Pagi itu, suasana dapur Keluarga Choi sudah dipenuhi aroma masakan yang sedap. Dulu, rumah Yena biasanya sunyi di pagi hari. Baru sekitar jam 10 pagi, manager Yena, Rebecca, datang menjemput dan mengatur jadwal Yena untuk hari itu. Tapi, sejak kakak laki-laki Yena, Byungchan, lulus dari Akademi Angkatan Laut, dan ayahnya kembali bertugas di kota ini, rumah mereka kembali hidup dengan rutinitas pagi.
Karena hidup bersama para abdi negara yang disiplin, Yena ikut tertular kebiasaan bangun pagi dan berolahraga. Tak hanya itu, sekarang dia juga mulai menjalani kelas pagi—sesuatu yang biasanya dihindarinya.
"Widih, ganteng bener gua," kata Byungchan sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan wajahnya sendiri.
"Masih pagi, udah narsis aja," sahut Yena sambil meminum segelas susu di meja makan.
"Idih," cibir Byungchan pada Yena.
"Ayaaah! Sarapannya udah siap nih!" teriak Yena memanggil ayahnya yang masih berada di kamarnya.
Tak lama, Ayah Seunghyun turun dari lantai dua dengan seragam hijau kebanggaannya.
"Mbak, nanti malam saya dan anak-anak mau makan di luar, jadi nggak usah masak buat malam ya," ujar Ayah Seunghyun pada asisten rumah tangga mereka, yang mereka panggil Mbak.
"Iya, Pak," jawab si Mbak sambil menuju dapur.
"Dalam rangka apa nih makan di luar?" tanya Yena penasaran.
"Masa kamu nggak peka?" Byungchan menggodanya.
"Hah? Emang kenapa?" Yena terlihat bingung.
"Ayah mau ngenalin calon bunda baru," jawab Byungchan asal.
"Waw! Serius?" Yena tampak antusias, dalam hati lega karena ayahnya mungkin akan lebih sibuk sendiri dan tak terlalu mengawasinya saat bersama pacarnya, Hangyul.
"Ngawur kamu! Sebenarnya, istri Om Taeyang baru buka restoran, jadi ayah diundang. Ya, kalau pergi, tentu sama siapa lagi kalau bukan sama kalian?" Ayah Seunghyun menjelaskan sambil tersenyum kecil.
"Aku nanti ada reading script," kata Yena.
"Aku nanti piket malam," tambah Byungchan.
"Lah, terus ayah sama siapa dong?" Ayah Seunghyun terlihat kecewa.
"Ya makanya, Yah! Cari bunda baru dong!" seru Yena dan Byungchan bersamaan.
"Kalian pikir cari bunda itu gampang?" Ayah Seunghyun menggeleng sambil menatap kedua anaknya bergantian.
"Yah, kita mah fleksibel aja kok. Ayah mau sama siapa pun kita nggak masalah. Asal bukan teman aku atau teman kakak," ujar Yena.
"Dan jangan mantan-mantan aku juga, ya," tambah Byungchan sambil bercanda.
Obrolan tentang mencari pasangan baru ini selalu muncul, mengingat Ayah Seunghyun yang masih jomblo. Kedua anaknya sebenarnya khawatir, karena mereka tahu ayah mereka kesepian meski suka berpura-pura kuat.
Sekarang Yena sudah menginjak semester enam. Kesibukan kuliah dan pekerjaannya membuatnya semakin jarang punya waktu luang. Bahkan pernah suatu kali ia sampai dirawat di rumah sakit karena kelelahan.
***
Siang itu, Yena bersama dua sahabatnya, Yuqi dan Daisy, tengah mengerjakan tugas tambahan dari dosen di sebuah kafe. Mereka mulai merasa kewalahan.
"Udah, gue nyerah," keluh Yuqi sambil menutup laptopnya.
"Iya, gue juga udah nggak kuat," sahut Yena yang ikut menutup laptopnya.
"Makanya dari tadi udah gue bilang susah," Daisy menimpali, yang sejak awal sudah menyerah.
"Tapi gue masih bersyukur sih, soalnya temen kost gue sampai lupa tidur gara-gara nugas," ujar Yuqi sambil menaruh kepalanya di meja.
"Prodi kita emang paling santai," balas Yena sambil mengangguk, menyetujui.
"Nonton apa sih lo?" tanya Yena sambil mencabut earphone Daisy.
"Nonton Cipung, gemes banget!" jawab Daisy.
"Iya, lucu banget dia! Kepala buletnya bikin pengen gue cubit!" Yuqi langsung semangat, berbeda dari beberapa menit lalu.
"Chava juga gemes," sahut Yena.
"Eh, lo ada kenalan janda atau perawan siap nikah nggak?" tanya Yena tiba-tiba.
"Hah? Buat apa?" Daisy heran dengan pertanyaan Yena yang terdengar aneh.
"Ya, gue mau cariin bokap gue jodoh. Biar bokap gue nggak kesepian terus," jawab Yena.
"Sebenernya biar lo bisa bebas aja, kan? Biar lo bisa pacaran sama Hangyul tanpa diawasin," kata Yuqi sambil terkekeh.
"Iya bener banget! Bokap lo tuh galak sama cowo lo. Gue masih inget cerita lo tentang Ucup yang langsung ketakutan pas bokap lo ngelapin pistol waktu pertama kali ketemu," tambah Daisy sambil tertawa.
"Kemarin aja, Hangyul dikasih kantong peluru buat dipegang. Kasian cowok gue, mau nangis aja rasanya," keluh Yena sambil tertawa kecil.
"Mending lo cari deh temen bokap lo yang kira-kira bisa cocok jadi ibu tiri lo," saran Daisy.
"Ya, bener sih, bokap lo pasti nggak punya waktu buat blind date gitu," Yuqi menimpali.
"Tapi yen..." Daisy menggantung kalimatnya sambil menahan tawa.
"Gue aja deh yang jadi ibu tiri lo," lanjut Daisy sambil tertawa keras diikuti oleh Yuqi.
"Ya ampun, lo emang nggak ada akhlak," cibir Yena sambil tertawa bersama teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Family
FanfictionKisah keluarga Ayah Seunghyun dan anak nya Yena dan Byungchan. spin-off fiat lux!