🌈🦄Bagian 2🦄🌈

641 96 17
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Gue Garsa"

Deg ... suara berat nan lirih itu berhasil membuat jantung Sasa berpacu lebih cepat.

¤¤¤

"Emm o-oke dengan Garsa, apa masalah yang bikin lo sampe telepon ke nomor ini?"

"Lagi bosan, semua orang pengkhianat."

Tutt ... tutt ... tutt...

"Loh hallo ... hallo, apa masih ada yang bicara? Baik kalau sudah tidak ada, karena sambungannya terputus gue SAGITARIUS akan menutup sesi curhat ini, buat kalian yang mau curhat atau mau ngobrol sama gue tetep dengerin J Radio 99,5 Fm setiap hari pukul 21:20 wib dan untuk ini gue ucapin salamat malam sampai bertemu dengan gue di hari berikutnya" begitulah sapaan akhir dari Sasa bagi para pendengarnya.

Raut Wajah Sasa menunjukkan rasa khawatirnya.

"Bagaimana si kau ini, kan jadwal siaran kau masih satu jam lagi, lalu kenapa kau tutup siarannya?" ucap Bang Berto dan sepertinya itu nada teguran untuk Sasa.

"Emmm, jadi gini Bang tadi pagi tuh sebenernya ada sebuah tragedi, jadi di jalan gang rumah Sasa di temuin mayat ancur Bang, yang Sasa denger si katanya korban tabrak lari, kata warga sekitar kalo mayat yang mati karena penasaran arwahnya bakal gentayangan Bang, Abang gak pengen kan liat Sasa besok pagi udah gak ada karena di gentayangin itu setan" ucap Sasa dengan nada serius.

"Ish kok merinding bulu kuduk ku ini, ya sudah cepat kau pulang bila terjadi sesuatu pada kau jangan kau gentayangi aku, telepon aku bila terjadi apa-apa dengan kau, dah sana balik."

"Serius ni Bang Sasa boleh balik, kalo gitu Sasa balik dulu ya Bang, do'ain semoga Sasa gak ketemu sama tu arwah gentayangan, bye Abang Berto kesayangan" tawa Sasa meledak ketika ia pergi meninggalkan Bang Berto, ia tidak menyangka ternyata mudah sekali menakuti Bang Berto yang notabenenya seorang dengan perawakan gagah.

Sebenarnya yang terjadi di gang rumah Sasa benar bahwa di temukannya mayat ancur, tapi yang di maksud mayat ancur adalah tikus yang sudah mati tertelindas mobil. Ada sedikit rasa khawatir ketika ia membohongi Bang Berto karena ia yakin Bang Berto orang yang sulit di bohongi tapi persepsi itu lenyap seketika karena suatu kebohongan yang amat lucu.

Sesampainya di rumah...

"Assalamualaikum Bi, Sasa pulang."

"Waalaikumsallam Neng guelis, ya ampun Bibi teh khawatir sama Eneng, Neng Sasa mending langsung makan aja tuh makanannya di dapur udah Bibi siapin."

"Maaf Bi kayaknya Sasa harus langsung ke kamar deh, soalnya ada pr yang belum Sasa selesain, kalo gitu Sasa ke kamar dulu ya Bi, Bibi istirahat aja nanti kalo Sasa laper Sasa bisa ambil sendiri" pamit Sasa menuju kekamarnya.

Sasa's room...

Di malam yang sunyi ini Sasa terbiasa menghabiskan waktu malamnya nya di atas jendela, kamarnya memang bukan di lantai 2 tetapi pemandangannya sama indahnya dengan balkon atas pada malam hari.

"Garsa sebenernya apa yang terjadi sama lo, kenapa hati gue gak tenang denger suara lo yang lirih tadi."

Di tengah lamunannya Sasa dikagetkan dengan suara notif yang terdapat di ponsel nya, karena tidak biasanya di jam segini ada yang berinteraksi di group.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang