Sweet lies ✔

EIGHT

GUE INGETIN NI YA KALO SEMPET TOLONG KOMEN SAMA VOTE DONG KARENA ITU GAK BAYAR ALIAS GRATIS 😘

HunQueen

"Lisa-ya? Ini sudah terlalu larut kau harusnya sudah pulang, kau harus tetap menjaga kesehatan dirimu. " Lisa tidak mengindahkan perkataan Irene padanya, dirinya tetap menyibukkan diri dengan mencoret-coret kertas membuat sketsa baru. Ini sudah hampir mencapai pukul satu dini hari tapi Lisa enggan beranjak menuju rumahnya. Dirinya merasa bosan saat di rumah karena hanya diselimuti sepi, lagi pula Sehun belum pulang dan entah kapan suaminya itu akan pulang.

"Lisa kau mendengarku kan? " lagi, Irene kembali angkat bicara saat Lisa sama sekali tidak berniat membalas ucapannya, bahkan di butik ini hanya ada mereka berdua karena pegawai lainnya sudah pulang guna beristirahat.

"Lisa ka-"

"ya Irene aku mendengarmu dan bisakah kau diam sebentar saja? Aku sedang fokus menggambar saat ini. " ucapan Irene terpotong saat mendengar suara Lisa yang begitu lirih, dirinya yakin kalau Lisa pasti sangat lelah terlihat dari dirinya yang begitu kacau dan sedikit berantakan. Rambutnya dicepol dengan asal dan kaca mata itu bertengger mantap di hidung cantiknya.

Irene diam dan membiarkan atmosfir mereka dikelilingi senyap sesuai dengan keinginan Lisa, mungkin ini akan membuat Lisa merasa sedikit lebih tenang dan dapat menambah konsentrasinya dalam membuat desain.

"Irene kenapa kau hanya diam saja? "

Irene mendengus saat mendengar kalimat itu yang keluar dengan begitu mulus dari bibir Lisa. " bukan kah kau menginginkan aku diam hem? " ucapnya sedikit kesal.

Lisa terkekeh saat mendengar nada kesal dari kalimat Irene, dia memang baru kenal dengan perempuan cantik itu saat Irene melamar pekerjaan padanya dan dia merupakan orang yang asik untuk dijadikan teman.

"kau tidak perlu emosi seperti itu Irene, itu akan membuat kecantikanmu berkurang satu poin. " ucap Lisa masih dengan pandangan terfokus pada sketsanya walaupun dirinya terkekeh saat berbicara seperti itu.

"aku memang cantik dan tidak ada sangkut pautnya dengan emosi, asal kau tau itu Lisa-ya. " Irene bersedekap dada yang mengangkat tinggi dagunya saat mengucapkan kalimat itu.

Sedikit merasa terhibur saat membuat Irene kesal seperti ini, dulu Lisa pikir Irene itu adalah sosok yang dingin dan sangat kaku mengingat awal mereka bekerja sama hampir tidak terjalin komunikasi. Tapi setelah mengenal sesikit demi sedikit seorang bernama Irene, Lisa jadi tau bagaimana kepribadian Irene yang sebenarnya adalah gadis cerewet.

HunQueen

Lisa terbangun saat merasakan sengatan sinar mentari menerpa matanya, silau dan sedikit panas saat cahaya itu menyentuh permukaan kulitnya.

Sedikit melakukan peregangan sebelum akhirnya turun dari kasur dan berjalan menuju lantai dasar. Masih mengenakan piyama berwarna pink miliknya Lisa berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan mata yang setengah terbuka dengan sesekali tangan kanannya menggosok-gosok matanya yang masih berat untuk terbuka sepenuhnya.

Lisa berhenti di tengah tangga saat merasakan ada sesuatu yang aneh pagi ini dan dia tidak tau akan hal itu.

Menghena napas sebentar dia melanjutkan perjalanannya menuju meja makan masih dengan mata setengah tertutup bahkan sekali-kali menabrak sesuatu yang berada di hadapannya tapi hal itu sama sekali tidak membuat Lisa membuka matanya lebar-lebar, dia masih sangat mengantuk mengingat dirinya baru menginjakkan kaki di rumah sekitar pukul setengah tiga dini hari.