Jogja, 15 Februari 2020
Sabtu mengabu meski tak sendu, membuat sang surya yang semestinya bercahaya kini hanya mampu tersenyum malu-malu. Kebetulan, hari ini Wilujeng sedang tak ada jadwal mata kuliah sama sekali. Karena bosan di rumah seorang diri, ia memutuskan untuk mengajak Banyu nongkrong di kedai kopi. Sebut saja Legend Coffee, sebuah kedai kopi yang terletak di Jl. Abu Bakar Ali No. 24-25 Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta.
Mereka memilih tempat duduk di bagian teras kedai kopi. Sembari mengobrol, sembari meminum kopi, sembari menikmati hujan rintik-rintik yang membasahi bumi Jogja di pagi hari. Banyu menyeruput espresso dari cangkir keramik berwarna putih yang menjadi wadah kopinya. Hanya sedikit diminumnya, kemudian ia letakkan kembali cangkir itu di meja kecil yang memisahkan tempat duduknya dengan tempat duduk Wilujeng. "Kok ndak ngajak Rakya?" tanyanya.
"Sudah, tapi dia bilang masih ada kuliah pagi, dua SKS. Katanya nanti mau langsung nyusul ke sini kalau jam kuliahnya sudah selesai." Jelas Wilujeng.
Banyu pun mengangguk paham. "Kamu belum pernah cerita tentang asal mula pertemananmu dengan Rakya. Bagaimana bisa kalian bertemu? Padahal setahuku sejak kecil sampai sekarang Rakya tinggal di Jogja, sementara kamu tinggal di Jakarta, dan baru kembali ke Jogja tahun lalu." Memang sudah lama Banyu menyimpan pertanyaan itu, dan baru sekarang punya kesempatan untuk menanyakannya.
Wajar jika Banyu penasaran tentang hal itu, karena Wilujeng sendiri memang belum pernah menceritakan asal-usul pertemanannya dengan Rakya. Mungkin saja Rakya juga tidak pernah bercerita kepada Banyu, atau Banyu-nya yang tidak pernah bertanya kepada Rakya.
"Dulu, waktu di Jakarta, keluargaku tinggal di sebuah komplek perumahan. Kami memiliki tetangga, seorang kakek dan nenek yang telah lama menetap di sana, bahkan sebelum papa dan mamaku pindah ke sana. Beberapa tahun lalu, tepatnya ketika aku baru lulus SMP, kakek meninggal. Selang beberapa minggu setelah kakek meninggal, datang seseorang dari Jogja. Dia adalah Rakya, cucu kakek dan nenek. Sejak saat itu Rakya tinggal di sana, menemani nenek supaya nggak sendirian saja. Rakya memutuskan untuk lanjut SMA di Jakarta, sekolah yang sama dengan sekolah tempatku menuntut ilmu. Nggak hanya itu, kita bahkan sekelas selama tiga tahun berturut-turut. Kita juga selalu pergi dan pulang sekolah sama-sama. Kadangkala boncengan berdua naik motor. Kadangkala juga naik kendaraan umum. Tergantung situasi dan kondisi."
"Aku baru tahu kalau ternyata Rakya pernah tinggal di Jakarta." Banyu menanggapi. "Eh, tapi kenapa dia kembali lagi ke Jogja?"
"Dua bulan sebelum Ujian Nasional, nenek meninggal. Akhirnya, setelah hari kelulusan, Rakya memutuskan untuk pulang ke Jogja."
"Aku ndak bisa membayangkan orang selawak Rakya sedihnya seperti apa." Wilujeng mengangguk setuju, karena dirinya ingat betul, se-peninggal nenek Rakya menjadi sangat pendiam dalam beberapa hari.
"Kamu tadi pesan apa, Wilu?" Banyu sengaja mengalihkan topik, lagipula sesi bercerita sudah usai.
"Americano." Balas Wilujeng.
"Kamu suka americano?"
"Aku suka semuanya. Aku juga pernah mencoba latte, caramel macchiato, dan juga espresso."
"Oh, kukira hanya kecenderungan pada satu rasa."
"Kopi tetaplah kopi, latte, caramel macchiato, americano, maupun espresso, hanya varian rasa saja."
"Benar." Balas Banyu, singkat, yang disertai senyum bersahabat. Jujur, ia cukup kagum kepada Wilujeng. Meskipun cantik dan berkelas, perempuan itu tak pernah malu untuk berteman dengan orang-orang sepertinya, yang bukanlah siapa-siapa. Tetapi meski Wilujeng hampir bersamanya setiap hari, entah kenapa Banyu tidak atau belum sama sekali memiliki rasa yang berbeda kepada perempuan itu, rasa yang melebihi pertemanan, rasa yang mengarah pada suatu ketertarikan terhadap lawan jenis. Karena hatinya, hingga hari ini, menit ini, detik ini, ternyata masih dikuasai oleh Lituhayu Lukita Naya, sang mantan yang sudah lama pergi, tetapi menolak menghapus namanya dari hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI JOGJA (√)
Teen FictionSUDAH TERBIT! "Jogja penuh cerita. Kuharap kau janganlah menyebabkan luka." Start: 01/08/2019 End: 31/12/2020 PO I: 12/02/2021 PO II: 30/05/2021 PO III: 13/08/2021