FIVE

3.9K 373 8
                                        

Lisa berjalan sendiri mengelilingi sebuah pusat berbelanja yang sangat besar di tengah-tengah kota Seoul. Hari ini hari sabtu dan dia tidak pergi ke butik, sedangkan suaminya masih menyempatkan untuk pergi ke kantor karena besok saat hari minggu Sehun akan libur sepenuhnya tanpa mengurus kantor sedikitpun.

Lisa memasuki sebuah toko yang menjual tas-tas branded, Lisa bukan tipe orang yang hobi belanja tapi sekalinya belanja dia tidak akan tanggung-tanggung. Seperti sekarang, di tangannya sudah ada lima paper bag yang berisikan pakaian dan beberapa alat make up juga skin care, ada beberapa sepatu juga.

Lisa memilih tas berukuran cukup kecil dengan brand terkenal dan bahkan hanya orang-orang yang memiliki pendapatan berlebih yang bisa membelinya atau memilikinya.

Setelah dia merasa puas berbelanja, dia berjalan menuju restoran yang menjual berbagai macam makanan korea yang tentunya sangat menggoda iman.

"eh! " Lisa sesikit terkejut saat ada anak laki-laki yang tidak sengaja menabrak kedua kakinya.

"ya ampun, hati-hati sayaang. " Lisa berjongkok dan mengelus kepala anak kecil itu dengan raut wajah yang sedikit khawatir. Dia terus memperhatikan seluk-beluk wajah anak kecil di hadapannya itu takut kalau terdapat luja atau goresan kecil lainnya, dia sedikit menyipitkan matanya saat dia merasa ada sesuatu yang begitu familiar di wajah anak itu, tapi apa? Itu yang menjadi pertanyaannya.

"ya ampun, ibu sudah berkeliling mencarimu sayang. " ucap seorang perempuan yang seumuran dengan Lisa yang terus memeluk erat anak laki-laki itu sambil mengelus kepalanya dan sesekali menghembuskan napas lega.

Lisa tersenyum melihat interaksi kedua ibu dan anak di hadapannya itu, seandainya dia memiliki putra ataupun putri dia pasti akan sama khawatienya dengan perempuan di hadapannya itu.

"maaf ka-Lisa? " ucapannya terpotong saat menyadari ada perempuan yang baru saja di tabrak anaknya adalah Lisa.

"hai. " sapa Lisa tersenyum bahagia ke arahnya. "apa kau sedang bermain dengan putramu, Yoona? " ya, anak kecik laki-laki yang tidak sengaja menabrak bagian kaki Lisa adalah anak dari Yoona, perempuan yang bertemu dengannya beberapa hari lalu di butik miliknya.

Yoona menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga sebentar. "ya, aku sedang menyisihkan sedikit waktuku untuk berasama dengan putraku karena mengingat beberapa minggu lagi aku harus pergi untuk sebuah acara. " balas Yoona sembari membawa putranya dalam gendongannya.

Lisa mengangguk dan tersenyum, tangan kanannya yang kosong terulur untuk mengusap kepala anak kecil itu lalu beralih pada pipinya yang gembul.

"apa kau memiliki sedikit waktu luang sekarang? " ucap Lisa sesaat setelah dirinya melihat jam di ponselnya.

Yoona mengangguk, memang benar dia ada waktu luang sekarang karena sekarang baru jam dua belas kurang dan kebetulan dia baru sampai di mall besar ini.

"kalau begitu ayo kita makan siang bersama, hitung-hitung sebagai pendekatan agar kita bisa berteman lebih baik lagi. " ucap Lisa sembari menarik lengan Yoona untuk mengikuti langkahnya menuju sebuah restoran yang dekat dari tempatnya berdiri tadi.

Lisa dan Yoona memilih untuk duduk di meja yang menghadap keluar dengan pemandangan kota Seoul di siang hari dengan beberapa tanaman hijau di sekitar tempat duduk mereka yang memberikan aroma segar saat menghirup oksigen.

Mereka makan dengan tenang dan sesekali terkekeh saat melihat anak Yoona yang begitu menggemaskan saat makan bahkan kedua pipinya semakin gambul dengan dipenuhi makanan dengan bibir yang mengerucut lucu ketika mengunyah makanannya.

"hati-hati sayang. " ucap Yoona sembari mengelap sedikit noda di pipi putranya yang hanya di balas dengan senyuman dan anggukan beberapa kali.

"apakah dia selalu menggemaskan seperti itu? " ucap Lisa sembari bertopang dagu memperhatikan betapa hyperaktive-nya  anak kecil itu dengan sesekali menggoyangkan sendok dan garpunya saat selesai memasukkan makanan ke dalam mulut mungilnya.

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang