Jogja, 7 Oktober 2019
Kota Yogyakarta akan merayakan HUT yang ke-263. Menjadi kota budaya, Yogyakarta tak pernah kehabisan pesona yang selalu menjadi daya tarik wisatawan. Namun ada sejarah di balik tanggal 7 Oktober yang hingga kini ditetapkan sebagai HUT Kota Yogyakarta.
Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755 merupakan awal terbelahnya Mataram menjadi dua, yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Perjanjian Giyanti muncul usai kongsi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) kewalahan mengatasi serangan Mas Said dan Pangeran Mangkubumi. Dukungan untuk keduanya terus mengalir dari masyarakat sekitar, hingga akhirnya Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja, atau yang lebih dikenal dengan nama Sri Susuhunan Kabanaran. Lewat jalur damai, VOC mencoba meredam perlawanan Pangeran Mangkubumi, hingga akhirnya mereka mendapat restu dari Pakubuwana III dan menawarkan Perjanjian Giyanti. Pangeran Mangkubumi lantas mendapat gelar sebagai Sri Sultan Hamengkubuwana I dan telah diakui sebagai raja Ngayogyakarta. Kala itu, sang sultan belum memiliki istana tetap. Pembangunan keraton sendiri dimulai dari tanggal 9 Oktober 1755 dan selesai pada tanggal 7 Oktober 1756. Setelah pembangunan selesai, segeralah Sri Sultan Hamengkubuwana I dan keluarga boyongan ke keraton. Momen itulah yang menjadi cikal bakal ditetapkannya HUT Kota Yogyakarta pada setiap tanggal 7 Oktober.
Malam nanti akan digelar event tahunan bertajuk Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 yang mengambil lokasi di Tugu Pal Putih. Untuk memperlancar gelaran WJNC #4, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan melakukan sejumlah pengalihan arus lalu lintas yang mengarah ke Tugu Pal Putih, diantaranya dari arah Simpang Gramedia dan Pertigaan Mc. Donald Sudirman, yang akan dimulai pada pukul 17:00 WIB. Untuk arus menuju Museum Sandi Kotabaru ditutup mulai pukul 16:00 WIB, sebagai titik kumpul peserta karnaval. Simpang Jetis diberlakukan situasional, bila padat akan diarahkan menuju Jalan Magelang, kemudian Simpang Tugu juga akan ditutup untuk tamu VIP. Lokasi parkir juga telah dipersiapkan di sejumlah titik, untuk parkir VIP dan tamu undangan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Diponegoro, untuk parkir pengantar berlokasi di Jalan Margo Utomo dan Jalan Abu Bakar Ali, sedangkan untuk parkir pengunjung berlokasi di Jalan Poncowinatan, Jalan Kranggan, Jalan Margo Utomo, Jalan C. Simanjuntak, dan Jalan Kahar Muzakir.
Tugu Pal Putih dijadikan sebagai titik pusat pagelaran WJNC #4. Selain itu ada dua titik display lain yang berlokasi di depan eks. Indosat, Jalan Sudirman dan di depan gedung KR, Jalan Margo Utomo. Nantinya, di setiap titik, para penampil akan menyuguhkan pertunjukan sesuai dengan tokoh wayang yang sudah ditentukan.
***
Karena hari ini merupakan hari spesial bagi Kota Yogyakarta, maka kegiatan perkuliahan pun ditiadakan, yang diganti dengan lomba-lomba sederhana dalam rangka memperingati HUT Kota Yogyakarta tercinta.
Selesai lomba, sekitar pukul dua siang, para mahasiswa mulai membubarkan diri satu per satu. Luhung sudah nongkrong di sekitar area parkir gedung FEB. Begitu matanya menangkap keberadaan Shanin yang baru keluar dari gedung fakultasnya, ia pun bergegas menghampiri.
"Shanin!" Pemuda itu memanggilnya.
Shanin menoleh ke sumber suara, didapatinya Luhung sedang berjalan ke arahnya. "Luhung? Kok bisa di sini?" Wajar ia bertanya begitu, karena setahunya si pemuda Solo Raya bukanlah warga FEB.
"Mau kuantar pulang?" Bukannya menjawab rasa penasaran Shanin, Luhung malah menanyakan hal lain.
Shanin cukup terkejut dengan tawaran tiba-tiba dari Luhung, tetapi ia mencoba tetap tenang, supaya tak terlihat kikuk di depan si pemuda, "Nggak perlu, Luhung. Kosku di dekat-dekat sini saja, kok."
"Ndak apa-apa, daripada jalan kaki, apalagi dengan bajumu yang seperti itu. Lebih baik aku boncengin, kan?" Saat Luhung berkata demikian, Shanin segera memperhatikan penampilannya. Siang-siang, panas, jalan kaki pakai high heels, apalagi ia sedang memakai kebaya yang bawahannya jarik rapat. Jadi...
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI JOGJA (√)
Teen FictionSUDAH TERBIT! "Jogja penuh cerita. Kuharap kau janganlah menyebabkan luka." Start: 01/08/2019 End: 31/12/2020 PO I: 12/02/2021 PO II: 30/05/2021 PO III: 13/08/2021