SIFANY STORY (from Internet)...

PART 2 (seven)

"Apa kau suami Tiffany~ssi?" tanya Nickhun

'Mwo? Dia memanggil istriku Tiffany~ssi?' batin Siwon sedikit kesal.
"Siwon oppa ternyata kau sudah datang?" tanya Tiffany sambil membawa sebuah handuk
"Ini handuk untukmu oppa" ucap Tiffany sambil menerahkan handuk itu ke Nickhun.
Melihatnya Siwon segera pergi dan masuk ke dalam kamar "Si Siwon oppa!" panggil Tiffany, tetapi malah Siwon tidak menjawabnya atau membalikan badanya "Mianheyo Nickhun oppa sebaiknya kau segera pulang dan mengeringkannya di rumah karena.. aku"

"Baiklah tak apa aku tau, pasti kau takut jika suamimu akan salah paham, aku pulang dulu ya Tiffany" Nickhunpun segera pulang

"Sekali lagi Mianheyo oppa!" ucap Tiffany dengan membukkukan badan. Tiffany pun segera menuju ke kamarnya dan terlihatlah Siwon yang sudah tertidur di ranjang yang super size itu.
Tiffany pun segera mendekat ke arah Siwon dan menjelaskannya meskipun di tau jika Siwon sudah tertidur "Oppa" ucap Tiffany pelan "Mianheyo, ta tadi itu adalah Nickhun t temanku masa lalu, jadii kau jangan salah paham!!!.
Dannn..
tadi itu bajunya basah karena ulahku yang menumpahkan segelas Lemon ICE di kemejannya ja jadi.. kau jangan salah paham!" jelas Tiffany sedikit gugup

"Sudahlah tidak apa-apa, aku juga tidak akan salah paham!" ucap Siwon tiba-tiba karena tadi diakan sudah tertidur

"Benarkah kau tak salah paham?" tanya Tiffany lagi

"Tidurlah ini sudah malam!!" suruh Siwon tetap dingin ke pada istrinya itu

"Morning op.." ucap Tiffany berhenti ketika sdh tak melihat sesosok suaminya di sebelahnya, dan Tiffany sangat mengerti karena pasti Siwon sudah pergi ke kantor, akhirnya Tiffany bangun dengan sedikit lesu

Di perusahaan Cho Corp sudah terlihat Siwon yang sedang sibuk mengetik sebuah berkas dan diperhatikan Cho Kyuhyun presdier dari Cho Corp yang lalu menghampirinya
"Siwon ini sudah sore apa sebaiknya kau tidak pulang saja, lagipula hari ini sudah tidak ada meeting dan mungkin istrimu sudah menunggumu di rumah!"

"Presdir Cho!" ucap Siwon lalu membungkukan badanya

"Kau jangan memanggilku dengan sebutan setelah jam kerja selesai, lagipula kan kau ini adalah suami dari teman masa kecilku itu, jadi kau sdh ku anggap sebagai temanku juga!" jelas Kyuhyun "Pulanglah tak apa, biarkan kerjaanmu ini biar ku urus!"

"T tapi...."

"Pulanglah dan temui istrimu yang sangat merindukanmu itu! Dan satu lagi kau tak perlu terlalu memikirkan pekerjaanmu di kantor dan lebih baik kau beri perhatian lebih pada istrimu itu!" saran Kyuhyun yang langsung membuat Siwon sadar akan sesuatu...

dia selama ini sudah mempunyai istri dan yang tak pernah ia pehatikan karena kesibukannya di kantor

"Ne Kyuhyun, gumawo!" ucap Siwon yang langsung merapikan seluruh dokumen dan segera pulang untuk menemui istri tercintannya itu

Seohyun pun datang dan segera merangkul lengan suaminya itu setelah Siwon pergi "Gumao Oppa, kau mau menegur Siwon oppa untuk perhatian terhadapa Tiffany Unni"

"Tentu saja, lagian Tiffany itu juga temanku sendiri jadi aku juga ingin dia bahagia seperti kita!" ucap Kyuhyun lalu mencium bibir Seohyun istrinya itu

"Aish...kau nakal oppa!" ucap Seohyun lalu mencubit pipi Kyuhyun

Terlihat Tiffany yang sudah tertidur pulas di Sofa ruang keluarga.
Siwon yang mengetahuinya segera menggendong istrinya ala bridel style itu ke kamar dan menaruhnya ke Super size yang berada di kamar dengan sangat perlahan dan juga lembut. "Mianheyo Tiffany selama ini aku kurang memperhatikanmu!" ucap Siwon lalu mencium kening Tiffany

"Morning baby!" ucap Siwon lalu memberikan morning kiss kepada Tiffany dan membuat Tiffany melotot kaget karena sekian lama menikah baru kali ini Siwon memberinya Morning yg pertama kali, sontak Tiffany yang kaget segera mendorong tubuh Siwon dan membuat ciuman itu terlepas begitu saja "Waeyo? Apa kau tak ingin ku beri Morning Kiss?" kesal Siwon

"A annii.. tapi tadi itu sangat tiba-tiba dan membuatku shock oppa. Mianheyo bukan aku menolak taappii.... huuh... ya sudahlah tak apa bisa kau ulangi morning kissnya oppa?!!"

"Tak, tak akan!" jutek dan dingin jawaban Siwon, lalu Siwonpun segera bangkit dan meninggalkan Tiffany di ranjang sendirian

"Aish.... kenapa kau bisa-bisanya mendorong suamimu sendiri pada saat ia memberikan morning kiss yang pertama kali, kau benar-benar pabbo Tiffany" Tiffany pun menjitak kepalanya sendiri

Hari Minggu hari di mana tak ada kerja kantor, dan ini adalah kesempatan Tiffany untuk menunjukan keahlian memasaknya yang selama ini dia sudah browsing ke internet untuk belajar memasak sendiri.
Dan itu akan dipersembahkan hanya untuk Siwon suami tercintanya itu.

Setelah selesai memasak Tiffany segera menyiapkan masakan itu untuk Siwon yaitu pasta udang "Bagaiman rasanya oppa?" tanya Tiffany penasaran

"Emmm....." Siwon tetap mengunyah dan merasakan pasta buatan istrinya itu

"Tidak enak ya oppa!!" Tiffany khawatir karena ekspresi yang di berikan Siwon hanya datar

"Ne" jawab singkat Siwon

"Jinja?
Aish.. padahal kan aku sudah mencari resep itu di internet tetapi.. mengapa tidak enak" ucap Tiffany lesu dan mengerucutkan bibirnya itu.

dann.....
tiba-tiba dengan sigap Siwon segera mencium bibir Tiffany itu. "Mmmpphh..oppa!" ucap Tiffany di sela-sela ciuman itu, lalu Siwon segera melepaskannya

"Waeyeo?
Apa kau menolaknya juga?" kesal Siwon dengan melipat kedua tangannya di dada

"Annii..tappi aku butuh jawabanmu yang sejujurnya!
Apa masakanku tidak enak atau enak?
Padahal kata Nickhun oppa pastaku ini yg terbaik!" jelas Tiffany lalu pada kalimat terakhir ia menyebut Nickhun oppa lalu segera menutup mulutnya dengan tangan kanananya

"Ohh....ternyata ada orang lain selain diriku yg mengincipi masakan istriku!" Siwon pun bertambah kesal

"Bukan begitu maksudku oppa, aku hanya menyuruh Nickhun oppa untuk menyicipi sedikit masakanku sebelum aku memasakan untukmu, karena aku takut nanti masakanku akan tidak enak, dan membuat perutmu sakit" jelas Tiffany

"Huhh...sekarang pertuku menjadi benar-benar sakit" ucapnya dingin

Siwon lalu meninggalkan Tiffany sendiri di meja makan.
Dan membuat Tiffany merasa bersalah lagi dan lagi.
Dengan lesu Tiffany segera menghabiskan pasta yang masih tersisa banyak.