📎 belek

240 49 36
                                    

Berikut adalah versi yang lebih diperbaiki dan dikembangkan dari cerita yang kamu buat:

"Lah, lo bilang bulan depan!" pekik Byungchan, kaget melihat Gyuri yang sudah siap berangkat ke kantor, padahal sebelumnya dia bilang baru mulai kerja bulan depan.

"Iya, menurut lo ini bukan bulan depan?" tanya Gyuri sambil menatap Byungchan dengan bingung.

Memang sudah bulan Oktober, tapi Byungchan nggak nyangka kalau Gyuri bakal mulai kerja awal bulan ini.

"Ayo, gue anter." kata Byungchan sambil langsung merangkul Gyuri.

"Lo mau nganter gue, tapi pake kolor gitu?" Gyuri nunjuk celana tidur yang dipakai Byungchan.

"Santai aja, gue sering anter Yena cuma pake sempak," jawab Byungchan santai, sambil nyengir.

Niatnya Byungchan mau keluarin motor dari garasi, tapi tiba-tiba ada mobil Hangyul yang datang.

"Pagi bang!" sapa Hangyul ceria.

"Kagak kuliah lo?" tanya Byungchan dengan setengah bingung.

"Kosong bang kalo Senin," jawab Hangyul sambil menaruh tasnya.

"Yena masih tidur, Gyul." kata Gyuri, sambil melirik ke arah kamar Yena.

"Mumpung ga ada Ayah, masuk aja ke kamar, gapapa," kata Byungchan, sambil nyeletuk usul yang sedikit nakal.

"Hehe, siap! Mau anterin Kak Gyuri? Nih, bawa mobil gue aja, bang. Nanti mau dines juga bisa bawa, terusin aja sampe bosen, gapapa," kata Hangyul sambil menyodorin kunci mobilnya ke Byungchan.

"Hmmm, nice try, Lee Hangyul." Byungchan balas, dengan nada bercanda.

"Hehehe," Hangyul cuma cengengesan, jelas merasa bangga dengan usahanya.

"Asal jangan diapa-apain adek gue," lanjut Byungchan sambil ngambil kunci mobil Hangyul dan langsung menuju mobil.

"Hangyul tuh beda banget ya sama Jun, dan beda banget sama Kak Taeyong," ujar Gyuri sambil memperhatikan Byungchan.

"Oh ya?" tanya Byungchan sambil nyetir, penasaran dengan pendapat Gyuri.

"Iya, Kak Taeyong tuh pendiem banget, kayak om Dongwook. Kalau Jun sama Hangyul agak petakilan gitu. Kayaknya tante Inna juga petakilan ya? Kan biasanya orang yang kelihatannya kalem, taunya petakilan," Gyuri menjelaskan.

"Kayak elu kan?" sahut Byungchan sambil tertawa.

Gyuri langsung menjeletkan tangannya ke telinga Byungchan, "SAKIT RIII," teriak Byungchan.

"Enak aja ngomong, gue mah classy tau," jawab Gyuri dengan santainya sambil melepas tangannya.

"Lo tuh ah, bawa mobil orang, gaji gue setahun aja buat beli bannya doang kagak cukup," omel Byungchan sambil nyetir.

"IH SERIUS?" Gyuri kaget, nggak percaya.

"Lah, kagak tau lo?!" jawab Byungchan dengan heran.

"Mana ngerti mobil sih, emang semahal apa nih mobil?" tanya Gyuri penasaran.

"Ginjal lo dua aja nggak bakal cukup buat beli mobil ini," balas Byungchan, masih setengah bercanda.

"GILAAAA," kata Gyuri, makin terkejut.

Akhirnya mereka sampai di kantor Gyuri.

"Udah sampe nih, buruan turun," kata Byungchan sambil berhenti di depan gedung kantor.

Gyuri menoleh ke kanan dan kiri, baru sadar kalau udah sampai di kantornya. "Chan, janji sama gue, lain kali lo ajak gue keliling lagi ya, naik mobil ini!" Gyuri menatap Byungchan dengan serius.

Choi FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang