🌈🦄Bagian 42🦄🌈

255 24 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

Di dalam kamar bernuansa sejuk ini seorang gadis tengah terduduk memikirkan hal yang terus saja membuat air matanya menggenang.

"Curhatan lo tentang mantan, yang setiap hari lo curhatin ke gue udah jadi bukti kalo lo masih cinta sama Nai Gar" lirih Sasa yang sedang teruduk di atas kasurnya ini.

Sasa tidak dapat menggambarkan perasaannya saat ini.

Tok ... tok ... tok...

Suara ketukan pintu kamar berbunyi, dengan cepat Sasa membasuh wajahnya dengan air dan segera keluar kamar.

"Bu'le Mawar."

"Ikut Bu'le dulu ya Nak" ajak Bu'le sembari menarik lembut tangan Sasa.

Di kamar Bu'le Mawar, ya saat ini Bu'le membawa Sasa untuk ke kamarnya, Sasa bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Sa" panggil Bu'le sembari menggerakkan tangannya ke wajah Sasa yang sedang melamun.

"Iya Bu'le? Maaf."

Bu'le mawar tersenyum dan mengelus puncak rambut Sasa.

"Bu'le minta maaf ya."

"Atas?" tanya Sasa.

"Sebenarnya Bu'le sudah tau terlebih dahulu hubungan antara Nai dan Garsa" ucapan Bu'le berhasil meloloskan kembali air mata Sasa, bagaimana bisa orang-orang yang sangat Sasa percayai sudah menyembunyikan rahasia ini.

"Jangan nangis Nak, Bu'le yakin Nai sudah mencoba ikhlas."

"Bu'le ingin mengatakan rahasia lainnya yang kamu tidak ketahui" ucap Bu'le dan Sasa segera menatap mata sendu Bu'le.

"Nai ... terkena gagal ginjal."

Duar ... astaga kenyataan ketiga ini berhasil membuat Sasa tidak sadar lagi apakah ini dunia nyata atau dunia mimpi.

"Bu'le bohong kan sama Sasa, Bu'le ini gak mungkin."

"Enggak Nak ini fakta, dan alasan Bu'le keluar negeri selama sebulan ini adalah untuk membawa Nai berobat" Sasa sudah tidak dapat membendung tangisannya ini, bagaimana bisa Sasa tidak melihat sisi lemah Nai, bagaimana bisa Sasa hanya melihat senyuman palsu Nai ketika Nai merasakan sakit.

"Bu'le boleh minta sesuatu?"

"Apa Bu'le?"

"Biarkan Nai menghabiskan sisa waktunya bersama Garsa"

Deg ... entahlah saat ini Sasa bungkam dan bingung ingin mengatakan iya atau tidak, di satu sisi Nai lah yang lebih membutuhkan Garsa namun disisi lain Sasa juga lama kelamaan akan sakit melihat ini semua.

"Bu'le bisa ngerti perasaan kamu Bu'le minta maaf ya, Bu'le gak akan meminta hal itu lagi."

"Eng ... enggak Bu'le Sasa akan ikutin perkataan Bu'le barusan" ucap Sasa dengan kekuatan hatinya.

Bu'le Mawar memeluk Sasa erat Sasa tau perasaan Bu'le sebagai Ibu, Sasa pernah merasakan yang namanya kehilangan orang tua dan Sasa mengerti Bu'le juga tidak ingin kehilangan Putri satu-satunya itu.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang