Sweet lies ✔

TWO

Lisa berjalan sedikit agak cepat memasuki butiknya, membalas sapaan dari beberapa karyawan yang bekerja di butiknya dan segera menuju lift untuk naik ke lantai dua di mana ruangan pribadinya berada. Setelah berada tepat di depan pintu bercat putih miliknya itu, dia sedikit mengatur napasnya juga mempersiapkan hati dan batinnya untuk menghadapi serangan mulut Chanyeol. Dengan memantapkan hati akhirnya Lisa membuka pintu itu dan segera berjalan kearah mejanya.

"kau sungguh lama sekali Lisa. "

"aku tau, maafkan aku Chanyeol-ie. " ucap Lisa pelan sembari mendaratkan dirinya di kursi kebesaran yang selalu membuatnya nyaman.

Chanyeol mengangguk sebentar lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.

"kau tau suamimu itu sangat menyebalkan sekali." Lisa menghela napas pelan lalu mengangguk saat mendengar ucapan Chanyeol tentang suaminya.

"apakah dia tidak bisa memberimu izin untuk ke butik lebih cepat? Atau bahkan sama seperti jam kerja pada umumnya? " ucap Chanyeol lagi dan kini sudah bersedekap dada sambil mengahadap Lisa yang hanya diam menatapnya.

"kau tau bagaimana Sehun padaku Chanyeol, dia hanya tidak ingin aku terlalu lelah dalam bekerja sehingga dia selalu memintaku untuk datang lebih siang. " ucap Lisa pelan, dia harus berkata lembut agar Chanyeol memahami dirinya karena jika dia balas dengan emosi yang ada malah akan semakin meledak.

"ya sudah lupakan saja. " putus Chanyeol akhirnya.

"ngomong-ngomong aku merindukan kekasihmu bahkan aku tidak pernah melihat kekasihmu lagi beberapa hari ini, apa dia begitu sibuk? " ucap Lisa sembari meletakkan beberapa kataog koleksinya dan juga beberapa karyanya yang baru.

Chanyeol mengambil salah satunya lalu membuka dan memperhatikan setiap gambarnya dengan teliti. "hemm, dia sedang berada di luar negri sekarang mungkin besok atau lusa dia akan kembali. "

Chanyeol dan Lisa sudah bersahabat sejak mereka masih menginjak bangku sekolah menengah pertama. Saat itu Chanyeol pernah mengungkapkan perasaannya pada Lisa kalau dirinya tertarik pada gadis itu, namun Chanyeol tau kalau perasaannya hanya tumbuh sepihak oleh karena itu dia mengatakan pada Lisa 'aku tau kau tidak memiliki rasa yang lebih dari sahabat untukku maka dari itu tetaplah bersikap seperti biasanya meskipun kau sudah tau perihal rasaku, aku hanya ingin kau selalu bersamaku dan selalu mendukung diriku apapun yang terjadi Lisa-ya' . Oleh karena itu mereka masih bersahabat hingga sekarang.

Chanyeol sudah bertunangan sekitar satu tahun yang lalu dengan gadis yang bermarga sama dengannya Park Chaeyoung. Mereka bertemu saat Chanyeol sedang berlibur di Australia.

"aku pilih yang ini, acaranya masih sedikit agak lama, bulan depan. Kau bisa kan?" ucap Chanyeol setelah menunjuk jas juga gaun yang di pilihnya. Sangat serasi, Lisa akui kalau selera fashion Chanyeol itu sangatlah tinggi dan tentunya bagus.

"ya akan aku usahakan selesai tepat waktu. " ucap Lisa sambil tersenyum.

"apa kau tidak berniat untuk menikah tahun ini Chanyeol? " ucap Lisa lagi dengan serius dan menatap kedua bola mata milik Chanyeol lekat-lekat. Bukannya apa, hanya saja umur Chanyeol sudah lebih dari cukup untuk membina perahu rumah tangga menurut Lisa, karena umur Chanyeol dua tahun di atasnya, tahun ini Lisa akan memasuki usia ke dua puluh enam tahun sedangkan Chanyeol akan memasuki usia ke dua puluh delapan tahun, sama seperti Sehun yang akan memasuki usia dua puluh delapan tahun.

Chanyeol mengernyit heran. "Lisa-ya? Apa-apan ini? Tidak biasanya kau bertanya seperti ini padaku? " ucap Chanyeol sedikit terkekeh.

"ya habisnya aku sudah lama menunggumu mengikat kekasihmu itu dengan janji di depan Tuhan. Kau tau bahkan aku sudah menyiapkan gaun yang akan ku pakai saat pernikahanmu nanti. Hebat kan? "ucap Lisa semangat dengan rona bahagia yang tampak dengan jelas.