🌈🎠Bagian 49🎠🌈

315 26 7
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

Hari sabtu tepatnya pukul 12 siang, seluruh murid di perintahkan untuk bersiap dan membereskan barang mereka masing-masing serta perlengkapan kemah.

Dan setelah 1 jam akhirnya semua beres dan bersiap untuk pulang dengan menaiki bus.

Sasa masih dengan kesendiriannya ya walaupun seluruh orang sudah bersikap baik dan berbeda kepadanya tetapi Sasa masih saja ingin menyendiri.

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya ke 8 bus tiba di sekolah dan seluruh murid dipersilahkan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Sasa pun mencari taksi untuk pulang...

Sesampainya di rumah Bu'le Mawar, Sasa mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum" salam Sasa, namun tidak ada jawaban sama sekali alhasil Sasa masuk dan kebetulan pintu tidak di kunci.

Sasa masuk dan bingung karena tumben sekali rumah ini gelap dan sepi.

Hingga....

1...
2...
3...

Lampu di nyalakan dan ada tulisan besar yaitu"Maafin Kita Sasa", Sasa dapat melihat ada Bu'le, Bi Pur, Nai, Garsa, Sarka, dan Gauri disana.

Sasa diam seribu bahasa hingga Nai maju dan memegang kedua tangan Sasa.

"Sa, maaf" lirih Nai, Sasa yang tidak tega lantas tersenyum dan mengelus tangan Nai.

"Gak papa Nai."

"Sa maaf, gue gak tau lagi harus dengan cara apa gue minta maaf, yang jelas perkataan gue dan sikap gue yang bikin lo sakit hati bisa lo maafkan ya Sa, gu-"

"Ssst Nai lo saudara gue, mau gimana pun lo, lo tetep saudara gue Nai dan gak akan berubah" ucap Sasa sembari memeluk tubuh Nai.

"Makasih Sa" ucap Nai sembari berjalan kesamping Sasa dan sekarang Bu'le memajukan langkahnya ke arah Sasa.

Bu'le menatap Sasa sendu dan mengeluarkan setetes air matanya.

"Bu'le jangan nangis" ujar Sasa sembari memeluk Bu'le yang sangat Sasa rindukan ini.

"Sasa maafin Bu'le Nak" ucap Bu'le lirih.

"Bu'le Sasa udah maafin Bu'le bahkan sebelum Bu'le maafin Sasa."

"Tapi Bu'le menyesal, Bu'le udah salah banget sama kamu Sa, bisa-bisanya Bu'le gak percaya sama kamu bisa-bisany Bu'le kemakan omongan Andira bahwa kamu yang meracuni Nai."

"Udah Bu'le tenang aja Sasa gak bakal sakit hati sama kesalah pahaman ini jadi Bu'le jangan merasa bersalah lagi ya" ucap Sasa dan Bu'le segera melepaskan pelukannya dan mengelus puncak kepala Sasa.

Setelah Bu'le Sarka dan Gauri maju untuk bersalaman juga dengan Sasa.

Hingga tibalah saat ini seseorang yang maju ke hadapan Sasa, seseorang yang bisa membuat Sasa menangis bahkan membuatnya menangis tanpa air mata.

"Boleh bicara berdua?" tanya orang itu dan Sasa pun segera menganggukkan kepalanya.

Di taman komplek...

"Maaf."

Sasa tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke arah orang itu.

"Kemungkunan gue gak maafin lo cuman 1%, jadi paham kan maksudnya?" Garsa tersenyum sembari menatap wajah lelah Sasa.

"Jangan buat gue susah move on Gar" ujar Sasa yang membuat Garsa melepaskan genggamannya.

"Siapa yang suruh lo buat move on?"

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang