SEVENTHEEN

4.3K 413 65
                                    

Sehun berjalan tergesa-gesa menaiki lift yang akan membawanya ke kamar hotel yang ia tempati kemarin malam. Pikirannya sedang berkecamuk saat ini, Lisa yang memintanya pergi dari rumah sakit dan keingintahuannya tentang Lisa yang mengatakan bahwa dirinya datang ke hotel malam itu.

Tanpa aba-aba Sehun langsung memasukkan kode pin untuk membuka pintu dan langsung menjelajahi seluruh isi ruangan itu guna menemukan seorang wanita yang ia sangat yakin ada kaitannya dengan semua hal ini.

"YOONA?!" teriak Sehun menggelegar di seisi ruangan itu.

"aku tau kau ada di sini jadi keluarlah Yoona! Sebelum aku menyeretmu!" ucap Sehun dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya.

"YOONA?!" lagi, Sehun kembali berteriak saat tidak ada yang menyahut panggilannya.

Sehun berjalan ke arah dapur dan tidak menemukan apapun di sana. Saat ingin kembali ke ruang tengah, matanya tidak sengaja melihat ke arah tong sampah yang sedikit tergores krim di sisinya.

Dengan napas terengah-engah ia membongkar tong sampah itu dan langsung mengangkat kue yang bentuknya sudah sangat kacau ke permukaan meja.

Sehun mengangkat pandangannya saat rungunya mendengar langkah kaki seseorang.

"Se--Sehun?"

"Wae?!" ucap Sehun dengan raut wajah yang merah padam menahan emosinya.

"kenapa kau menyembunyikan ini dariku Yoona?!" sekali lagi Sehun berusaha mengontrol nada suaranya. Dadanya naik turun guna menahan luapan emosi yang siap meledak kapan saja.

Yoona. Ya, perempuan itu tetap mengunci rapat mulutnya tanpa berniat membalas ucapan Sehun. Dia memandang Sehun lekat-lekat, menatap mata Sehun yang memandangnya tajam penuh amarah.

"kau ingin bermain-main denganku ha?!" Yoona bisa melihat rahang Sehun yang semakin mengeras saat ini, bahkan dirinya tak sanggup melihat kilatan emosi itu memancar tak henti-hentinya, membuat kakinya sedikit melemas.

"Sehun aku bisa jelaskan." ucap Yoona pelan dengan memberanikan diri menatap mata Sehun.

"jelaskan apalagi? Kau sengaja menyembunyikan hal ini agar Lisa semakin murka?! KAU SENGAJA?!" Yoona terlonjak kaget saat Sehun berteriak di akhir kalimatnya dengan langkah yang semakin mendekat ke arahnya.

"katakan padaku Yoona!" untuk kali ini saja Sehun ingin bisa bersikap keras pada perempuan ini.

"kenapa kau melakukan itu padaku?!"

Sehun menatap iris Yoona dalam dengan tajam, berharap wanita itu mengerti bahwa saat ini ia butuh penjelasan untuk bisa memaafkan Yoona meskipun kemarahan Lisa belum bisa ia atasi dengan baik dan benar.

"ke--"

"KARENA AKU TIDAK SUKA KAU SELALU MEMIKIRKAN LISA SAAT BERSAMAKU!"

Sehun diam saat Yoona menyemburnya dengan teriakan yang sangat nyaring. Ia bisa melihat perempuan itu juga sama emosinya seperti dirinya.

"kau tau aku sangat tidak suka saat Lisa berada dalam segala ruang di hati dan pikiranmu!"

"kau lupa akan posisimu Yoona?!" ucap Sehun pelan dengan penuh penekanan.

"wae?! Aku dan Lisa berada dalam posisi yang sama!" ucap Yoona menatap manik Sehun membalas tatapan tajam dari pria itu.

"aku sudah lama diam, tapi kali ini aku tidak bisa membiarkannya. Aku tidak suka saat Lisa bersenang-senang denganmu sedangkan ak--"

"KARENA LISA ADALAH ISTRIKU, CAMKAN ITU!"

"LALU APA BEDANYA DENGAN DIRIKU?! AKU JUGA ISTRIMU OH SEHUN SEANDAINYA KAU LUPA ITU!"

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang