FIFTHEEN

3.8K 359 5
                                    

Sekarang sekitar pukul satu siang dan Sehun sedang duduk manis di ruangannya dengan ditemani beberapa lembar kertas di hadapannya.

Seharian ini dirinya belum menginjakkan kaki di rumahnya sendiri, pagi-pagi sekali dia sudah bertolak ke kantor guna menghadiri rapat penting dan dia akui kalau seharian ini dia merasakan rindu yang teramat dalam pada istrinya, Lisa. Bahkan dia belum sempat menelpon ataupun sekedar mengirimkan pesan pada wanitanya itu.

Ceklek...

Netranya langsung tertuju pada pintu yang terbuka dan menampilkan sosok Jongin yang berjalan menghampirinya dengan senyuman lebar.

Sehun mengernyit heran, tidak biasanya sahabatnya itu datang ke kantornya dengan keadaan sumringah seperti itu.

"tidak biasanya  kau datang sambil tersenyum seperti itu Jongin?" tidak ada salahnya kan kalau Sehun bertanya seperti itu, biasanya setiap Jongin datang wajah pria itu selalu datar.

"aku sangat bahagia untukmu Sehun." ucap Jongin sesaat setelah dirinya duduk dengan tenang di hadapan Sehun.

"bahagia?" Sehun tampak berpikir sebentar guna mencerna perkataan Jongin dengan baik. "Jongin apa maksudmu?" Sehun bukan berlagak bodoh, tapi dia memang benar-benar tidak tau apa yang dimaksud Jonhin barusan.

"kau memang niat sekali menyembunyikan hal sebesar ini dariku Sehun, bahkan aku sampai harus tau dari Jennie. Wah wah kau keterlaluan Sehun." ucap Jongin panjang lebar sembari menggelengkan kepala dan mengelus dadanya.

"Jongin bisa kau perjelas maksud ucapanmu barusan?" ucap Sehun lagi dengan serius.

Sekarang giliran dahi Jongin yang berkerut bingung. Sehun ini benar-benar bodoh atau apa pikir Jongin.

"ck. Apa kau tidak akan merayakannya? Bahkan saat Lisa positif mengandungpun kau ti--" ucapan Jongin terpotong karena Sehun yang lebih dulu terbatuk akibat tersedak ludahnya sendiri saat mendengar ucapan Jongin.

"kau tak apa?" Jongin langsung memberikan gelas berisi air itu pada Sehun yang langsung diteguk hingga tandas.

"aku sangat bahagia Sehun akhirnya aku akan memiliki keponakan darimu." ucap Jongin sembari bertepuk tangan dan memukul dadanya bangga.

"pasti akan sangat menyenangkan bukan saat dia nanti memanggilku ahjussi? Atau samchon?  Ah tidak tidak, aku ingin dia memanggilku uncle Kai. Wohh daebak."  Jongin sampai membayangkan perkataannya barusan tanpa memperdulikan Sehun yang hanya mematung dengan pikiran bercabang ke mana-mana.

Sehun bangkit dan langsung menyambar kunci mobil serta dompetnya, dia perlu memastikannya sendiri tentang hal ini, bisa saja kan Jongin hanya memberikan lelucon ini padanya.

"Sehun-ah?!" teriak Jongin kencang saat melihat tubuh tegap Sehun berjalan tergesa-gesa keluar dari ruangannya bahkan sampai sedikit berlari.

HunQueen

Lisa berlutut di hadapan Tuhan dengan menyatukan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya dalam. Sesekali dia menyeka air matanya yang kembali luruh tanpa diminta.

Dia sedang berada di gereja saat ini. Sebenarnya Chanyeol tidak mengizinkan Lisa keluar dari rumah sakit secepat ini tapi Lisa terus membujuk Chanyeol sekuat tenaga agar dia terbebas dari gedung beraroma obat itu. Dan di sinilah dia sekarang, di gereja tempat semasa ia kecil sering berdoa menghadap Tuhan, letaknya dekat perumahan tempat tinggal kedua orang tuanya dan itu berjarak agak jauh dari rumahnya bersama Sehun.

Dengan tubuh bergetar ia terus menunduk dalam sembari melontarkan beberapa kalimat pada Tuhan.

"apa aku melakukan kesalahan yang sangat besar Tuhan? sampai kau menghukumku setega ini?" ucapnya pelan dan lirih, di sini hanya ada dirinya seorang dengan Chanyeol yang menunggunya di luar.

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang