Chapter 4

1.3K 52 0
                                    

BERDOA DULU SEBELUM BACA

VOTE SESUDAH BACA DOA



"Sekarang ikuti suara kakak, jangan sampai nyasar lagi." Ucap kembali si senior koplak, kata Shafira. Senior itu sama sekali tak merasa bersalah setelah meninggalkannya dalam ketakutan yang membabi buta.


Di tambah lagi sangat susah melatih konsentrasi, sana sini penuh dengan tepukan tangan. Sampai-sampai semuanya buyar, Shafira kembali tak mendengar Suara Arkan lagi. Kemana perginya ?. Kenapa meninggalkannya lagi ?. Shafira mencoba berjalan sendiri sambil meraba, meski kerap menabrak peserta lain.


"Kak, kak Arkan. Kak, kakak dimana ?. Shafi takut kak." Panggil Shafira sambil terus berjalan, terkadang ia menabrak pohon dan kali ini menjatuhkan pot bunga.


"Dek Shafira !!!" Teriak Arkan, Shafira tersentak dan mematung di tempat. Suaranya terdengar penuh amarah.


"Dek, kenapa kok jalan terus ?. Lihat, semua pot pecah gara-gara kamu. Kalau seperti ini kakak bisa di marahin sama guru." Teriaknya. Shafira ingin marah, uminya tak pernah membentak Shafira sekalipun. Bagaimana bisa orang yang tak di kenalnya ini membentaknya begitu saja?. Dasar tak beradab.


"Kan kakak nggak ada jadi Shafi cari, terus Shafi rasa cuman mecahin satu pot tapi yang besar. Nanti kalau kakak dimarahin ya didengerin masuk telinga kanan keluar telinga kiri, bereskan ?. Kalau di suruh ganti ya diganti aja, yang salahkan kakak.


Kalau kakak nggak ninggalin Shafi maka nggak jadi kayak gini, Kalau matanya nggak di tutup Shafi pasti bisa jalan sendiri dan nggak bakal mecahin apapun." Terang Shafira panjang lebar tanpa mengetahui mimik wajah pria yang ada di depannya.


"Gimana sih dek ?. Kalau nggak ditutup matanya, namanya bukan surprise. Kalau dingatkan sama senior jangan ngelonjak dong."


"Bukannya ngelonjak kak, tapi kakak-kakaknya aja yang kurang kerjaan. Ini mata di tutup kenapa ?. Kalau nggak ditutup kan yang lain bisa jalan sendiri. Yah namanya kakel mesti nggak punya kerjaan setelah ini. Jabatan kalian bakal lengser."Shafira semakin menaikkan nadanya satu oktaf dan...


"DEK SHAFIRA !!!!"


BRAKKK


Karena teriakan Arkan yang keras salah seorang peserta terjatuh dan telinga Shafira terasa sakit. "Rizkiiiiiiii !!, tolongin Shafi !!, disini ada singa galak !!." Tak mau kalah Shafira juga berteriak memanggil teman masa kecilnya itu.


"Heh ssttttttt." Dia membekap mulut gadis itu. Oh sungguh, Astaghfirullah. Berani sekali dia. Ouuhh, jantungnya, berhentilah bermarathon. Shafira tak sanggup, dia sungguh dekat dengannya. Nafasnya terasa sampai kulit tangan. Shafira menggigit pemilik tanga itu dan..

Calon ImamKu (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang