Satu bulan kemudian....
Sebuah kantor tempat penerbitan buku sudah dipenuhi karyawannya sejak beberapa jam yang lalu. Setiap lantai di gedung itu ditempati oleh bagian pekerjaan yang berbeda. Pada lantai 3, terdapat ruangan para editor yang bertugas untuk mengedit sebuah buku yang akan diterbitkan nantinya. Pekerjaan itu dinilai paling rumit dari perusahaan itu. Mereka harus sering berdebat dengan penulis yang tidak selalu menerima hasil editan mereka setiap mereka sudah menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
"Aishhh, kerjakan saja sendiri tanpa meminta bantuanku. Kapan aku akan melaporkan hasil pekerjaanku ini?" Seorang karyawan tampak duduk bersandar di tempatnya setelah mengakhiri panggilan telepon yang dilakukannya tadi.
"Bomi'ah, bersemangatlah sedikit, tidak hanya kau yang mengalami hari yang buruk" Seseorang di sebelahnya menanggapi sambil mengetik sesuatu di komputernya.
"Minah'ah, kau juga belum memberikan laporanmu juga pada Direktur?"
"Aku sengaja mengundur waktu penyerahan hasil kerjaku bulan ini"
"Waeyeo?"
"Apa kau tidak mencium aroma yang aneh setiap berada di dekatnya?"
"Ahh, benar. Direktur selalu menyemprotkan sesuatu saat berada di dalam ruang rapat juga waktu itu"
"Semakin hari tingkahnya semakin aneh. Aku bahkan berpikir kalau dia mempunyai selera yang unik untuk memilih aroma pengharum ruangan"
Bomi menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan rekan kerjanya itu. Pandangannya sekarang mengarah ke tempat duduk di sebelahnya yang lain.
"Eunji belum kembali juga dari toilet sejak tadi.."
"Biarkan saja. Dia mungkin sedang menenangkan dirinya sekarang"
"Apa dia masih sering menangis diam-diam?" Bomi menengok kembali ke arah Minah.
"Eoh. Aku pernah mendengar isak tangisnya dari dalam sebuah kloset. Kematian Ayahnya pasti menjadi kejadian sangat mengejutkan yang pernah di alaminya" Minah menghentikan kegiatan mengetiknya.
"Benarkah? Malang sekali nasibnya. Kenapa polisi masih belum mengungkap pelaku kejahatan itu sampai saat ini? Aku selalu melihat berita yang sama di televisi mengenai pembunuhan seperti itu"
"Itu pasti bukti terkuat untuk menyatakan kalau kejadian itu di sebabkan oleh sekelompok vampir" Minah sedikit memelankan suaranya.
"Kau mempercayai mitos itu?"
"Awalnya tidak, sampai aku menemukan buku ini di perpustakaan umum" Minah menunjukkannya ke arah Bomi.
"Fakta mengenai vampir, makhluk mitos yang dulu pernah ada" Bomi membaca judul buku itu.
"Aku baru meminjamnya seminggu yang lalu dan sudah membacanya sebagian. Di lihat dari kata-kata yang digunakan di sana, bisa membuatku yakin kalau makhluk itu masih berkeliaran di sekitar kita sampai saat ini"
"Omong kosong apa itu? Aku tidak mempercayainya"
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Eunji datang dan langsung duduk di bangkunya.
"Hanya membicarakan sesuatu. Kenapa kau lama sekali tadi di toilet?" Bomi mengembalikan buku milik Minah ke pemiliknya.
"Aku mendapatkan panggilan dari kantor polisi, makanya aku sedikit telat untuk kembali"
"Kantor polisi? Apa kau masih meminta bantuan mereka untuk menyelidiki kasus Ayahmu itu?"
"Eoh. Aku akan terus mencari sampai sang pelaku utama ditemukan. Bahkan aku mungkin akan ikut dalam persidangan dan mendengar hukuman apa yang akan diberikan hakim padanya nanti" Eunji menunjukkan ekspresi seriusnya saat sedang mengecek beberapa kertas di meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is He?
Fantasy[COMPLETED] Mitos mengenai vampir yang sudah lama menghilang, tiba-tiba muncul kembali di pemberitaan. Berbagai kejadian yang memperkuat dugaan akan adanya serangan dari mereka ini mulai meresahkan masyarakat sekitar kota Seoul. Rupanya hal itu seng...