EIGHTHEEN

4.4K 392 30
                                        

Warning!! No edit-edit club, jadi kalo banyak typo atau apapun itu harap maklum ya guys

HunQueen

Hari sudah berganti menjadi malam tetapi Sehun sama sekali tidak berpindah dari tempatnya duduk. Ia berputar-putar di kursi kebanggaannya dengan pikiran kemana-mana. Ini sudah seminggu lebih pasca Lisa mengetahui sosok lain dalam rumah tangga mereka, tapi sama sekali tidak menunjukkan perubahan yang besar, bahkan wanitanya itu terkadang sering kali tertangkap basah sedang melamun ataupun menangis.

Seandainya doraemon itu benar adanya, mungkin sekarang ia membutuhkan alat untuk menghentikan waktu lalu memutarnya ke tahun di mana ia bertemu Yoona kemudian merubahnya agar ia tak bertemu dengan perempuan itu. Tapi apa mau dikata, kayu sudah menjadi abu dan yang tertinggal hanyalah kepulan asap yang menunggu waktu untuk lenyap.

Ia menghela napas lelah sebelum akhirnya memilih untuk menumpukan kepalanya pada lipatan tangan di atas meja. Matanya terpejam rapat dengan pikiran yang hanya terpusat pada satu orang, Lalisa.

Ceklek...

Tak perlu repot-repot mengangkat kepalanya, Sehun sudah tau siapa yang masuk, sudah pasti itu Jongin karena hanya pria itu yang tidak akan mengetuk pintu ruang kerja Sehun apabila ingin berkunjung.

"kau terlihat sangat mengenaskan Sehun-ah."

Ucap Jongin sembari duduk di hadapan Sehun sambil bergidik ngeri melihat Sahabatnya itu yang bahkan enggan mengangkat wajahnya.

"kau butuh sesuatu?" ucap Jongin lagi memecah keheningan pasalnya Sehun masih betah dengan posisinya.

"Sehun-ah ayolah! Kau terlihat seperti lelaki gemulai jika terus seperti ini."

"jika kau merasakan bagaimana di posisiku, aku yakin kau juga akan terlihat seperti itu hyung." balas Sehun dengan suara yang tak kalah kesal seperti Jongin.

Di tempatnya, Jongin menghela napas lelah menghadapi Sehun yang bertingkah seperti ini.

"Sehun-ah dengarkan aku, setiap orang pasti akan mendapatkan masalah terlepas apapun itu alasannya, yang perlu kau lakukan hanyalah menghadapinya sampai tuntas."

Sehun mengangkat kepalanya lalu menatap Jongin lekat-lekat.

"aku tau, tapi masalahnya adalah masalah yang aku hadapi saat ini tidak memberikan perubahan yang besar." ucap Sehun pelan dengan raut kecewa yang kentara.

Sehun mengerti bahkan sangat mengerti bagaimana perasaan Lisa saat mengetahui perihal siapa Yoona dan dirinya juga mengerti bahwa itu membutuhkan waktu yang sangat panjang agar lukanya sedikit memudar. Tapi, tidakkah Tuhan merasa sedikit kasihan padanya saat ini? Lisa sedang mengandung anaknya dan selama ini ia belum pernah merasakan pergerakan janin dalam perut istrinya itu melalui tangannya sendiri, bukannya tidak ingin hanya saja ia tidak sanggup saat melihat Lisa yang seolah tidak menganggap keberadaan dirinya setiap kali Sehun ingin mencoba menjelaskan.

Seandainya ia berteman baik dengan Goblin, ia pasti meminta agar waktu saat Lisa hendak pergi ke hotel saat itu berhenti lalu mengubahnya menjadi pergi ke rumah ibunya, mungkin, setidaknya itu tidak akan membuat mereka terpisah oleh jarak yang tak kasat mata.

"aku harus apa hyung?" tanya Sehun pelan sembari bersedekap dada dan menunduk dalam.

HunQueen

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang