Chapter 13

807 35 16
                                    


BACA DOA DULU SAY


Shafira dan Aika tengah berjalan keluar gerbang sekolah, tapi setelah melihat ada balon di ujung jalan sana Shafira berhenti. "Aika, malam ini kan malam minggu, main yuk," ajak Shafira.


"Main kemana ?," tanya Aika


"Ke pasar malam, Shafira pengen banget ke sana terus beli permen kapas warna ungu, mau ya temenin Shafira, malam ini aja," jawab Shafira sambil tersenyum cantik. Aika pun menganggukkan kepala. Sekali-kali liburan ke pasar malam dari pada pusing mikirin tugas seminggu ini.

***

Hiks hiks hiks hiks.....


Tok Tok Tok !


Wanita itu kembali masuk ke dalam kamar putrinya, ia melihat anak semata wayangnya itu menangis pilu. Sampai di pinggir kasur, wanita itu membelai kepala putrinya. "Sudah lah nak jangan menangis, umi tau itu bukan perbuatanmu. Umi percaya sama anak umi, nanti kalau ada uang umi ganti uang itu," ucap uminya.


Air matanya membuncah begitu saja. Ia harus di skors selama tiga hari, dan uminya ?, dari mana bisa mendapatkan uang dengan nominal sebanyak itu ?, Begitu banyak cobaan yang menimpa keluarganya.

***

"Rizki yuhu !!, dek mau ikut nggak ?," tanya Royyan yang sudah bersiap dengan hoddie kesukaannya. Pria itu kini berdiri di ambang pintu kamar adiknya, di sana Rizki sedang murung juga sama halnya Syifa.


Entah kenapa rasanya Rizki seperti orang yang tak bertanggung jawab, ia membiarkan begitu saja Syifa mendapatkan hukuman, padahal menurut batinnya bukan Syifa yang melakukan hal itu.


"Oy Ki !, ikut nggak ?," tanya Royyan sekali lagi, pria itu sadar dan memakai hoddie kembar seperti kakaknya dan pergi begitu saja melewati Royyan.

***

Tepat pukul delapan malam. Arkan, Faris, Royyan dan Rizki sampai juga di pasar malam. Beberapa waktu lalu mereka mencoba semua wahana. Salah satunya roller coaster yang begitu menakutkan. Saat turun dari wahana itu mendadak Arkan merasa mual, ia sama sekali tak menyukai wahana itu namun, teman-temannya yang memaksa. Pria itu pergi ke toilet.


Tapi setelah keluar dari toilet ia tak kembali lagi pada temannya karena tergiur oleh permen kapas di ujung sana. Ia sangat menyukai permen kapas apa lagi yang berwarna pink. "Pak beli permen kapasnya dua ya, yang warna pink," pinta Arkan pada penjual yang sedang melayani pembeli di samping Arkan.


"Kak Arkan ?," tanya ragu gadis itu. Arkan melihat pemilik suara lembut. Topi hitam yang dikenakan gadis itu di lepas, dan tampak sosok yang baru ia jumpai tadi pagi, gadis yang berlari terbirit-birit."Oh, dek Shafi. Kesini sama siapa ?," tanya Arkan balik sambil tersenyum kaku.


"Ini mas permennya," Penjual itu memberikan dua buah permen kapas berwarna pink kepada Arkan. Pipi arkan merona.Ia merasa malu. Bagaimana bisa ia mempermalukan diri sendiri dengan permen warna pink itu ?. Arkan segera membayarnya. Gadis itu terlihat tersenyum menahan tawa dengan menutupi mulutnya.


"Kakak suka permen kapas ?. Nggak salah nih ?. Warna pink juga. Itu buat kakak sendiri atau seseorang ?," pertanyaan itu menghujani Arkan. Kenapa gadis itu menanyakannya?.


"Sha udah dapat permennya?, lho kak Arkan di sini ?," tanya Aika tiba-tiba muncul. Gawat, Arkan akan malu habis-habisan, apalagi Aika melirik ke permen kapas itu. Dengan cepat satu di antara dua itu di berikan kepada Shafira.


"Oh buat Shafira, aku kira buat kakak sendiri dua-duanya, lagian warnanya pink. Kataya mau beli yang warna ungu Sha?," tanya Aika lagi, gadis mengernyit.


"Nggak jadi, udah di kasih sama kak Arkan. Ya udah bicaranya jangan di sini, pergi ke tempat duduk sana," ucap Shafira sambil menunjuk ke meja dengan empat bangku di sebelah komidi putar.


            "Kalian aja, kakak mau pergi ke nemuin temen yang lain," jawab Arkan. Tapi Aika mendorong punggung pria itu dan akhirnya duduk juga di kursi yang sudah tersedia, bagaimana ini ?. Apa mereka akan menanyakan permen kapas itu ?, sudahlah, Arkan sudah lelah, bbaru saja ia muntah-muntah di toilet.


"Kakak kesini sama siapa ?," tanya Aika.


"Sama temen-temen kakak,"


"Iya tau, temennya siapa kak," tambah Shafira,


"Faris, Royyan sama Rizki."


"Kakak udah main wahana apa aja ?," tanya Aika lagi,


"Kalian mau tanya atau introgasi orang sih ?,"

Calon ImamKu (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang