PART 02

457 36 4
                                    


.

.

Sepanjang perjalanan pulang Tiffany hanya bisa terdiam. Sesekali matanya melirik sang kekasih yang dengan tenang menjalankan mobil menuju tempat tinggalnya. Sudah menjadi kebiasaan dan jadwal rutin. Tiffany akan singgah ke apartemen Jessica sebelum Siwon menjemputnya untuk pulang bersama. Jika Jessica dan Tiffany bekerja dalam satu kantor yang sama, maka begitu pula dengan Siwon dan Donghae.

Pikiran Tiffany kembali melayang mengingat percakapannya dengan Jessica sesaat lalu. Diakuinya, selain saling berpelukan erat dan saling meraba untuk mengetahui lekuk tubuh kekasihnya, Tiffany sama sekali tidak tau tentang fisik Siwon lebih jauh. Mereka memang beberapa kali berciuman begitu intim dan dalam. Tapi itu tak bisa dibilang sebagai kemajuan dalam kehidupan bercintanya.

Bercinta?

Wajah Tiffany merona. Bersahabat dengan wanita mesum seperti Jessica memang tantangan tersendiri. Satu waktu Jessica bisa menyuarakan pendapatnya tanpa sungkan. Lain waktu wanita itu berkoar-koar tentang sifat liarnya. Bersahabat sejak masuk SMA dengan Jessica membuat Tiffany paham betul seluk beluk wanita bermarga Jung itu.

“Memikirkan apa?”

Suara lembut Siwon menyapa gendang telinga Tiffany yang tengah memandang keluar jendela mobil.

“Hm?” Gadis itu menghenyakkan punggungnya yang sesaat kaku karena teguran Siwon di sandaran kursi.

“Tak ada. Hanya lelah saja.”

Siwon mengangguk-angguk. Tak ada percakapan lain setelahnya. Keduanya sama-sama paham tubuh mereka cukup letih. Bahkan untuk memulai perbincangan. Meski begitu, keheningan yang terjadi bukanlah keheningan yang buruk. Keduanya sama-sama menikmati.

“Besok mau pergi ke suatu tempat?” Siwon bertanya seraya melirik sesaat kekasihnya. “Besok sabtu dan kantor libur. Kau mau berkencan?”

“Tentu.” Tiffany menoleh kesamping dan memandang sisi tampan wajah pria miliknya. “Tapi mau kemana?”

Siwon mengangkat bahu. “Mungkin taman kota? Danau lebih bagus untuk dilihat dari pada barang-barang branded mewah di mall.”

Tiffany terkikik mendengar kekasihnya mendengus kesal. Siwon tak begitu suka dengan keramaian. Pria itu cenderung menyukai suasana alam hijau dengan hamparan langit biru yang bisa membuatnya tenang.

“Baiklah. Aku tunggu besok, Oppa.” Tiffany melepas seatbeltnya karena mereka memang kini sudah sampai didepan rumah Tiffany.

“Aku akan turun sekarang. Terima kasih sudah mengantarku pulang, Oppa.”

“Hm.” Sebelum kekasihnya membuka pintu mobil, pria itu menahan lengan sang gadis. Menariknya pelan untuk saling mendekatkan diri. Menunduk agar bibirnya mampu untuk meraih bibir Tiffany. Mengecupnya berkali-kali sebelum melumatnya pelan seraya memejamkan mata.

Tiffany terpaku. Tubuhnya kembali merespon dengan hal aneh. Panas dan menggelitik di beberapa bagian. Terutama bagian sensitifnya. Apalagi saat telapak tangan Siwon menyentuh tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka. Kulit pria itu memberikan sensasi tersendiri saat menyentuh kulit lehernya. Tanpa sadar kedua lengan gadis itu melingkar di bahu sang pria dan menariknya mendekat. Mempertemukan dadanya yang entah sejak kapan terasa lebih kencang dari sebelumnya.

SIFANY STORY (from Internet)...  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang