[Jungkook pov]Kalian tahu rasanya saat bertemu teman lama? Pasti senang, bukan? Bayangkan saja, terakhir kali aku bertemu dengannya waktu kita lulus kuliah. Setelah itu, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Kami berdua memilih jalan yang berbeda, setelah lulus kuliah, aku memilih untuk keluar negeri guna mengurus bisnis keluarga.
Sedangkan Yoora? Dia tetap memilih tinggal di Korea dan menjalani semuanya dari nol. Padahal aku bisa saja mempromosikannya dan langsung menjadikannya menjadi pebisnis terkenal bersamaku, tetapi ia lebih menjujung tinggi ego-nya dan menolak tawaranku.
Tapi tak masalah, ini hidupnya, dan aku yakin Yoora tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Ah, ya, jika kalian tanya apa aku menyukainya atau tidak? Maka jawabanku adalah ... ya, aku menyukainya.
Lagi pula, siapa yang tidak tertarik pada wanita cantik dan cerdas seperti Yoora? Aku yakin, semua pria pasti dengan mudah bisa jatuh cinta padanya. Namun, jangan salah. Rasa suka dan cinta itu berbeda, aku memang menyukainya, tetapi hanya sebatas teman saja.
Kalian tentu tahu, Yoora itu lebih tua dua tahun dariku. Jadi, mana mungkin aku menyukainya? Heol, seleraku bukan Nuna-Nuna sepertinya, asal kalian tahu! Ya, meskipun aku tidak pernah memanggilnya Nuna sih, tapi yang jelas aku tidak mencintainya! Catat itu!
Ngomong-ngomong soal Yoora, aku jadi kesal padanya. Pertama dia sudah menikah, dan dia tidak mengatakannya padaku? Yang benar saja! Dan siapa suami pilihannya itu? Sudah dingin, selera humornya juga buruk ternyata! Ck! Jika pria es itu bukan rekan bisnisku, sudah pasti aku akan menghajarnya karna berani menikahi Yoora tanpa seijinku!
Tapi ... aku bisa memberinya sedikit pelajaran bukan? Mm, sedikit membuatnya cemburu tak apa kali, yah? Kurasa pria itu mudah sekali terbakar cemburu, pasti akan seru jika aku sedikit bermain-main dengannya. Benar, kan?
"Lets play with me, Tn. Min Yoongi-Ssi!"
[Jungkook pov end]
*****
"Mwo? Pesta lagi? Jinjayo?" ucap Yoora, membuat Yoongi yang tengah mengeringkan rambutnya sedikit meliriknya.
"Baiklah, baiklah. Aku pasti datang, gomawo," kata Yoora mengakhiri sambungan telfonnya.
"Siapa?" tanya Yoongi.
"Jungkook."
"Mwo? Sepagi ini pria itu sudah menelfonmu? Yang benar saja!"
"Kenapa? Apa Jungkook tidak boleh menelfonku? Apa sekarang kau juga akan membatasi pertemananku, eoh?" Apa Yoongi tidak salah dengar? Sejak kapan Yoora mulai berani protes padanya?
"Bukan begitu, tapi ... lupakan sajalah. Ada urusan apa dia menelfonmu?"
"Jungkook mengundangku ke pesta reuni, aku boleh datang, kan? Lagi pula kau juga diundang, kok." Beneran pesta reuni, atau ada udang di balik batu tuh? "Yoon, kau mendengarku?!" sentak Yoora.
"Oke, kapan pestanya diadakan?"
"Nanti malam."
*****
"Kau suka baju yang ini? Atau yang kuning saja? Tidak-tidak, sepertinya yang merah lebih cocok untukmu. Atau--"
"Stop! Aku yang akan memakai bajunya, jadi ... bisakah aku memilihnya sendiri, Tn. Min Yoongi-Ssi?!" kesal Yoora.
Astaga, sepertinya Yoora benar-benar kesal pada Yoongi sekarang. Bagaimana tidak? Pertama ia mengajak paksa Yoora berbelanja setelah mendengar kata pesta, sekarang si tuan es ini juga mengatur apa yang akan Yoora pakai atau tidak! Yang benar saja, Yoora tidak menyangka jika si es batu ini ternyata ribet juga orangnya.
"Baiklah, terserahmu saja!" ketus Yoongi.
Lantas, namja itu beralih duduk di kursi yang telah disediakan oleh pemilik toko dengan menopang satu kakinya di atas kakinya yang lain, mengerti kan apa maksudku? Pokonya itulah.
Sedangkan Yoora terlihat menyunggingkan senyumnya melihat kelakuan Yoongi. Yoora akui, jika ia cukup senang diajak Yoongi berbelanja. Dan itu pun tanpa Yoon Jin, bukannya Yoora keberatan jika Yoon Jin ikut. Tapi, Yoora dan Yoongi juga harus punya waktu berdua saja, kan?
"Aish! Jangan mulai lagi Yoora, dia hanya tidak ingin orang memandang istri Min Yoongi dengan sebelah mata. Ya, hanya itu!" gumamnya.
"Cepat sedikit! Aku tidak suka menunggu!"
"Iya-iya! Siapa juga yang menyuruhmu untuk mengajakku belanja, eoh? Tau gini aku pakai baju lamaku saja!"
"Aku mendengarmu, Min Yoora."
"Ish! Menyebalkan!" cebik Yoora lalu pergi ke ruang ganti. Sementara Yoongi hanya bisa terkekeh melihat sikap Yoora yang menurutnya sedikit kekanak-kanakan.
"Jangan membuatku gemas padamu, Min Yoora-Ssi! Aishh!"
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih lima jam, kini Yoora sudah siap dengan tampilan barunya. Lima jam ini tentu bukan Yoora gunakan untuk memilih baju saja, tetapi ia juga menjalani perawatan wajah, dan juga sedikit mengubah gaya rambutnya.
"Bagaimana penampilanku?" tanya Yoora yang kini sudah berada di hadapan Yoongi.
Dan, seperti biasa. Pesona Yoora memang selalu berhasil menghipnotis seorang Min Yoongi, perlu waktu beberapa saat untuk Yoongi tersadar dari lamunannya.
"Eum, bagus."
"Sudah? Itu saja?"
"Apalagi?"
"Tidak!" ketus Yoora dengan bibir yang sedikit di manyunkan, bikin gemas saja!
"Baiklah, baiklah. Kau ... eum ... kau terlihat ... sedikit cantik."
"Mwo?" Sedikit katanya?
"Apa? Cepat! Kita langsung ke pestanya sekarang! Atau mau aku tinggal?"
"Hey, tamu resminya itu aku, Tn. Min Yoongi."
"Terserah!" ucap Yoongi kemudian bergegas menuju parkiran.
"Jangan tinggalkan aku, bodoh!"
"JANGAN MENGUMPATIKU! MIN YOORA!"
Benar juga, sejak kapan Yoora berani mengumpati Yoongi?
Tbc ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Min✅
RandomMin Yoongi, seorang duda tampan dengan satu putra, yang sayangnya sering kali membuatnya pusing tujuh keliling saat dihadapkan dengan kenakalannya. Namun, di balik itu semua Yoongi amat sangat menyayangi putranya. Apa pun akan ia lakukan demi kebaha...