Bab 10 - Titik Terendah

4K 549 83
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Aku pernah menjadi langit namun akhirnya dijatuhkan ke bumi. Aku pernah berada diatas, namun Sang Pemilikku meminta untuk mengubur sifat langitku ke dalam bumi.

***

Mawar B Bunda Izza

Bolehkah saya meminta tolong padamu? Bisakah kamu menemani Izza selamanya.

Miracle K. Ravegaf

Maksud ibu apa? Selamanya?

Mawar B Bunda Izza

Ya, selamanya. Saat kita akan pergi untuk pulang, akan ada yang pulang untuk datang. Seperti halnya kedatanganmu untuk Izza dan Ahnaf memberikan makna lebih dari sekedar datang. Tolong bantu saya untuk memeluknya, merawatnya, menjadi satu dari tulang rusuknya.

Mataku membelalak, terkesiap yang berkelanjutan. Apa yang ia pikirkan? its just a vision right?

Miracle K. Ravegaf

Maksud Ibu apa? Saya tidak paham. Maaf bukannya ibu sudah....

Mawar B Bunda Izza

Jadilah ibunya... istrinya...

"Cle... Cle!" Tangan Maryam melambai tepat lima centi meter depan wajahku. Sekelebat delusiku tentangnya kembali, aku memijit pelipisku yang mendadak nyeri.

"Kamu mikir apaan sih? Dari tadi aku manggilin, nggak baik sibling melamun itu. Karena saat melamun tahu nggak otak kirimu sedang dikuasai oleh otak kanan. Yang dimana saat itu, bisa dibilang salah satu otak kita hang. Ya walaupun ada penelitian yang menyatakan membuat kita lebih kreatif. Tetapi saat pikiran kosong bakalan membuat waktumu terbuang sia-sia," kata Maryam. Terkadang sisi kalemnya berubah menjadi banyak bicara, saat sudah berhubungan dengan aberasi walaupun tak berlebihan.

"Astaghfirullahal'adzim, iya Mar. Belakangan ini aku sedang berpikir banyak hal. How to Train Your Dragon misal," kataku terkekeh mencoba mencairkan suasana.

"Cle, please its not the time to kidding, i guess because after meeting Bang Marcel? Dan kita harus membatasi melihat intrik yang tertuang secara implisit dalam tayangan film itu Cle."

"Ya ya, afwan Mar bercanda. Not really, mungkin saja efek sedang rindu sama Bunda Hawa. Aku boleh main kesana nanti Mar?"

Lekukan bulan sabit tercetak di bibir ranumnya, "Nah dengan senang hati. Mungkin saja nanti kamu bisa lebih baik Cle. Aku tahu memang tidak baik bercerita hal kelammu kepada makhluk, dan sangat benar untuk libatkan Allah diatas segalanya, tetapi jika memang ada orang yang patut kamu curahkan, Bunda memang terbaik Cle."

Aku memeluknya lalu berkata, "Ya, Bunda Hawa memang yang terbaik Mar."

***

Setelah berkelut dengan presentasi kelompok, akhirnya mata kuliah "Media dan Sumber Belajar" selama tiga sks telah selesai. Aku berlajan ke depan fakultas Maryam mengekoriku. Maryam mulai sibuk membuka gawainya untuk memesan taksi daring. Saat ini Bang Tafa tidak dapat menjemput kami, karena harus menunggu dosen pembimbingnya yang notabene susah ditemui. Tak masalah bagiku, tapi masalah bagi Maryam yang sedari tadi kesal karena abangnya telah berjanji. Dua fakta saat Maryam akan menjadi semenyebalkan itu; Pertama, dia memegang teguh suatu janji. Kedua, disaat dismenore menderanya. Dan setelah ku bertanya, faktanya adalah efek dismenore disertai janji yang tak ditepati. Lengkap sudah.

Mahkota Surga [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang