Setelah insiden Byungchan menangis, dia jadi agak malu kalau bertemu Ayahnya. Tapi dia bersyukur Ayahnya mengerti. Coba kalau Yena yang tahu—pasti berita dia nangis udah sampai ke Yulhee. Byungchan sudah dua kali menangisi Yulhee. Pertama kali saat Yulhee menikah.
"Sepet banget mukamu, Chan," celetuk Sunho.
"Hehe, kurang tidur, Mas," jawab Byungchan sambil senyum tipis.
"Ayo, makan. Seungwoo sama Daniel udah nunggu tadi," ajak Sunho.
Mereka berdua menuju kantin, tempat Seungwoo, Daniel, dan Yuta sudah menunggu.
"Weh, bro Yuta!" sapa Byungchan dengan semangat.
"Ini calon kapten pasukan khusus nih," goda Yuta sambil tertawa.
"Haha, bisa aja," elak Byungchan.
"Kan udah mau jadi serma*, masa masih nggak mau masuk pasukan khusus?" tanya Seungwoo.
"Sebenernya udah kepikiran, tapi masih ragu," jawab Byungchan jujur.
"Lo tuh udah punya skill, tinggal maju aja! Pasti lolos kok. Seru kan nanti bisa tugas bareng. Mantap?" kata Sunho yang jabatannya udah letda.
"Gue coba tanya bokap dulu lah," balas Byungchan.
"Ah, komandan pasti bilang iya, lah," sahut Daniel.
Mereka terlibat obrolan santai yang mulai membosankan, sampai tiba-tiba HP Byungchan berbunyi beberapa kali.
Notifikasi WhatsApp masuk dari nomor asing.
+62 822 2433 88
"Ini Choi Byungchan? Maaf ya random chat. Dompet kamu jatuh waktu tadi isi bensin. Aku panggil tapi kamu nggak denger. Maaf ya aku buka dompetnya, ada foto kamu sama Choi Yena. Kebetulan aku kakak kelas Yena waktu SMA, jadi aku minta nomer kamu dari dia. Dompetnya bisa aku balikin di mana ya?"
Byungchan kaget, langsung berdiri dan ngeraba kantong celana belakangnya—benar saja, dompetnya nggak ada. Walaupun kaget, dia lega juga; setidaknya dompetnya aman dan ditemukan orang yang amanah.
"Kenapa, Chan?" tanya Sunho penasaran.
"Dompet nggak ada," jawab Byungchan sambil duduk lagi.
"Ini lo ngarang biar dibayarin kan?" Seungwoo mendelik curiga.
"Nggak, Mas, beneran! Nih, liat," Byungchan tunjukin chat dari penemu dompet itu.
"Foto profilnya cakep euy," kata Yuta yang langsung salah fokus.
"Kok kayak kenal ya," gumam Daniel.
"Semua cewek cantik lo kenal aja," sahut Sunho sambil tertawa.
"Serius, bentar deh. Sini liat." Daniel buka profil WhatsApp si penemu dompet.
"Ah, ini temennya Jihyo," Daniel akhirnya ingat.
Byungchan menarik HP-nya dan melihat foto cewek itu dengan saksama, lama sampai terpaku.
"Udah mau cari cewek lagi?" tanya seseorang tiba-tiba.
"Hmm, boleh lah buat diajak kondangan," sahut Byungchan santai.
"Nggak nangis-nangis lagi kan?" tanya suara itu lagi.
"Ya ampun, ngapain nang—" Byungchan terdiam, melotot, dan baru sadar siapa yang ngomong.
Suara itu suara Ayahnya.
"Siap, ndan! Tidak nangisin cewek lagi," jawab Byungchan sambil hormat.
Ayahnya, Seunghyun, cuma ketawa dan ninggalin Byungchan gitu aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Family
أدب الهواةKisah keluarga Ayah Seunghyun dan anak nya Yena dan Byungchan. spin-off fiat lux!