🌈🦄Bagian 10🦄🌈

339 38 2
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Ga-garsa" ujar Sasa sembari menatap orang yang berada di hadapannya ini.

Namun seperti biasa Garsa hanya diam dan menampilkan muka tripleknya itu. Sampai suara Atlan mengalihkan pandangan Sasa.

"Woy Gar akhirnya lo dateng juga, nih cewek lo udah gue selametin tanpa luka sedikit pun, buruan ajak balik kayanya dia masih syok" ujar Atlan yang dengan entengnya mengucapkan kaliamat "cewek lo".

"Makasih udah bawa dia" begitulah ucapan singkat Garsa dan Sasa masih bingung apa maksud perkataan tersebut.

Sasa yang masih bingung pun hanya diam sampai suara Garsa mengintrupsinya.

"Balik" ajak Garsa dengan nada dinginnya.

Di dalan mobil yang sunyi ini, terdengar notifikasi dari salah satu ponsel, dan sepertinya itu suara ponsel milik garsa.

Bang Atlan Photograph

Yakin jadiin dia barang taruhan?
Gue liat dia orang baik dan menurut gue lo salah kalo jadiin dia barang taruhan ✅08:15

Begitulan setidaknya isi chat singkat dari Atlan kepada Garsa.

Sebenarnya Atlan adalah orang terdekat Garsa selama beberapa hari ini, Atlan lah orang yang sudah memberikan tempat tinggal pada Garsa, Atlan selalu ada saat Garsa kesusahan dan Atlan juga sudah menganggap Garsa sebagai adiknya sendiri.

Oleh karena itu Garsa menceritakan tentang taruhan konyolnya ini pada Atlan karena Garsa berfikir Atlan orang yang dapat menjaga rahasia.

Garsa yang sedari tadi sibuk menjawab chat itu, tanpa sadar membuat Sasa merasa penasaran.

Sasa pun sedikit mencuri pandang pada ponsel Garsa namun sia-sia ternyata Garsa sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa Sasa akan mencuri pandang.

"Kalo lagi nyetir gak boleh main hp kaleee" sindir Sasa karena merasa teracuhkan.

"Berisik" satu ucapan, satu makna, dan satu arti yang sangat Sasa pahami.

"Gar ini kita gak ke sekolah?" tanya Sasa pada Garsa yang masih menampilkan muka datarnya.

"Sekolah libur" jawab Garsa singkat.

"Emang libur? Jelas jelas sekarang hari rabu" ujar Sasa dengan nada tidak percaya.

Garsa yang kesal karena keberisikan gadis aneh di sampingnya ini segera melemparkan selebaran kertas edaran sekolah.

Sasa pun membaca kertas edaran sekolah yang di lempar Garsa, dan poor Sasa sangat malu sekarang bagaimana bisa Sasa sepikun ini, memang benar selasa kemarin seluruh murid di bagikan kertas edaran sekolah dikarenakan sekolah sedang mengadakan rapat ujian.

"Hehe lupa Gar kalo hari ini libur" ucap Sasa sembari mengeluarkan cengiran khasnya, dan Garsa hanya diam tanpa menampilkan ekspresi apapun.

Sasa yang tidak mau di landa keheningan lagi akhirnya mencari topik pembicaraan dan sepertinya Sasa sudah menemukan topik yang cocok.

"Garsa gue mau nanya deh sama lo, lo tadi tau gak sih maksud dari pernyataan Kak Atlan yang bilang kalo gue cewek lo, emang kita cocok ya, kalo cocok pacaran yu?" ujar Sasa dengan nada tak tahu diri khasnya.

"Lo cewek gue" ucap Garsa dengan singkat.

"Hah?" tanya Sasa dengan ekspresi tidak mengerti.

"Lo cewek gue" ucap kembali Garsa.

"Apaan si maksudnya gue gak ngerti, lagian lo ganteng-ganteng gini irit banget si ngo-" ucapan Sasa terpotong ketika Garsa mengucapkan satu hal.

"Lo jadi cewek gue, jadi jangan cerewet" ucapan singkat itu berhasil membuat jantung Sasa hampir lepas dari tempatnya. Dan nampaknya saat ini Sasa membutuhkan pasokan udara lebih.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang