🌈🎠Bagian 23🎠🌈

227 24 0
                                    

⭐Votementnya jangan kelupaan⭐

"Ternyata enak ya pulang malem sambil jalan kaki kayak gini" monolog Sasa yang sedang terduduk di trotoar sembari melihat lalu lintas yang ramai.

"Hati-hati Neng sendirian di trotoar itu gak baik" ucap seseorang tepat di dekat kuping Sasa dan hal itu mengagetkan Sasa yang sedang terduduk di trotoar.

Bugh...

"Anjir" pekik orang itu.

"Loh Kak Sarka, astaga sorry Kak gue kira lo orang iseng makannya gue langsung pasang jurus, ya ampun mana Kak yang sakit" ucap Sasa sembari tertawa sedangkan Sarka sedang meringis menetralkan rasa sakitnya.

"Idung gue sakit nih" ringis Sarka sembari mengusap idungnya.

"Hahaha lagian lo ngagetin sih, maaf, ya Kak."

"Iya iya tapi ada satu syarat."

"Apa?"

"Kita makan cuanki dulu di sana baru lo boleh pulang" ajak Sarka sembari menunjuk tukang cuanki itu (cuanki itu bakso yang di pikul guys).

"Oke, kalo soal makanan mah cepil" ucap Sasa yang segera menghampiri tukang cuanki tersebut.

"Kang Albert cuankinya 2 ya."

"Masih aja ngasih nama ke tukang jualan" ucap Sarka terkekeh.

"Ngasih nama orang itu salah satu bentuk kreatifitas, karena kita harus mikir nama apa yang cocok buat mereka."

"Cuankinya satu Bang" ujar seseorang yang saat ini berada di hadapan Sarka dan Sasa.

"Garsa" ujar Sasa masih dengan tatapan tak percaya, yap memang sehabis mengantar Nai tadi, Garsa langsung segera memutar balik motornya menuju sekolah kembali, bagaimana pun ada rasa tidak tega di hati Garsa ketika meninggalkan perempuan sendiri.

Dan saat ini Sasa duduk diantara Sarka dan Garsa yang sama-sama terdiam.

"Nih Neng, Mas cuankinya kalo kurang sambel bisa panggil saya" ujar tukang cuanki tadi.

Sasa pun menyantap cuanki itu dengan lahap apalagi cuanki yang sangat pedas dapat menambah selera makannya.

"Uhuk ... uhuk" Sasa yang sedang memakan cuanki itu tersedak karena pedasnya kuah cuanki tersebut.

"Jangan pedes-pedes nanti lo sakit Sasa" tegur Sarka lembut.

"Nih minum tenang masih di segel" ujar Garsa yang memberikan air secara tiba-tiba pada Sasa.

"Elap tuh mulut" ujar Garsa kembali sembari melemparkan tisu ke arah Sasa.

Sarka yang melihat itu segera mencari kesempatan untuk membuat Garsa kesal.

"Sini Sa gue aja yang bersihin" pinta Sarka yang segera merebut tisu itu dari tangan Sasa.

Tisu itu sudah mengenai bibir Sasa dan Garsa hanya berekspresi datar tanpa ekspresi.

20 menit kemudian...

"Eh kalian udahan kan makannya kalo gitu gue bayar dulu ya" ucap Sasa.

"Apaan si gue aja yang bayar" ucap Sarka.

"Saya bayar punya saya sama dia Bang" ucap Garsa sembari menunjuk Sasa.

"Enggak Kang saya aja yang bayarin cewek ini" ucap Sarka yang sama sama menyodorkan uang kepada penjual cuanki itu.

"Aduhhh ini saya bingung mau nerima duit yang mana" ucap tukang cuankinya bingung.

"Gini aja deh biar adil kita bayar masing-masing aja " ucap Sasa sembari mengeluarkan selembar uang 10.000.

My Sagitarius ✅ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang