Chapter 18

768 36 9
                                    

BERDOA DULU SEBELUM BACA
SETELAH ITU VOTE
KARENA AUTHOR NGGAK MAU CEREWET




"Kakak ?," ucap gadis itu menunjuk pada pria yang ada di hadapannya. Mimpi apa dia semalam ?. Pria itu adalah orang yang sama, orang yang pernah ada dalam hidupnya dua tahun di SMA itu. Bagaimana bisa ia berada di rumah Shafira ?.


"Dek Shafi, jadi Rizka itu kamu ?," tanya Arkan. Gadis itu mengangguk, kedua belah pihak keluarga tersenyum. Apalagi gadis bermana Shafa itu senang.


"Jadi kamu sudah kenal sama nak Arkan ?," tanya bu Ratna.


"Ini kakak kelas Shafi umi," jawab Shafira.


"Kebetulan pas, jadi bisa mempercepat pernikahan," ucap ayah Arkan. Mata bulat itu menjadi suram. Secepat itukah memutuskan sesuatu ?. Andai Shafira bisa melawan maka tak jadi seperti ini. Bagaiman bisa ia berjodoh dengan kucing ini ?. Apa hidupnya nanti akan di kejar terus olehnya?. Gadis itu memutar bola matanya jengah.


Para anggota keluarga sedang makan jamuan di ruang tamu, sedangkan kedua calonnya pergi ke taman. Shafira ingin sekali membicarakan sesuatu dengan pria berkulit putih itu.


"Kak, emang kakak mau ya di jodohin sama Shafi ?, kakak kan tau Shafi kayak apa. Mungkin hidup kakak juga akan berantakan karena Shafi," ucap gadis itu di ujung bangku kursi. Mereka memilih duduk berjauhan.


"Kakak nggak tau kalau itu bakal kamu, yang kakak tau cuman setuju aja. Orang tua pasti lebih berpengalaman dan memilihkan yang terbaik untuk anaknya, kamu nggak setuju ?. Kalau nggak setuju kenapa nggak nolak ?," tanya Arkan. Gadis itu tersenyum kejam. Bagaimana bisa ia menolak permintaan kedua orang tuanya ?, gadis itu sudah banyak merepotkan abi dan uminya, tentu saja saat ini dia harus menurut.


"Permintaan orang tua, lagian Shafi juga udah nggak punya tujuan hidup,"


"Maksud kamu ?,"


"Semua terlihat suram, entah apa yang akan terjadi di masa depan, Shafi hanya mengikuti alurnya. Sekarang Aika udah nggak ada di Indonesia, dia udah ada di Jepang. Sebentar lagi Shafira bakal kuliah. Semua pasti akan terasa sulit," tutur gadis itu.


"Kamu mau tau kunci kesuksesan ?," tanya Arkan, gadis itu mengangguk. Pria itu mengambil nafas panjang dan mulai berbicara.


"Ikhtiar, berdoa, dan tawakal. Berusaha terlebih dahulu, setelahnya berdoa, lalu untuk hasil berserah diri kepada Allah. Hasil tak pernah menghianati proses. Berusahalah sekuat tenagamu," ucap Arkan. Gadis itu mengangguk. Sebenarnya seberapa besar ilmu Arkan ?.


"Kak, Shafira punya permintaan,"


"Apa ?,"


"Boleh nggak, pernikahnnya di undur sampai persyaratan semua terpenuhi?,"

Calon ImamKu (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang