🌈🦄Bagian 14🦄🌈

275 30 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Selamat pagi Bu'le, selamat pagi Bi Pur" sapa Sasa sembari menghampiri Bu'le dan Bi Pur yang sedang menyiapkan makanan di meja makan untuk sarapan.

"Pagi Sasa" jawab Bu'le dan Bi pur secara bersamaan.

"Kamu sudah rapih sekali Sasa, Bu'le jadi seneng lihatnya" ucap Bu'le kepada Sasa yang sedang menyiapkan bekal untuk seseorang yang sudah pasti bernama Garsa.

"Kamu sekolah bawa bekel Sa?" tanya Bu'le.

"Enggak Bu'le ini bekel buat seseorang yang spesial bangettt" ucap Sasa sembari tersenyum lebar.

"Iiih keponakan bu'le udah besar ya udah cinta-cintaan." goda Bu'le sembari terkekeh.

Tiba-tiba munculah seseorang dari arah belakang.

"Emang dasar bucin Mi dia mah" ucapan itu berasal daru Nai.

"Yee enak aja dasar syirik" ledek Sasa sembali menjulurkan lidahnya.

"Dih siapa juga yang syirik, liat nih gue lebih cantik gini juga" ucap Nai sembari bercanda.

"Cantik sih cantik tapi kok ileran hahaha" ledek Sasa sembari tertawa terbahak-bahak karena melihat penampilan Nai yang jauh dari kata sempurna.

Nai yang di bilang seperti itupun segera berlari menuju ke kamarnya di lantai atas untuk mandi.

"Ya ampunnn anak itu jam segini masih ileran" ucap Bu'le melihat tingkah Nai yang absurd.

Sasa melihat jam toscanya dan jam sudah menunjukkan pukul 06:00 dengan cepat Sasa pun menghabiskan sarapannya kemudian segera pergi berangkat sekolah.

"Bu'le, Bi Pur Sasa pamit dulu ya" pamit Sasa kepada dua orang yang sedang berada di meja makan itu.

"Loh Sasa kamu bawa gorengan sebanyak itu buat di kasih ke orang spesial kamu juga?" tanya Bu'le yang heran kerena melihat satu box kue yang berada di tangan Sasa.

"Eeeh enggak Bu'le ini kuenya bakal Sasa jual di kantin bukan buat orang spesial jadi Bu'le tenang aja" jawab Sasa sembari menyalimi Bu'lenya dan Bi Pur.

"Loh tapi-" sebelum Bu'le melanjutkan ucapannya itu Sasa sudah keburu berlari dari hadapan Bu'lenya yang siap melayangkan berbagai macam pertanyaan.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa Sasa menitipkan jualannya dan segera memasuki kelasnya untuk belajar.

Tak terasa bel istirahat telag berbunyi dengan segera Sasa berlari menuju kelas XI Ipa 1 untuk memberikan kotak bekalnya itu kepada Garsa.

"Selamat sianggg pacar gue yang paling dingin sejagat raya, seantero sekolah, sekutub utara, sesamudra hindia, segitiga ber-"

"Bacot" ucap orang yang sedang duduk di barisan pojok sana, dan Sasa hanya menatap malas orang itu.

"Oh iya Garsa nih bekel buat lo dimakan ya, jangan lupa diabisin, kalo gitu gue pergi dulu" ucap Sasa dengan suara cemprengnya, namun sampai saat ini Sasa belum juga beranjak dari tempat Garsa.

"Ngapain?" tanya Garsa kepada Sasa karena tadi Sasa bilang ia ngin pergi tapi sekarang ia tidak pergi pergi.

"Iiihhh gue tuh masih di sini nungguin kata maaf lo yang kemarin, lo tuh jadi cowok nyebelin banget sih dasar gak pekaaa" kesal Sasa dengan cemberut sembari meninggalkan kelas Garsa.

Garsa yang melihat tingkah aneh Sasa hanya dapat menggelengkan kepalanya.

Saat ini Sasa sedang berjalan sendirian di tengah koridor yang ramai memang sudah biasa Sasa sendirian, tapi sepertinya Sasa akan ke kamar mandi dulu sebelum ke kelas.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang