12 | SETELAH DUA BELAS BULAN

5.3K 1K 189
                                    

Selasa malam bernuansa ramai, Asmara sedang bersiap-siap keluar rumah. "Pak, buk, Mara keluar dulu, ya?" pamitnya ke bapak dan ibuk yang sedang bersantai di ruang tengah sambil menonton televisi.

"Iya, hati-hati." Kata bapak.

"Pulangnya jangan malam-malam." Pesan ibuk.

"Pasti malamlah, buk. Kan menunggu kembang apinya mengudara."

"Biarkan saja, buk. Kan cuma setahun sekali." Kata bapak, kemudian ibuk mengangguk mengerti.

"Mau ke mana, sih?" tanya Ayudisa yang baru turun dari lantai dua dengan memakai baju tidurnya, seolah menjelaskan kalau ia tak memiliki rencana pergi malam ini.

"Skateboard." Jawab Asmara, singkat.

"Memangnya bisa?"

"Ndak bisa."

"Terus kenapa main skateboard kalau nggak bisa?"

"Ya biar bisa, makanya aku belajar." Kata Asmara.

"Nggak penting banget. Sama siapa, sih? Temanmu yang biasa boncengin kamu itu?" tanya Ayudisa, benar-benar ingin tahu.

"Salah satunya memang dia, tapi ada Kukuh dan Luhung juga."

"Siapalah itu, nggak kenal. Pasti rakyat jomblo semua kayak kamu, kan?" cibir Ayudisa.

Asmara merengut seraya mencibir balik, "Sadar diri, Sa. Bukannya kamu juga jomblo?"

"Heh!" Ayudisa berniat mengamuk, sayangnya gagal, karena Asmara sudah kabur duluan.

"Disa, memangnya kamu ndak pergi sama teman-temanmu? Ini kan malam pergantian tahun?" tanya ibuk.

"Besok saja, buk. Disa malas. Jalanan pasti padat. Disa nggak suka kalau terlalu ramai."

"Ya sudah, di rumah saja sama ibuk, sama papamu."

Ayudisa mengangguk, "Iya." Si anak perempuan pun ikut duduk di sofa bersama papa dan ibuknya, menonton televisi yang juga dipenuhi acara-acara spesial malam tahun baru.

***

Jogja, 31 Desember 2019

Tak terasa dua ribu sembilan belas sudah berada di penghujungnya. Tepat pukul 00:00 WIB tengah malam nanti tahun akan berganti. Pesta kembang api seolah menjadi perayaan wajib yang selalu digelar di setiap daerah, sebagai penanda pergantian tahun. Di Yogyakarta sendiri terdapat beberapa spot yang biasa digelar pesta kembang api, termasuk sekitaran Malioboro dan Titik Nol Kilometer, Alun-Alun Kidul, hingga Tugu Pal Putih.

Dari semua lokasi, Malioboro tetaplah menjadi pilihan Naya untuk menghabiskan sisa malam dua ribu sembilan belas. Perempuan itu terpaksa pergi seorang diri, sang kekasih tak bisa menemani, karena terserang flu mendadak malam ini. Tak jarang Naya menatap iri kepada muda-mudi yang sedang menikmati malam tahun baru bersama, sedangkan ia hanya sendirian saja.

Tanpa sadar, kedua kaki Naya membawanya ke sebuah lokasi, yang tak lain dan tak bukan merupakan lokasi live music Banyu Nawang Damarlangit dan Rakyasatya. Matanya sempat bertemu pandang dengan mata Banyu ketika pemuda itu sedang berbincang-bincang sejenak dengan penonton.

"Banyu ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang. Mungkin sekarang, orang itu datang. Jadi, selamat mendengarkan." Banyu mulai memetik gitarnya, pemuda itu akan mengcover sebuah lagu dari Rossa - Terlalu Cinta.

BUMI JOGJA (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang