TWENTY FOUR

4.5K 443 78
                                    

Warning!!
Gue itu orang malas jd ini gak diedit samsek!😊
R

encananya mau double up, tp gak jadi😂

HunQueen

Sehun duduk di samping kedua orang tuanya, di hadapannya terdapat kedua orang tua Lisa yang menatapnya tidak percaya, saat ini ia tengah berada di ruang tamu keluarga Lisa. Tidak ada Lisa disana, karena sesungguhnya wanita itu sedang menenangkan jiwanya dengan berdiam diri di kamar sembari memandang ke arah luar jendela yang langsung berhadapan dengan hamparan taman yang asri.

"Sehun, bagaimana bisa kau melakukan itu?" ucap Ibu Lisa sembari menggelengkan kepalanya pelan, pandangannya berkabut saat mendengar semua penuturan Sehun yang mengoyak hatinya.

"Bagaimana mungkin kau bisa melakukan hal seperti itu pada putriku?" lagi, ia kembali menggeleng pelan sembari beusaha mengatur deru napasnya yang semakin menyesakkan dada.

"sayang, tenanglah." ayah Lisa hanya bisa mengucapkan kalimat itu senbari menggenggan erat tangan istrinya yang dingin dan mengepal erat menahan tumpukan amarah yang tinggal menunggu waktu untuk meluncur.

"Sena, ku mohon tenangkan dirimu. Bukankah Sehun telah menjelaskan semuanya? Kedua orang tuanya juga telah mengakui kalau dulu mereja sempat menjalin hububgan dengan keluarga wanita itu."

"bagaimana aku bisa tenang Baeko? Putriku sudah dikhianati. Aku tidak pernah membiarkan siapapun menyakitinya sedari ia merasakan bagaimana udara dibumi."

Baeko atau Kim Baeko, ayah Lisa. Ia mengerti bagaimana hancurnya perasaan istrinya saat ini. Tapi semuanya tidak akan selesai jika mereka sama-sama tersulut emosi.

"mom.. Aku telah memutuskan akan mengakhiri semuanya dengan Yoona, aku mengerti kesalahan yang aku lakukan sangat fatal, tapi siapapun juga tidak akan pernah mau berada dalam situasi yang sama seperti diriku dan begitu juga denganku." ucap Sehun sembari memandang ibu mertuanya lembut, ia tidak boleh ikut tersulut emosi walau pada nyatanya ia juga tidak tahan drngan semua ini.

"aku tau dengan menyembunyikan semuanya bukanlah hal yang baik, tapi aku tidak ingin membuat istriku merasa tertekan akan kesalahanku ini itulah mengapa selama ini aku selalu berusaha menyembunyikannya. Aku tidak akan bisa melihatnya menangis walau ia berusaha melakukannya saat aku tidak ada." suaranya bergetar saat air dipelupuk mata wanjta dihadapannya itu luruh tanpa permisi.

"aku tidak akan lernah bisa melihat Lisa yang selalu murung seandainya ia mengetahui semuanya tapi pada nyatanya semuanya akan tetap menyakitkan." ia menggenggan erat tangan ibu Lisa yang juga ikut bergetar hebat, dengan cairan bening yang tiada hentinya terus meluncur.

"ku mohon, berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Jebal." Sehun menunduk dalam sembari berlutut di hadapan orang tua Lisa. Air matanya mengalir tanpa sepengetahuan siapapun, tapi dengan secepat kilat ia menghapusnya. Ia tidak akan membiarkan semua orang melihat sisi rapuhnya.

"Tuaan!!"

Mereka semua sontak berdiri saat seorang wanita tua dengan sedikit berlari kecil menuruni tangga menghampiri mereka.

"Nona Lisa-"

Belum sempat wanita paruh baya itu menyelesaikan kalimatnya, Sehun sudah lebih dulu berlari kencang menuju lantai atas di mana kamar Lisa berada.

Ia menbuka pintu kasar dan menemukan Lisa yang tak sadarkan diri dengan bersandar di tepi tempat tidurnya.

"Lisa!"

Dada Sehun seolah dihantam bebatuan besar saat melihat kondisi Lisa, wanita itu terlelap dengan tangan memeluk perutnya yang sedikit besar.

"Lisa ku mohon."

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang