🌈🎠Bagian 27🎠🌈

229 25 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Sa gue masuk ke kelas dulu ya" ujar Nai yang segera memasuki kelasnya.

Sasa pun berjalan dengan membawa paper bag yang berisikan seragam Garsa, seragam itu sudah Sasa cuci dan gosok bahkan Sasa sudah memberikan beberapa kali parfumnya agar Garsa selalu ingat dengan Sasa walaupun itu tidak mungkin terjadi wkwk.

Belum sempat Sasa memasuki kelas Garsa, Sasa memberhentikan langkahnya untuk mengintip seseorang yang berada di dalam kelas itu. Dan hanya ada dia di kelas itu.

"Andira ngapain lagi sih dia ke meja Garsa" Sasa masih memperhatikan gerak-gerik Andira yang mencurigakan, dan akhirnya Sasa pun mengetahui apa yang sedang Andira lakukan.

"Itu baju olahraga Garsa mau diapain lagi" Andira pun keluar kelas dan tak lupa Sasa juga mengikuti Andira yang membawa baju olahraga Garsa.

Flashback on.

"Heh Garsa lo dipanggil Pak Jasmani di suruh ambil basket di gudang" perintah orang itu yang tak lain adalah Andira, Garsa pun segera bangkit dari tempat duduknya dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Andira segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

"Ren bantu gue, seperti biasa di pohon deket lapangan outdoor."

Flashback off.

Sesampainya di lapangan outdoor Sasa mencari tempat persembunyian yang pas untuk memata-matai Andira dan teman laki-lakinya itu.

"Reno lo udah bawa tangga yang gue bilang kan?" tanya Andira.

"Udah beb kamu tenang aja" jawab Reno dengan manjanya, karena Reno memang salah satu siswa yang sangat terobsesi dengan kecantikan Andira.

"Ya udah sekarang lo naik, dan gantungin bajunya Garsa di ujung pohon itu yang paling atas" perintah Andira.

"A-apa a-aku yang naro beb?"

"Ya iyalah elo ya kali gue."

"A-aduh beb, a-aku takut ketinggian a-aku gak mau ah" tolak Reno dengan muka memelasnya.

"Emang dasar cowok letoy lo, udah sana minggir, gue aja yang naik nanti lo pegangin tangganya" ucap Andira sembari mendorong bahu Reno.

Andira pun mulai menaiki satu persatu anak tangga karena memang bisa dibilang pohonnya sangat tinggi jadi harus berhati-hati.

"Heh Reno ngapain lo lihat-lihat ke atas, awas ya kalo sampe lo ketahuan ngintip rok gue dari bawah gue bakal laporin lo ke Kakek gue, udah sana ngadep depan aja gak usah pegangin tangganya gue bisa sendiri" ujar Andira percaya diri.

Reno pun membalikkan badannya seperti perintah Andira, namun mata Reno menangkap satu sosok yang sedang berjalan di koridor dan itu sepertinya Bu Jukma yang sedang jalan.

"Mampus pagi ini kan pelajaran Bu Jukma, gue harus balik nih" monolog Reno yang tanpa sadar sudah berlari meninggalkan lapangan ini.

Sasa yang melihat Reno pergi pun menghelas napasnya dan ini waktu yang tepat untuk mengerjai Andira.

Sasa segera berlari dengan perlahan menuju pohon itu, tepat sekali Andira sudah berada di atas pohon dan masih fokus mencari tempat untuk meletakkan baju olahraga Garsa.

Sasa pun mengambil kesempatan itu dan segera membawa tangga besi ini pergi tanpa sepengatahuan Andira.

"Ren kalo misalkan gue taro di sini kelihatan gak ya?" tanya Andira pada Reno padahal Reno sudah pergi dari tadi.

"Ren jawab dong masa gitu doang marah" ujar Andira sembari fokus mencari tempat untuk menggantungkan baju olaharga Garsa.

"Reno lo budek" kesal Andira yang langsung menundukkam kepalanya ke bawah.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang