PART 4

960 58 1
                                    

Suasana hening kembali menyelimuti acara makan malam kami.
Tak banyak aktifitas yang kulakukan maupun yang dilakukan selama kita makan tadi, kami sama - sama berkonsentrasi dengan makanan kami masing - masing.
Sebenarnya aku memikirkan sikapnya yang semakin lama semakin berubah, sekarang ia terkesan semakin menghindariku, bahkan tak ada lagi kecupan dikening atau belaiannya pada rambutku yang pasti ia lakukakan.
Sendok dan garpu hanya kuadukan di atas piring, aku sama sekali tidak nafsu untuk makan.

Kutatap wajah letih suamiku, kuperhatikan wajahnya semakin lama semakin tirus, kantung mata yang semakin terlihat, belum lagi tidak ada senyum yang terukir di wajahnya selama beberapa hari. Ia terlihat sedang stress, aku benar - benar tidak tahan lagi dengan ini semua.

Aku takut
Aku takut ini kesalahanku, yang membuatnya menjadi seperti ini
Apa aku terlalu kasar padanya?
Kembali kutatap wajah Siwon yang hanya diam dan tetap menunduk, memasukkan makanannya ke dalam mulut dengan wajah tertunduk, aku pun memberanikan diri untuk memanggilnya, "Oppa"
Ia terdiam, matanya baru bertemu dengan milikku setelah beberapa detik aku memanggilnya, "Hmm?"
Aku sudah tidak tahan lagi, tiba - tiba tetesan air mata mulai menggenang di mataku, "Kenapa oppa menjadi seperti ini?"

Siwon menatapku dengan tatapan sendunya, "Apa maksudmu, Tiffany?"
"Bahkan ia tak memanggilku dengan sebutan yang biasa ia gunakan untukku?"

Kali ini aku benar - benar menangis membuat ia membulatkan matanya panik, "Kau tidak pernah mempedulikanku lagi, oppa! Kau berubah! Kau bersikap cuek padaku, kau seakan melupakanku walaupun aku disampingmu, bahkan kau bicara padaku seperlunya, sisanya aku hanyalah pajangan paling cantik yang ada di rumah ini! Apa...apa alasanmu memberikan kebebasan padaku karena kau sudah bosan padaku? Apa kau akan segera menceraikanku? Apa...apa kau sudah menemukan pengganti untukku? Dan...dan....dan apakah kau sudah mencintai wanita lain? Jika memang begitu, katakan saja oppa! Aku siap kau ceraikan sekarang juga! Kau sungguh tidak punya perasaan oppa, setelah semua yang kau lakukan terhadapku, kau malah-"
Siwon langsung bangkit dari duduknya sambil menggelengkan kepala, dia berlutut di depanku lalu kedua tangannya menangkup kedua pipiku, ibu jari tangannya menghapus air mataku yang terus keluar tanpa bisa ku kendalikan.
Aku memejamkan mataku sambil berusaha mengalihkan pandanganku darnya, namun ia semakin erat memegangnya dan meraih dahuku agar wajahku bertatapan langsung dengannya.

Siwon menatapku dengan ekspresi paling menderita yang pernah kulihat, aku menatapnya masih dengan mata yang penuh dengan air mata, aku melihat butiran air mata mulai memnuhi matanya membuatku kalut, "O...oppa.."

"Apa...apa aku salah bertindak lagi? Apa aku menyakitimu lagi? Apa keputusanku jauh lebih menyakitimu?" katanya dengan mata yang sudah berkaca - kaca.
Aku menatapnya bingung, "Apa maksudmu oppa?"

"Aku berusaha menjadi sosok suami yang kau impikan, Miyoung-ah.
Aku berusaha sebisa mungkin untuk menjadi sosok pria yang kau harapkan untuk mendampingin hidupmu.
Sungguh, aku tak pernah berfikir barang sekali pun untuk menceraikanmu apalagi berhenti mencintaimu..."
Aku tersentak dengan perkataannya barusan, apa maksudnya? Suami idamanku?  Kapan aku pernah mengatakan-omo! Jangan - jangan.....

FLASHBACK

Siwon memandangi foto pre-wedding yang ada di figura photo di meja kerjanya, ia tersenyum lirih melihat wanita itu tidak pernah benar - benar tersenyum padanya.
Ia melirik jam dinding di ruang kerjanya lalu tersenyum, ia ingin mengajak istrinya makan siang, atau lebih tepatnya jajan di pinggir jalan. Siwon tidak pernah mencobanya, tapi jika memang Tiffany menyukainya, ia akan melakukan hal itu.
Dengan gerakan cepat ia berlari ke luar ruang kerjanya untuk kembali ke rumah, menjemput istrinya.

SIFANY STORY (from Internet)...  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang