📎 baikan

255 47 25
                                    

Byungchan merasa capek banget karena harus perang dingin sama Yena. Padahal, dia saaaaaayang banget sama adeknya. Yena itu orang yang paling spesial buat dia, cuma sekarang kondisinya memang memaksanya untuk fokus ke Gyuri. Dia nggak nyangka kalau keputusannya itu bikin Yena ngambek. Sebenarnya, Byungchan nggak bermaksud kayak gitu, dia kira Hangyul sudah cukup buat nemenin Yena. Ternyata, Yena masih butuh perhatian dari kakaknya.

"Yena masih tidur?" tanya Seunghyun ke Byungchan, sambil melihat ke arah tempat tidur Yena yang tampak kosong.

"Iya kali." jawab Byungchan singkat, masih terlihat lelah.

"Kapan kamu akur sama adekmu? Gak kasian lihat dia ngambek?" kata Seunghyun, sambil membersihkan senapan yang ada di meja.

"Dia aja yang nggak mau liat aku." balas Byungchan dengan nada kesal.

"Kamu tuh payah, ya. Makanya nggak bisa bujuk cewek, pantes aja ditinggal nikah." Seunghyun membalas dengan santai, seolah itu hal yang biasa.

"Pak komandan maksudnya apa?!" Byungchan mendelik, merasa tersinggung dengan komentar Seunghyun.

"Ya emang, kan adek ngambek aja nggak bisa dibujuk. Apalagi pacar." jawab Seunghyun, santai.

"Kayak Ayah paling handal aja deh." Byungchan nggak terima dikomentarin kayak gitu.

"Lah, kamu nggak tau siapa aja mantan Ayah?" Seunghyun balik bertanya dengan nada menggoda.

"Emang siapa aja?" tanya Byungchan penasaran.

"Kamu tau Krystal Jung?"

"Tau, mamanya Mingyu kan? Mantan Ayah?" Byungchan kaget. Selama 7 tahun berteman dekat dengan Mingyu, dia nggak tahu fakta penting ini.

"Iya, dulu kita deket, tapi nggak jadi soalnya beda keyakinan." Seunghyun mengungkapkan dengan nada serius, seolah mengingat masa lalu.

"Lah? Bukannya Tante Krystal itu Islam ya?" Byungchan malah bingung. Ini semakin membingungkan dia.

"Gini, Ayah yakin sama dia, tapi dia yakinnya sama Jongin." Seunghyun menjelaskan dengan nada agak ragu, seakan menceritakan kisah lama.

"APASIH YA, NGGAK JELAS BANGET!" Byungchan akhirnya nggak bisa menahan kekesalannya. Dia merasa semua penjelasan Seunghyun malah bikin dia semakin bingung.

Seunghyun hanya tertawa kecil, mencoba tidak terlalu serius dengan topik yang tiba-tiba muncul ini. Di satu sisi, dia sadar kalau Byungchan memang harus lebih perhatian sama Yena, meskipun sulit. Sementara Byungchan masih mencerna percakapan tadi, matanya tertuju ke arah pintu kamar Yena, berharap bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Byungchan:
Dek
Gw mau pergi bentar
Ayah ada dines
Mbak ke superindo

Bebek Dongo:
Biasa jg lgsng pergi
Ngapa izin segala

Byungchan:
Jangan marah lama2
Gw gaenak tau

Bebek Dongo:
Halah

Byungchan:
Kok gitu si

Bebek Dongo:
Y

Choi FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang