Ibu, Hyung." Jimin bangkit dari duduknya dan menatap Yoongi.
"Jika bukan dari Ibu kandungnya, setidaknya carilah wanita lain yang bisa memberikan kasih sayang seorang Ibu pada Yoon Jin."
"Diamlah, Jim. Kau tidak perlu ikut campur mengenai kehidupan, Hyung," jawab Yoongi masih mencoba menahan emosinya.
Jimin tidak bergeming, ia justru mulai mendekati Yoongi hingga jarak mereka tinggal beberapa jengkal saja.
"Jujur, aku sama sekali tidak tertarik ikut campur dalam kehidupanmu, Hyung. Tapi sepertinya kali ini aku harus ikut campur, karena ini juga demi kebahagiaan keponakanku."
"Aku adalah Ayahnya, dan aku jauh lebih tau tentang apa yang membuat putraku bahagia. Yoon Jin tidak butuh Ibu, kasih sayang Ayahnya sudah lebih dari cukup bagi Yoon Jin," jawabnya tidak terima.
"Kau salah, Hyung. Sebanyak apa pun kasih sayang yang kau berikan pada Yoon Jin, itu tidak akan bisa menggantikan kasih sayang seorang Ibu dalam hidup Yoon Jin," ucap Jimin tidak sepenuhnya salah.
Karena yang sebenarnya, Yoongi juga tidak buta untuk bisa memahami apa yang putranya inginkan, tetapi hati dan perasaan Yoongi seakan menolak mentah-mentah hal itu.
"Pikirkan baik-baik perkataanku, Hyung. Apa kau tidak lihat betapa antusiasnya anak itu saat menceritakan Bibi cantiknya? Jadi-"
"Sudah, cukup! Hentikan semua omong kosongmu itu, Park Jimin! Sampai kapan pun Aku tidak akan pernah menikah lagi! Entah itu dengan Yoora, atau pun dengan wanita lainnya! Kau mengerti?!" tukas Yoongi kemudian pergi meninggalkan Jimin.
"Aku bahkan tidak pernah mengatakan jika kau harus menikahi Yoora Noona, Hyung," gumam Jimin sedikit menyunggingkan senyumnya.
*****
Setelah perdebatannya dengan Jimin, Yoongi memilih pergi ke kamar Yoon Jin. Yah, meskipun masih tiga tahun, Yoon Jin sudah mulai di biasakan untuk tidur sendiri. Kata Yoongi sih supaya anak itu tidak manja, sekaligus mengajarkannya hidup mandiri."Sudah tidur rupanya," ucap Yoongi kemudian mulai mendekati sang putra.
Perlahan-lahan Yoongi naik keranjang king size milik Yoon Jin dan berbaring di sampingnya. Ia mendekap tubuh mungil Yoon Jin dan sesekali mengecup pelan dahinya.
"Ughhh," lenguh Yoon Jin.
"Usstt, tidak papa sayang. Tidurlah, Daddy akan tidur bersamamu malam ini," bisiknya lembut di telinga sang putra, sembari menepuk pelan pantatnya. Yoongi beralih menatap lekat wajah damai Yoon Jin.
"Apa menurutmu Daddy egois, Baby? Daddy akui jika Daddy terlalu menyayangimu hingga Daddy tidak rela kau membagi kasih sayangmu kepada orang lain selain Daddy, Jin-ah. Tapi--" Yoongi menjeda kata-katanya.
"Tapi, terlepas dari itu semua, Daddy lebih tidak ingin kau terluka lagi Sayang. Daddy tidak bisa menjamin, apa wanita yang akan Daddy nikahi nanti akan bisa benar-benar menyayangimu. Karena bagi Daddy, semua wanita itu sama Jin-ah, dan Daddy tidak ingin kau kembali merasakan di tinggalkan."
Entah sadar atau tidak, kini Yoongi sudah mulai meneteskan air matanya.
"Daddy menyayangimu, Baby. Sangat menyayangimu. Daddy sudah berusaha sebaik mungkin untuk bisa menjadi yang terbaik untukmu, maaf jika kali ini Daddy egois. Daddy yakin, kita akan tetap bahagia meskipun tanpa kehadiran seorang wanita dalam hidup kita. Iya kan, Baby?" ucapnya kemudian mengecup kening sang putra.
"Selamat malam ... kesayangan Daddy," lanjut Yoongi kemudian menyusul Yoon Jin ke alam mimpi.
Tbc ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Min✅
RandomMin Yoongi, seorang duda tampan dengan satu putra, yang sayangnya sering kali membuatnya pusing tujuh keliling saat dihadapkan dengan kenakalannya. Namun, di balik itu semua Yoongi amat sangat menyayangi putranya. Apa pun akan ia lakukan demi kebaha...