TWENTHY

4.2K 379 40
                                    

Warning, ini gak diedit sama sekali!

HunQueen

Sehun berlutut di hadapan Hoawen yang masih terlelap di tempat tidur. Ia menggenggam erat tangan bocah kecil itu seakan-akan tidak ingin melepaskan. Hoawen baru saja tertidur lelap sesaat setelah dirinya sampai di apartemen milik Yoona.

Ah mengingat Yoona, perempuan itu duduk di samping Hoawen dengan pandangan terfokus pada putranya, dengan sesekali dirinya mencoba untuk menenangkan diri.

"kau akan menginap kan Sehun?" ucapnya lirih sembari berusaha menatap manik Sehun yang sama sekali enggan menatapnya.

"ku rasa aku tidak bisa, Lisa sendiri di rumah saat ini." Sehun menjawab datar dengan pandangan yang tak beralih dari sosok lelaki kecil di hadapannya.

Yoona menghela napas pelan, Sehun memang selalu mementingkan Lisa di atas segalanya.

"setidaknya demi Hoawen, apa tidak bisa?" ucap Yoona kembali seraya berusaha meyakinkan Sehun. Ia memandang Sehun lekat-lekat berharap lelaki itu akan mengangguk atau jika perlu menjawab iya.

"kau sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama Hoawen, tidak bisakah kau menyempatkan waktumu sedikit saja?"

Sehun menghela napas pelan sembari menundukkan kepalanya dalam. Yang dikatakan Yoona memang benar, sudah lama ia tidak berkunjung dan mengakibatkan putranya mengalami deman seperti saat ini.

"baiklah, hanya untuk malam ini saja." final Sehun akhirnya. Ia berjalan menuju sofa, mendaratkan tubuhnya dengan sedikit menghela napas. Bagaimana ia bisa tenang saat pikirannya berkeliaran ditempat istrinya berada.

"sehun-na?"

Sehun mengalihkan pandangannya ke arah Yoona yang baru saja duduk di sampingnya lalu kembali memfokuskan retinanya ke arah jendela.

"tidak bisakah kau hanya fokus padaku dan Hoawen saat sedang bersama kami?" ucap Yoona pelan sembari menatap Sehun yang masih enggan menatapnya.

"aku tau, Lisa sangat berarti bagimu tapi Hoawen juga menbutuhkanmu disini." lanjut Yoona. Sehun hanya diam sembari mendengarkan setiap kalimat yang diucapkan oleh petempuan itu.

Memang benar bukan? Jika bocah kecil itu sangat membutuhkannya saat ini, tapi Sehun juga khawatir meninggalkan Lisa sendiri di rumah dalam keadaan seperti ini.

Dan Sehun baru tersadar bahwa di luar sana hujan terjun bebas membasahi bumi dengan membabi buta. Dentuman guntur juga kilat menyambar semakin mengusik ketenangannya.

"malam ini hujan deras, kau tidak bisa pulang." ucap Yoona saat dirinya merasakan apa yang ada di pikiran Sehun saat ini.

"Sehun, apa aku bokeh egois sedikit saja?"

Sehun menoleh ke arah Yoona dengan kening berlipat, apa rungunya tidak salah dengar barusan?

"aku sangat ingin untuk bertindak egois, sekali saja." lanjutnya yang mengerti akan kebibgungan yang ditampulkan dari raut Sehun.

"seandainya aku boleh egois, aku ingin kau lebih banyak menghabiskan waktu bersama kami, bersama Hoawen terutama." ucap Yoona lalu tersenyum kecut ke arah Sehun.

"kau sudah terlalu banyak menghabiskan waktu bersama Lisa sampai kau terkadang lupa bahwa disini juga ada keberadaan kami. "

Bukankah itu benar? Selama ini Lisa selalu menjadi pusat dunia Sehun, apapun yang Sehun lakukan pasti semuanya tentang Lisa.

"apa tidak bisa? Setidaknya untuk sering berkunjung saja Hoawen pasti akan senang, sa-"

"aku sedang tidak ingin berdebat Yoona." potong Sehun cepat saat semua kalimat yang Yoona ucapkan semakin membuatnya kacau. Bagaimana mungkin dia bisa mengalihkan pusatnya dari Lisa? Walaupun ia juga mengetahui bahwa bocah kecil yang tengah terlelap itu juga sangat membutuhkan dirinya dimasa-masa pertumbuhan seperti ini.

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang