SIXTHEEN

4.2K 417 57
                                    

Sehun terkejut tentu saja. Dia tidak pernah diabaikan seperti ini oleh Lisa terlebih lagi dalam keadaan sebahagia ini. Dan apa yang ia dapatkan saat ini, Lisa yang tidak membalas pelukannya dan memilih berjalan menuju tempat tidur dari pada membalas pelukannya dan mengucapkan beberapa patah kata untuk menjelaskan semuanya.

Sehun berjalan mendekat pada Lisa lalu berjongkok di depan perempuan itu dengan mata yang menatap Lisa lekat-lekat.

Sehun menjelajahi mata coklat bening itu sedalam-dalamnya. Tapi Lisa sama sekali tidak bergeming, Lisa hanya menatap Sehun datar tanpa ekspresi apapun.

Sehun membawa Lisa ke dalam pelukannya dan terus tersenyum bahagia. Ia semakin mempererat pelukannya dengan sesekali mengecup pipi Lisa yang semakin chubby.

" kenapa kau tidak memberi tahu hal ini padaku sejak awal?" ucap Sehun pelan tepat di telinga kanan Lisa.

Lisa hanya diam, dirinya sedang mengumpulkan sedikit keberanian untuk menghadapi hari ini walaupun emosinya sudah mengepul tak tertahankan.

"aku sangat bahagia Lisa, aku sangat bahagia." ucap Sehun lagi yang tanpa disahuti oleh Lisa, Lisa bisa mendengar Sehun yang sedikit terisak dipelukannya.

"aku berjanji akan menjadi daddy yang baik kelak, dan aku akan selalu menjaga keluarga kecil kita sekuat tenagaku." lanjut Sehun yang masih enggan melepaskan pelukannya, dia sudah sangat merindukan Lisa seharian ini.

"seandainya kau mengatakan ini lebih awal, aku a--"

"lalu kenapa kau tidak mengatakan semuanya padaku sejak awal?!" potong Lisa cepat dengan memberanikan diri mengucapkan kalimat itu pada Sehun.

Sehun melepaskan pelukannya perlahan dan memandang Lisa bingung.

Sehun dapat melihat mata Lisa yang berkaca-kaca dan memandangnya dengan rasa kecewa yang kentara.

"kenapa?" untuk kali ini Lisa tidak ingin menahan tangisnya di hadapan Sehun, meskipun sangat lelah karena terus menangis tapi di hadapan pria ini ia tidak dapat menahannya.

"apa maksudmu Lisa?"

"apa aku kurang cantik?!" racau Lisa dengan memandang kedua mata Sehun sendu ditemani cairan bening yang mengalir deras di wajahnya.

Sehun tidak mengerti apa yang dikatakan Lisa saat ini, dia hanya diam sembari menunggu kalimat yang akan diucapkan Lisa selanjutnya.

"apa cintaku tidak cukup untukmu?!" ucap Lisa sedikit meninggikan nada suaranya.

"apa maksudmu Lisa?" untuk yang kedua kalinya Sehun bertanya pada Lisa dan menatap Lisa bingung.

"aku sudah mengetahuinya." Lisa menjeda kalimatnya dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya." aku sudah tau semuanya."

Deg..

Detik itu juga Sehun merasa dadanya bagai tertembak peluru yang mengenai tepat di dadanya. Kepalanya langsung berdenyut dengan mata yang berkedip cepat.

"Lisa--"

"apa? Hiks.... Kenapa kau melakukan ini padaku Sehun?"

Lisa menutup mata dengan kedua telapak tangannya, tubuhnya bergetar hebat saat ia mencoba mengontrol tangis juga napasnya.

"apa cintaku kau hiks.. " Lisa sangat membenci situasi seperti ini, dimana suaranya tercekat oleh tangisnya dan sulit bernapas. " apa cintaku kau hiks... Kau anggap seremeh itu?!"

"Lisa--"

"sudah berapa lama?" sangat lirih, Lisa mengucapkannya sangat Lirih dan enggan menatap kedua manik Sehun.

Sweet lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang