Bab IV

3.8K 496 99
                                    

SERENADE
SEASON II

BAB IV

Adakalanya memang hati itu harus diisi dengan sesuatu yang menyenangkan. Adakalanya melakukan hobi mampu menghilangkan kepenantan. Sesuatu yang sangat membahagiakan untuk di lakukan.

Sebuah terapi alami untuk jiwa-jiwa yang kesakitan. Terlalu lama tenggelam dalam penderitaan. Hobi merupakan hal kecil yang akan memberikan dampak baik diluar dugaan.

Luka hati yang tak kunjung mendapatkan kesembuhan. Adalah siksaan tiada akhir dimana itu merupakan penghalang kebahagiaan. Adanya rasa kecewa dan tak terima akan nasib yang menimpanya menjadikan itu satu alasan. Untuk seseorang membuat suatu pembenaran atas kejahatan yang ia lakukan.

"Polisi menyelidiki, kecelakaan mu dan Kookie,"

Namjoon, memutar pandangan. Dia yang sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar adiknya. Berbalik arah mencari sumber suara yang menginterupsi pengintaiannya.

Dia tengah memperhatikan si profesor kecil berkutat dengan komputernya di dalam sana. Melihat Jungkook yang sibuk itu lebih baik dari pada melihatnya terdiam melamun.

"Psst," Namjoon, meminta Yoongi untuk diam.

Sebelum akhirnya ia menarik lengan Yoongi. Di bawa menjauh dari sekitar Jungkook. Karena sepertinya apa yang akan mereka bicarakan adalah sesuatu yang mungkin butuh filter untuk Jungkook dengar.

Sepasang mata bulat mengalihkan pandangan. Kelebatan dua pemuda itu tertangkap olehnya. Kepergian Namjoon dan Yoongi dari kamarnya, sedikit memberinya kelegaan. Ia beranjak mengikuti keduanya diam-diam.

"Kau bisa mengatasinya kan?" Desak Namjoon.

"Itu sudah pasti, tapi ada sesuatu lain yang sedikit mengganggu,"

"Apa?"

"Lab penelitian Kookie ada di Busan, pemerintah memberikan sebuah lahan yang super luas dan super tenang, jauh dari kota besar, disana adalah sebuah pedesaan, tanpa ada pabrik ataupun pusat industri,"

"Itu bagus,"

"Bagus? Kelihatannya, tapi menjadi tidak bagus karena ada Jeon Taehyung disana,"

"What? Bagaimana bisa?"

"Dia sudah tinggal disana sejak enam tahun yang lalu, mengasingkan diri dari kehidupan yang sebelumnya lalu mencari ketenangan ku rasa, dia bekerja serabutan dan mengurus sebuah pantiasuhan, aku tidak tahu apakah keberadaannya akan mempengaruhi Kookie nantinya, yang pasti jika Kookie mengambil proyek ini maka dia akan punya kesempatan untuk selalu bertemu dengan Taehyung,"

"Ow, it can't be," Keluh Namjoon, tak suka.

Percuma Namjoon menarik lengan Yoongi untuk menjauh. Jika pada kenyataannya si manis tetap saja menguping pembicaraan mereka. Ia tersenyum simpul, membawa sebuah map dari atas meja ruang tamu. Sebuah paket yang di kirim untuknya, Lucentlyste Gyosu-Nim.

"I'll take it," Ucap Jungkook, sembari membaca sebuah pamflet dari paket yang baru saja ia buka.

Kedua pemuda itu berhenti berbisik. Saat Jungkook berjalan mendekat. Membawa senyum yang tak ingin mereka lihat. Senyum itu sama sekali tidak manis. Tapi lebih terkesan mengerikan.

"Busan? Tidak masalah, aku harus tetap melakukan pekerjaan ku bukan?" Sambung Jungkook.

"Tapi Dek,"

"Don't think to much Kak, aku hanya akan bekerja di sana, tidak akan melakukan hal lain, tentang siapa yang kau bilang tadi? Jika dia memang ada di sana juga ku harap aku tidak akan pernah bertemu dengannya, lagipula Busan kan luas, lagi pulanya lagi aku hanya akan berkutat di dalam Lab, tidak akan pergi kemana-mana,"

Serenade II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang