Part 22

5.4K 433 14
                                    


[Yoora pov]

Menikah dengan seorang Min Yoongi bukanlah hal yang gampang, jika ingin menjadi istrinya, hal pertama yang harus kalian punya adalah kesabaran. Yah, aku tahu jika dia itu seorang CEO. Tapi, aku sudah bukan sekretarisnya lagi, kan? Lalu kenapa pria itu masih saja seenaknya memerintahku? Menyebalkan!

Belum lagi sikap angkuhnya. Pagi ini aku memang sengaja mendiaminya, kupikir dengan itu dia akan menyadari sendiri apa kesalahannya. Tapi apa? Bukannya membujukku dia malah balik mendiamiku, ish! Aku baru tahu kalau si es batu semenyebalkan ini. Tapi aku masih belum menyerah, aku bersumpah tidak akan bicara sebelum dia sendiri yang memulainya.

Dan, tiba-tiba saja telfonku berbunyi. Hampir saja aku melompat kegirangan mengetahui jika si es batu itu yang menelfonku, aku yakin pasti dia sudah menyadari kesalahannya, kan? Dia menelfonku pasti untuk meminta maaf padaku! Aku yakin, sangat yakin malah!

Maka dari itu, tanpa pikir panjang aku pun langsung mengangkat telfonnya. Tapi belum sempat aku bicara, si es batu itu sudah lebih dulu memerintahku. Dan dia bilang apa tadi? "Tidak ada bantahan!"

Wah, jinjayo? Sepertinya aku harus memberi penghargaan kepada si es batu ini. Selain dingin, dia juga muka tembok ternyata. Seenaknya saja memerintahku tanpa mau mendengar jawabanku. Benar-benar menyebalkan, bukan?

Tapi aku bisa apa? Aku juga tidak mungkin menolaknya. Bukan apa-apa, sebenarnya aku agak sedikit takut padanya. Jangan bilang-bilang, yah, nanti dia besar kepala.

Lupakan itu, sekarang ini aku tidak punya waktu untuk membahas si es batu. Aku harus cepat bersiap-siap sebelum dia pulang dan menatapku dengan tatapan savage-nya. Itu buruk, aku tidak suka Yoongi menatapku dengan tatapan itu, tatapan yang hanya aku lihat saat ia tengah menatap Eun Ji, mantan istrinya.

[Yoora pov end]

*****

Di sisi lain, ada Yoongi yang sepertinya tidak kalah sibuknya dari Yoora, pria itu nampak bingung memilih kalung yang akan dia berikan pada Yoora, mungkin? Tapi untuk siapa lagi kalau bukan untuk Yoora, yah, pasti itu untuk dia.

Sudah hampir satu jam Yoongi berdiam diri di toko perhiasan hanya untuk memilih satu buah kalung, tetapi sampai sekarang dia belum menemukannya juga. Jadi teringat pepatah jika wanita itu ribet, tapi sepertinya lelaki lebih ribet dalam urusan apa pun, iya, kan?

"Maaf, ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya seorang wanita penjaga toko. Mungkin wanita itu lelah melihat Yoongi sedari tadi hanya terus menatap satu per satu perhiasannya, seperti seorang pencuri saja.

"Hm, kira-kira kalung seperti apa yang cocok ... untuk ... untuk ... istriku?" ucapnya membuat penjaga toko tersenyum simpul.

"Apa anda ingin memberi kejutan padanya? Romantis sekali ...," godanya.

Yoongi hanya memandang wanita di hadapannya dengan tatapan datarnya. Dia bilang apa tadi? Romantis? Apa hanya dengan memberi kalung itu juga bisa di sebut romantis, yah?

"Saya rasa anda tidak perlu tahu," jawabnya. Lantas, wanita itu pun berhenti tersenyum kemudian memilih beberapa kalung berlian di hadapannya.

"Mungkin ini cocok untuk istri anda, Tuan. Ini model terbaru, namun juga tidak terlalu mencolok seperti yang anda minta," ujarnya sembari memberikan kalung berlian tersebut pada Yoongi.

Yoongi menerima kalung tersebut kemudian mengeluarkan black card dari dompetnya.

"Saya ambil yang ini."

*****

19.30 KST.

Saat ini Yoora tengah berusaha menidurkan Yoon Jin, entah kenapa hari ini bocah itu sangat rewel. Kadang dia menangis, terkadang ia juga bersikap manja pada Yoora. Membuat Yoora sedikit bingung dengan tingkah laku bocah yang belum genap berusia empat tahun ini.

Daddy Min✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang