🌈🦄Bagian 8🦄🌈

374 44 7
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"SELAMAT PAGI CALON PACAR, SEKALIGUS CALON MURID GUE" teriak Sasa dengan nada khasnya tetapi yang di teriaki hanya fokus memainkan ponselnya saja.

"Ish di kacangin mulu" umpat Sasa dengan kesal, namun karena Garsa mendengar umpatan itu Garsa segera menajamkan tatapannya

"Eh ... eh kalem, maksud kedatengan gue ke sini gue cuman mau ngasih tau jadwal tutor lo, jadi setiap hari selasa, rabu, dan sabtu lo harus tutor sama gue tepat di jam setelah pulang sekolah dan lo gak boleh ngaret lo harus tepat waktu" jelas Sasa panjang lebar.

"Tuh kan kacang lagi, pokoknya lo tuh harus ikutin kata-kata gue barusan titik."

"Hm" jawab Garsa singkat dengan tampang dinginnya dan Sasa yang merasa kesal dengan tanggapan Garsa segera pergi meninggalkan laki-laki itu.

Namun tepat di pertengahan koridor, langkah Sasa terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya, dan sepertinya itu Kang Jamrud.

"Neng Sasa tunggu Neng" panggil Kang Jamrud sembari membawa parang rumputnya.

"Kenapa Kang? Bentar Kang, Kang Jamrud gak akan macem macemin Sasa kan sampe bawa parang gitu" ucap Sasa sembari begidik ngeri.

"Atuh enggak Neng, malah Kang Jamrud teh mau nanya sama Eneng, Eneng kok udah masuk sekolah, saya kira Eneng teh ijin gak masuk sekolah" ucap Kang Jamrud.

"Emangnya sasa kenapa Kang? Ada yang salah ya?" tanya Sasa dengan wajah bingungnya akan ucapan Kang Jamrud.

"Ih atuh si Eneng mah gimana, kan kemarin Eneng teh kesurupan, Eneng tuh kemarin ketawa-ketawa sendiri masa Eneng lupa."

"Hahaha ya elah Kang, Kang Jamrud halu kali orang Sasa baik baik aja dari kemarin, kalo gitu Sasa pergi dulu ya Kang, hati-hati Kang di belakang Kakang ada MISS KUNTI " ledek Sasa yang langsung segera pergi meninggalkan Kang Jamrud sembari tertawa melihat ekspresi Kang Jamrud tadi.

Tibalah Sasa di kelasnya ini, kelas yang selalu ramai di jam apapun.

Sasa pun memasuki kelasnya, tetapi ketika Sasa memasuki kelasnya tiba-tiba saja ada yang menyenggol bahu Sasa dengan kencang hingga Sasa hampir terjatuh.

"Kalo jalan tuh pake mata dong, dasar upik abu" ucap orang itu dengan nada mengejek.

"Maksud lo apa, lo yang nabrak gue lo yang salah" jawab Sasa merasa tidak terima karena memang orang itu yang menabraknya duluan.

"Semuanya liat deh dia udah berani sama gue, enaknya kita apaain nih" ujar orang itu yang Sasa ketahui bernama Andira.

"Jangan buat gue ngelakuin sesuatu yang gak lo kira, lo pikir lo siapa" Sasa segera mengepalkan tangannya.

"Upik abu kaya lo gak pantes bentak gue anj*ng" kesal Andira dengan nada angkuhnya, Sasa yang mendengar ucapan itu bersiap untuk membaku hantam orang yang ada di hadapannya ini. Hampir saja tonjokan ini mendarat dengan sempurna namun suatu suara yang sangat Sasa kenali berteriak dengan kencang, dengan kesal Sasa segera menurunkan kepalan nya itu.

"Sasa ikut saya ke Ruang BK, dan kamu Andira kamu juga ikut saya ke Ruang BK" perintah Pak Bernard dan sudah dipastikan semua orang akan takut ketika berhadapan dengan Guru BK yang super kejam.

Sasa pun mengikuti intruksi Pak Bernard untuk duduk di salah satu bangku paling kramat bagi para murid SMA Garuda Bangsa, yap tepatnya ia sedang duduk di bangku khusus para murid yang bermasalah.

"Jelaskan pada Bapak, apa penyebab kalian berantem?" tanya Pak Bernard dengan wajah khasnya yang kejam.

"Dia yang mulai Pak" tunjuk Andira ke arah Sasa, Sasa yang tak merasa bersalah pun tak mau tinggal diam.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang