Chapter 23

927 43 11
                                    

BERDOA DULU SEBELUM BACA

SETELAH ITU VOTE

AUTHOR NGGAK MAU CEREWET

JAGA HATINYA, JANGAN SAMPAI BERLABUH KE KAK ARKAN





Tok Tok Tok


Setelah mengambil air wudhu Shafira mengetok pintu kamar Arkan. Tak lama kemudian pria itu membukakannya. Betapa terkejutnya Arkan melihat Shafira mengenakan mukena. Sepertinya ada yang aneh dengan dek Shafira. "Kak, mau sholat bareng, Shafira udah suci. Bolehkan ?. Kan kak Arkan udah jadi imamku dan bukan lagi calon imamku," ucap Shafira menyerobot masuk. Memang Arkan hendak melakukan sholat subuh. Gadis itu terlihat gembira. Tapai apa yang membuatnya seperti itu ?. Arkan menggelar sajadah, dan Shafira berada satu shaf di belakangnya.


Beberapa menit kemudian...


Setelah salam, Arkan membacakan doa, baru pertama kali ini gadis bernama Shafira mengaminkan setiap doa yang keluar dari mulut imam barunya. Hati sungguh berdebar, apalagi mengingat kejadian tadi malam.


"Kak !." Panggil Shafira, kemudian Arkan menengok ke belakang. Shafira tampak begitu gugup."Boleh nggak cium tangannya ?," tanya Shafira malu-malu. Pria itu memberi jawaban dengan senyum simpulnya. Gadis itu meraih tangan Arkan dan menciumnya.

***

Kali ini bukan Shafira yang memasak. Gadis itu di suruh Arkan di am di tempat. Karena sejak pekerjaan rumah tangga di pegang Shafira, semua berantakan. Baru sehari mereka di Korea, tapi Shafira sudah memecahkan dua piring dan satu gelas.


Shafira mencoba membujuk Arkan agar mengizinkannya memasak, tapi tetap saja ppria itu yang berperang di dapur. " Kak biar Shafira bantuin masak,"ucap gadis itu. Arkan menggelengkan kepala.


"Emang masakan Shafi kemarin nggak enak ?," tanay Shafira.


"Enak, ya udah ini makan ya. Biar nggak kelaperan dedeknya,"


BUK !!


Tangan itu medarat di lengan Arkan. Sakit, benar-benar sakit. Gadis itu kembali mengecurutkan bibirnya. Seluruh bulu kuduknya berdiri, ia merasa geli.

***

Setelah berdandan cantik Shafira pergi ke luar apartemen dan menyusul Arkan yang sudah berada di bawah. Semua orang sudah melakukan aktivitasnya masing-masing, di sepanjang perjalanan mereka Shafira bertemu dengan pelajar SMP, SMA hingga anak kuliah. Shafira ingin kembali ke masa SMA, ia ingin bersekolah disini.


"Kak, Shafi punya beberapa pertanyaan yang sampai sekarang masih muter di kepala," ucap Shafira. Mereka terus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Udara pagi ini juga lumayan dingin, membuat keduanya harus memakai mantel.


"Tanyakan aja, biar kepalanya nggak pusing," jawab ArkanShafira mendesah berat, dan berhenti di tempat. Arkan pun juga berhenti setelah sadar Shafira tak lagi di sampingnya.

Calon ImamKu (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang